Alternatif Lain Mengedit Foto Kebersamaan Tanpa FOMO AI

Freepik
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Tren foto bersama yang diedit menggunakan Gemini Artificial Intelligence (AI) sedang marak dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai anak SMP hingga usia senja sekalipun tidak ketinggalan. Biasanya, mereka menggunakan Gemini AI untuk mengedit foto bersama dalam bentuk polaroid dengan latar belakang tirai putih.
Ditambah gaya dalam foto yang bisa disesuaikan sendiri membuat banyak orang semakin bebas untuk menentukannya. Tak jarang dari mereka berlomba-lomba untuk mengunggah foto pribadi dengan foto pacar, sahabat, bahkan idolanya untuk diedit oleh AI. Belakangan ini, ramai foto yang diedit oleh Gemini AI dengan gaya saling rangkul, pelukan, dan menampilkan pose lainnya yang terlihat akrab.
AI menciptakan kecanggihan yang semakin tinggi. Edit foto pun menjadi semakin mudah dan praktis, hanya perlu mengetik prompt yang diinginkan seraya menambahkan dua foto atau lebih sesuai keinginan untuk diedit. Tak sedikit template prompt yang tersebar di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Terkadang hal tersebut dianggap bisa menjadi obat kerinduan terhadap seseorang yang telah tiada atau orang yang tidak pernah ditemui. Tapi Fresh Reader, pernahkah kalian memikirkan bahaya dari foto yang diunggah lalu diedit menggunakan AI? Nampaknya, hal ini seringkali dilupakan kebanyakan orang.
Melansir dari teknologi.bisnis.com, tren foto AI yang sedang viral ini ternyata menyimpan sederet risiko. Mulai dari potensi data pribadi yang tersimpan di server tanpa kita tahu, hingga kemungkinan wajah kita dijadikan bahan Deepfake, yaitu AI yang umumnya digunakan untuk membuat video dengan muka seseorang hingga sulit dibedakan dengan aslinya. Entah untuk penipuan, pemerasan, bahkan bisa saja dijadikan sebagai bahan olok-olok di media sosial.
Sebagai mahasiswa, kita tentu harus lebih waspada. Dunia kampus identik dengan berbagai bentuk data, mulai dari arsip penelitian, dokumen penting, hingga foto-foto pribadi yang tersimpan di perangkat digital. Apalagi ketika memasuki tahap akhir seperti penyusunan skripsi, keamanan data menjadi hal yang sangat penting dan harus dijaga tentunya.
Tapi, kalau kita tidak FOMO (fear of missing out), mana mungkin kita punya foto kenangan? Nah, jangan khawatir ketinggalan tren! Kalian tetap bisa edit foto tanpa harus takut kehilangan data pribadi. Alternatif lain yang bisa kalian gunakan adalah aplikasi-aplikasi edit yang terpercaya seperti Photoshop, GNU Image Manipulation Program (GIMP), Affinity Photo dan aplikasi lain yang serupa.
Aplikasi-aplikasi ini lebih aman digunakan karena proses pengeditannya berlangsung secara lokal di perangkat pengguna, lho, bukan diunggah ke server pihak ketiga. Artinya, semua data foto tetap tersimpan di laptop atau komputer pribadi sehingga risiko pencurian, kebocoran, maupun penyalahgunaan data dapat diminimalisir.
Nah! Berbagai aplikasi ini juga memberi ruang bagi kita untuk belajar mengasah kreativitas, tidak sekadar mengandalkan tombol instan. Misalnya, kamu bisa membuat konsep foto yang lebih personal seperti memegang foto masa kecil, mengedit latar tempat impian, atau bahkan membuat komposisi warna yang khas, lebih unik daripada sekadar latar tirai putih yang seragam dari AI.
Namun, jika tidak terbiasa mengedit sendiri, kamu juga bisa menggunakan jasa editor profesional untuk membantu mengedit foto bersama orang tersayang. Selain lebih aman karena data tidak diunggah sembarangan, cara ini juga mendukung kerja para editor lokal yang mengandalkan keahliannya dalam dunia desain digital.
Terkadang, hasil dari proses manual memang tidak semudah dan secepat AI, tetapi justru itu yang membuat prosesnya lebih bernilai. Tak apa repot tapi membuat kita lebih kreatif dan yang pasti data aman di perangkat sendiri. Jadi, bagaimana Fresh Reader, apakah kalian masih ingin mengedit foto pribadi menggunakan AI?
Sumber: teknologi.bisnis.com, tribunnews.com
Fresh Crew: Sri Wahyuni/Suaka
Editor Fresh: Hanifah Flora Reine/Suaka