Eksistensi Jeans dari Seragam Kuli hingga Fashion Anak Muda

FRESH.SUAKAONLINE.COM- Bonjour, Fresh Reader! Kalian pasti sudah enggak asing lagi dengan pakaian jeans yang seringkali dipakai sehari-hari. Cocok dipadupadan dengan outfit lain, membuatnya semakin banyak diminati. Bukan hanya bisa dipakai untuk acara santai, jeans bisa menyesuaikan dengan kegiatan formal seperti ke kampus, atau bahkan dipakai buat healing ke gunung. Dewasa ini, jeans paling diminati oleh kalangan muda-mudi yang cinta akan outfit trendi, sampai-sampai maksa pakai jeans ketat melilit sendi.
Terlepas dari eksisnya jeans dikalangan anak muda, tahu enggak sih, kalau jeans itu awalnya diperuntukan sebagai alat pelindung kuli tambang di Italia dan Perancis? Jauh sebelum abad 20, jeans ternyata terbuat dari kapas namun pada akhirnya terbuat dari garmen. Jacob W. Davis adalah penjahit jeans pertama di dunia, sekaligus yang mengarahkan jeans berubah menjadi warna biru lebih modern.
Menelusuri sejarah pembuatannya, pada tahun 1600-an, jeans hanyalah sebuah kain katun kokoh berwarna nila yang disebut bleu de Gênes (biru dari Genoa, Italia). Kemudian para penenun di Nimes mencoba meniru kain dari Genoa, mereka menghasilkan kain serge (kain tenun kepar yang lebih berat) yang disebut serge de Nîmes (serge dari Nimes). Bleu de Gênes adalah asal mula ‘blue jeans’ dan serge de Nîmes adalah asal kata ‘denim’.
Berlanjut pada Mei 1873, Davis berhasil mempopulerkan jeans kepada kalangan pekerja pabrik, peternak, penambang, dan petani. Davis dan pesaing lainnya menciptakan denim dan overall untuk koboi dan buruh. Mulai dari tahun 1930-1940, jeans telah melintasi strata kelas masyarakat, bukan lagi menjadi seragam kuli. Ia berhasil menjelma menjadi pakaian kasual bagi seluruh kalangan, termasuk anak-anak dan wanita. Popularitas jeans menaik seiring pengunjung dari Eropa dan negeri lainnya sengaja berlibur ke “Dude’s Ranches”.
Selain itu, penjualan dari toko-toko, film beserta novel barat, dan majalah Vogue pada tahun 1935 pun turut meramaikan popularitas jeans. Nah, pada tahun 1950-an, jeans semakin populer bersamaan dengan maraknya produksi perfilman. Sebut saja James Dean, Marlon Brando, Elvis, dan Marilyn Monroe yang menambahkan daya tarik edgy, pemberontak, dan seksi pada jeans yang secara khusus menarik budaya anak muda. Mereka menunjukkan cara denim dikenakan dalam berbagai film, seperti The Wild One (1953), Rebel Without a Cause (1955), dan The Misfits (1961).
Terbang ke tahun 1960 sampai 1970-an, muncul aneka ragam jeans biru untuk memasukkan gaya dan cat bell bottom, tambalan cetakan dan bordir. Misalnya, Sonny dan Cher berhasil mempopulerkan model lonceng di tahun 1970-an. Bukan hanya untuk peternak, buruh kasar, petani, pemuda pemberontak dan budaya tandingan yang mengenakan denim, jeans berhasil menjadi pakaian kasual untuk massa hingga sekarang.
Beralih ke 1980-an, langkah selanjutnya dalam evolusi jeans biru adalah dari yang asalnya celana kuli, pada tahun-tahun ini jeans beradaptasi menjadi fashion yang tinggi. Jeans mewah mulai menguntungkan di tahun 1980-an. Desainer yang menawarkan jeans high-end ini antara lain Calvin Klein, Versace dan Gucci. Dibantu dengan subkultur musik punk yang mengilhami skinny jeans dan tampilan cucian salju berbintik-bintik pada denim.
Dominasi subkultur anak muda crazy rich dan pengaruh musik populer yang hype abis, membentuk tren blue jeans di tahun 1990 hingga 2000-an. Musik grunge dan hip-hop sangat mempengaruhi gaya jeans. Denim, overall, baggy jeans, dan denim-on-denim adalah tampilan khas dari era ini. Bintang pop seperti Britney Spears dan Christina Aguilera menyortir jeans ultra-rendah di awal 2000-an, di akhir kisah era 90-an.
Tahun 2000-an melihat puncak pengulangan jeans biru pada tahun 1980-an, jeans mewah dari label mode seperti Calvin Klein dan Gucci menawarkan salah satunya blue jeans premium yang baru berasal dari merek khusus denim seperti True Religion, 7 For All Mankind, Humanity Citizens dan Diesel. Pada awal 1990-an dan pada 2000-an, skinny jeans muncul kembali dengan bantuan teknologi baru pada kain denim stretch.
Ternyata evolusi celana pensil yang sering orang Sunda bilang panjang banget, ya! Dari celana yang dikhususkan buat pekerja tambang hingga menjadi outfit andalan selebritis dunia. Eksistensi celana dan pakaian jeans lainnya hingga detik ini masih menjadi fashion idaman para anak muda. Apalagi saat tren jaket jeans milik Dilan booming, produksi jaket denim makin melejit dan laku di pasaran.
Fresh Crew: Anisa Hanifah/Magang
Editor Fresh: Shafa Maura Zahwa/Suaka