Bahaya Toxic Disinhibition Online Effect

FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Saat ini banyak sekali orang-orang yang kepribadiannya berbeda antara di dunia maya dan di dunia nyata atau bahkan Fresh Reader pernah merasakan sendiri adanya perbedaan sikap saat online dan offline. Tidak sedikit yang menjadikan akunnya sebagai pelampiasan kekesalannya, beberapa bahkan menjadikan media sosial sebagai lahan menyebar kebencian.
“Loh? Ini hal remeh kok, cuma ketikan jari, gausah baper deh” Tentu apabila sikap yang kita suguhkan tidak merugikan orang lain itu sah-sah saja, tetapi kalau berbuat sesuka hati hingga merugikan orang lain tentu salah. Perilaku seperti ini dinamakan Toxic disinhibition online effect. Contoh perilakunya seperti berkata kasar dan tidak sopan. Singkatnya, fenomena ini merupakan prilaku buruk yang dilakukan seseorang saat menggunakan media sosial.
Komentar atau postingan yang berbau kebencian merupakan hal kecil yang paling mudah dilakukan seseorang dalam bermedia sosial. Anonimitas menjadi salah satu faktor pendorong seseorang untuk berani menuliskan hate speech di dunia maya. Dari mulai orang biasa, artis, pejabat hingga instansi pemerintah berpeluang menjadi sasaran hate speech ini.
Tidak memandang status sosial, tidak pula memandang umur bahkan gender, siapapun bisa jadi korban atau pelaku prilaku buruk ini. Deddy Corbuzier misalnya, ia rela membentuk tim cyber crime pribadi untuk mencari orang-orang yang menghujatnya di media sosial. Tak tanggung-tanggung ia bahkan pernah mengadakan sayembara dengan hadiah yang tidak sedikit hanya untuk menangkap orang yang mencemarkan nama baiknya.
Selain itu, pada awal 2016 Deddy sempat menemui orang yang mengolok wajahnya. Ditemani sang ibu dan seorang polisi, pelaku yang ternyata masih berusia remaja hanya bisa menunduk saat Deddy membentaknya. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan sikapnya yang begitu berani saat bermedia sosial. Remaja yang dikabarkan bertato ini akhirnya meminta maaf dan sujud pada ibunya atas permintaan sang Mentalis.
Komedian Uus pun tak luput dari komentar pedas haters. Dengan cara yang berbeda, Uus tak ragu untuk mengajak orang yang mengoloknya makan bersama. Saat diminta untuk mengatakan hal yang sama dengan yang ia tulis di media sosial, sang pelaku malah menolak dan terlihat malu setelah orang yang ia hina malah berbuat baik padanya.
Satu hal yang harus diingat, kita tidak boleh terpengaruh dan langsung percaya pada orang lain saat bermedia sosial. Meski di dunia maya, banyak sekali orang-orang yang sengaja menyiram bensin diatas rumput hijau, menjadi api adalah hal terburuk dan harus kita hindari. Bijak dalam bermedia sosial juga merupakan sikap yang wajib kita punya agar tidak menjadi boomerang untuk kita sendiri.
Pesan buat Fresh Reader, cobalah untuk menghargai dan menghormati orang lain, jangan sampai apa yang kita tulis membuat kita menyesal di masa depan. Dan jika kalian pernah menjadi korban dari hate speech ini, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak yang berwajib karena bagaimanapun juga kalian terlalu berharga untuk menjadi bahan hinaan orang lain.
Fresh Crew : Zahra Nayla dan Bagus Fatah
Editor Fresh : Bestari Saniya