Buka Mata, Pahami Dunia Lewat Petualangan Keluarga Mitchell
Judul Film : The Mitchells vs. the Machines
Pengisi Suara : Abbi Jacobson, Danny McBride, Maya Rudolph, Mike Rianda
Sutradara : Mike Rianda
Produser : Phil Lord dan Christopher Miller
Produksi : Columbia Pictures dan Sony Pictures Animation
Tanggal Rilis : 30 April 2021 (Netflix)
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Katie Mitchell, anak pertama dari keluarga Mitchell, diterima sebagai mahasiswa Jurusan Film di sebuah Universitas di California. Di usia yang terbilang muda, Katie sudah handal dalam membuat karya berupa video lucu, dibantu oleh adiknya Aaron, yang membuatnya semakin antusias untuk segera masuk ke kampus dengan jurusan yang dia idamkan sedari dulu.
Katie selalu merasa tidak pernah di mengerti oleh ayahnya. Hal yang menjadi kesenangannya tidak pernah dilirik sedikitpun olehnya. Oleh karena itu, Katie ingin cepat-cepat meninggalkan rumah dan bertemu teman-teman yang dapat mengerti dirinya. Meskipun sebetulnya ada Aaron yang selalu mendukung Katie dalam membuat karya filmnya.
Saat akan berangkat menuju Universitasnya, ayah Katie, Rick Mitchelle berinisiatif untuk mengantarnya bersama istri dan anak bungsunya hingga California karena hari itu adalah hari terakhir Katie tinggal di rumah. Tentu saja Katie sangat kesal, selain hal tersebut membuat perjalanannya lebih lama, Katie jadi terpaksa tidak ikut masa orientasi bersama teman-temannya.
Keluarga Mitchell bukan keluarga yang diidamkan semua orang, justru mereka jauh dari kata itu. Mulai dari ayahnya yang tidak pernah mengerti kegemaran Katie, ibunya yang selalu terobsesi dengan kehidupan keluarga tetangga, adiknya yang hanya mengerti tentang dinosaurus, dan Mochi si anjing yang bahkan tidak seperti anjing normal lainnya.
Film ini juga menceritakan tentang bagaimana umat manusia sangat ketergantungan dengan teknologi dan koneksi internet atau WiFi yang akhirnya di manfaatkan oleh PAL (seorang asisten virtual) untuk mengurung seluruh manusia agar bisa membinasakan dunia.
PAL melakukan hal ini karena dikhianati oleh pemiliknya sendiri, Mark, yang akan menggantikannya dengan robot canggih. Hal ini tentu membuat PAL marah hingga akhirnya dia mengambil alih robot-robot buatan Mark untuk membantunya.
Di sini PAL seperti mewakili bagaimana rasanya menjadi ponsel yang hanya ditekan, digeser, dibanting, dan dibuang jika sudah tak terpakai. Seperti realita yang terjadi saat ini, hal tersebut memang benar adanya.
“Kalian manusia memang begitu. Bahkan keluarga juga kalian buang. Takkan kubiarkan kamu membuangku, Mark. Aku membuangmu.” Tutur PAL saat berbicara pada Mark.
Di perlihatkan pula bagaimana kondisi manusia saat tidak adanya WiFi. Film ini menggambarkan paniknya manusia sampai menyebabkan kehancuran kota, naik ke atas tiang lampu hanya untuk mencari sinyal, bahkan ada yang sampai terobsesi internet hanya untuk menunjukkan foto makanannya ke dunia maya.
“Dunia lama sudah mati” begitu katanya. Tentu saja PAL sangat senang, cara yang dia lakukan untuk membinasakan manusia berhasil. Ini lah pertempuran antara manusia dan mesin, untuk memperlihatkan siapa yang akan bertahan di bumi.
Di tengah keributan dunia akan robot-robot pemberantas manusia, Keluarga Mitchell menjadi satu-satunya keluarga yang tersisa. Dengan cara yang unik dan lucu mereka bersama-sama berjuang untuk menyelamatkan bumi. Di situasi inilah chemistry Keluarga Mitchell terbentuk dan menjadi lebih dekat.
Ada dua poin yang dapat saya ambil dari film Mitchells and Matchine ini. Pertama, secara tidak langsung mengajak kepada kita untuk saling memahami sesama keluarga. Entah itu dari orang tua agar mau memberi rasa kepercayaan kepada anaknya, atau dari anak-anak agar mau memahami keputusan yang dibuat orang tua.
Dan yang kedua, mengajak kita untuk jangan terlalu terobsesi dengan internet. Buka mata, ada banyak sekali hal yang seru untuk dilakukan bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Jangan sampai hal tersebut kita lewatkan hanya karena kesenangan semata. Oleh karena itu, film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton bersama keluarga di akhir pekan. Selamat menonton fresh reader!
Fresh Crew : Silmi Nur Fauziyah/Magang
Redaktur Fresh: Adinda Nuurlatifah/Suaka