Dua Sisi Berbeda dalam Dunia yang Sama
Judul : Parasite
Pemain : Song Kang Ho, Choi Woo Shik, Park So Dam, Jang Hye Jin, Lee Sun Kyun, Cho Yeo Joong
Sutradara : Bong Joon Ho
Genre : Komedi Tragis
Tanggal Rilis : 21 Mei 2019 (Cannes), 30 Mei 2019 (Korea Selatan)
Durasi : 132 Menit
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Film Korea Selatan bertajuk Parasite yang disutradari oleh Bong Joon Ho sukses menarik banyak perhatian sejak awal perilisannya karena berhasil meraih penghargaan Palme D’Or yang merupakan penghargaan tertinggi Festival Film Cannes 2019.
Sebelumnya Joon Ho juga terkenal berhasil menggawangi film karyanya menjadi film-film terbaik Korea Selatan. Seperti Memories of Murder (2003) film yang mengangkat kejadian nyata kasus pembunuhan berantai Hwaseong, Film Sci-Fi Korea The Host (2006), film drama keluarga berdarah Mother (2009), juga kolaborasi Joon Ho dengan bintang Hollywood Tilda Swinton dan Chris Evans melalui film sci-fi action Snowpiercer (2013), dan Okja (2015) film fantasi besutan Joon Ho yang yang diproduksi oleh Netflix.
Menampilkan kritik sosial melalui perbedaan dua wajah kasta yang digambarkan dalam dua keluarga, Parasite bercerita tentang keluarga miskin di Korea Selatan yang tinggal dalam sebuah rumah dalam tempat semi basement sehingga letak jalan berada di atas rumahnya. Kemiskinan juga digambarkan dengan bagaimana keluarga ini mencari WiFi gratis dari tetangga atau café di sekitar rumahnya.
Sang ayah, Kim Ki Taek (Song Kang Ho) merupakan seorang pengangguran yang keseluruhan anggota keluarganya juga merupakan pengangguran. Mereka memperoleh penghasilan dari hasil kerja serabutan seperti melipat kotak makanan cepat saji. Keberuntungan kemudian datang ketika anak lelaki mereka yaitu, Ki Woo (Choi Woo Shik) ditawari menjadi guru les privat putri keluarga konglomerat Mr Park (Lee Sun Kyun) oleh sahabatnya Min (Park Seo Joon).
Menjadi guru les privat keluarga Park ternyata membuka jalan bagi Ki Woo untuk membawa keseluruhan anggota keluarga Kim mendapat penghasilan dalam keluarga itu. Dengan menggunakan tipu daya yang smooth, licik, dan jenius, keluarga Kim berhasil menempatkan anak perempuannya, Kim Ki Jung (Park So Dam) sebagai guru seni.
Sedangkan sang ayah sebagai supir dan terakhir sang ibu, Chung Sook (Jang Hye Jin) sebagai asisten rumah tangga dalam keluarga itu. Dan sesuai dengan judul dari film ini, keluarga Kim berhasil menjadi parasit dalam keluarga Park secara unik dan lancar sampai suatu fakta dari keluarga Park muncul dan tak terduga sebagai twist yang menghantam dengan penuh kejutan.
Joon Ho sebagai sutradara memang brilian dalam meramu film menjadi sebuah kritik. Parasite dengan apik mampu menyadarkan kita tentang bagaimana manusia, dan siapa manusia dalam kehidupan. Dengan gaya bercerita Joon Ho, Parasite mampu membuat emosi penonton naik dan turun hingga akhirnya klimaks dengan seketika menciptakan efek depresi bahkan hingga film berakhir.
Komedi yang ditampilkan dalam film ini bukanlah komedi yang ditimbulkan dari ekspresi ataupun tingkah laku pemain tapi dari dialog satir yang membuat kita sadar dan ngeh bahwa hal seperti ini memang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita, sebuah komedi cerdas yang menyentil.
Setiap pemain dalam film ini juga menunjukan proporsinya yang pas dan mendalami karakternya masing-masing. Setiap karakter tidak ada yang menjadi karakter antagonis mutlak atau protagonis mutlak. Semua karakter abu-abu persis seperti karakter manusia sebenarnya.
Pendalaman keluarga Kim sebagai keluarga miskin berhasil diperankan oleh setiap pemain terutama oleh Song Kang Ho yang mampu membuat penonton merasakan perasaan yang sama dan larut dalam pandangan yang sama dengan ekspresi, tanpa dialog atau narasi apapun.
Kehadiran Lee Sun Kyun sebagai Mr Park, yang merupakan orang kaya juga memperlihatkan kemewahan yang berkelas dari sosok orang kaya bahkan hanya dengan melihat caranya berjalan, kita akan tahu bahwa dia adalah orang kaya. Dan begitulah pemeran dalam Parasite menampilkan penggambaran kontras tentang si miskin dan si kaya.
Pengambilan latar dalam film ini pun digambarkan dengan pintar dan mengandung pesan implisit. Penggambaran rumah si kaya yang berada di atas dan diharuskan naik tangga untuk mencapainya merupakan penggambaran tragis bahwa kelas atas akan selalu terletak di atas dalam sebuah piramida kehidupan.
Berbanding terbalik dari kelas atas, kelas bawah digambarkan memiliki rumah di bawah yang harus menuruni banyak anak tangga bahkan melewati stasiun bawah tanah untuk mencapainya. Penggambaran kasta sosial yang klise, satir sekaligus tragis, dan hidup memang setragis itu, seaneh itu, dan semenyedihkan itu!
Adegan ironis dalam Parasite juga menyadarkan penonton tentang pedihnya kenyataan hierarki. Si kaya akan senang ketika hujan deras datang hingga akhirnya cuaca cerah muncul, sedangkan si miskin harus menghadapi banjir dan bertambah bau, khas orang miskin. Naas, Sama seperti halnya Mr Park yang menjadikan bau badan Mr.Kim sebagai sebuah lelucon bersama istrinya.
Keluarga Mr. Kim memang sempat merasakan kelas yang sama dan euphoria parasit saat mengalami peningkatan kasta, tetapi kelasnya tetap di bawah dan harus kembali ke bawah, meski sedang berada di puncak ketika si kaya kembali.
Kembali menciptakan karya di tanah airnya sendiri setelah Snowpiercer dan Okja, Joon Ho sukses mengangkat fenomena sosial masyarakat Korea Selatan. Menggambarkan sisi gelap masyarakat yang tidak terbayangkan akan ada bahkan di negara maju seperti Korea Selatan. Sama Hal nya seperti film Jepang Shoplifters yang juga menjadi pemenang di Festival Film Cannes.
Keduanya memperlihatkan kemuraman masyarakat kelas bawah di negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan. Dengan premis yang sama namun dengan racikan yang berbeda, Parasite berhasil menggelitik emosi penonton, seketika tertawa kecut, seketika tertawa terbahak, seketika terkejut hingga depresi dan berakhir jatuh iba dengan karakter dalam Parasite. Persis sama dengan kalimat yang di ucapakan oleh Ki Woo dalam Parasite bahwa “semuanya begitu metaforis.”.
Fresh Crew : Ai Siti Rahayu
Editor Fresh : Rizky Syahaqy