Membaca dan Berseni di Pojok Literasi Seni

Penampilan dua mahasiswi menyanyikan lagu aransemen di Pojok Literasi Seni yang terletak di belakang Gedung Kuliah Fakultas Syariah dna Hukum, UIN SGD Bandung, Kamis (14/03/19). Fajar Hidayatullah / Magang.
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Ketika berbicara kantin, tentu yang ada dalam benak kita adalah tempat untuk makan, nongkrong bareng teman, ngegosip ataupun yang lainnya. Tetapi berbeda dengan Kantin Tenda Biru, yang ada di belakang Gedung Kuliah Fakultas Syariah dan Hukum. Di sana kita akan melihat sebuah kreatifitas dari sebuah komunitas, Pojok Literasi Seni.
Pojok Literasi Seni ini sudah ada sejak lama, lho. Tepatnya pada 2015 silam. Awalnya komuniras ini hanya sebatas kumpul-kumpul biasa, nyanyi-nyanyi, membaca puisi dan diskusi. Tetapi sejak 2019 mereka resah karena tak ada wadah untuk berseni, maka dibuatlah sebuah nama Pojok Literasi Seni.
Pendiri Pojok Literasi Seni, Remon, yang merupakan penjaga kantin, menjelaskan bahwa untuk membeli buku-buku yang nantinya dibaca oleh siapapun didapat dengan cara mengamen di sekitaran (dalam dan luar kampus – Red) kampus UIN SGD Bandung.
“Dari awal kita ngamen di sini, hasil dari ngamen itu uangnya dikumpulin. Terus kalau sudah terkumpul banyak, uangnya kita beliin buku dan si buku itu untuk dibaca orang-orang secara gratis, dipinjem juga nggak apa-apa,” tutur Remon, Senin (11/03/19).
Ada beragam jenis buku tersusun rapih di rak yang berada di belakang panggung literasi, mulai dari buku-buku Agama, Seni, Novel, Sosial dan Politik, yang siap untuk dibaca maupun dipinjam oleh para pengunjung. Dibaca, yah, bukan cuma dipajang doang. Kita harus rajin membaca, oke!

Perpustakaan Pojok Literasi Seni
Adanya panggung di Pojok Literasi Seni ini bukan tanpa tujuan. Kata Remon, selain untuk wadah mahasiswa menyalurkan bakat seninya, adanya panggung tersebut juga untuk mahasiswa-mahasiswa yang “membutuhkan” dan membantu menarik perhatian mahasiswa untuk berkunjung ke Kantin Tenda Biru.
Tak hanya main di dalam kampus UIN SGD Bandung saja, mereka juga berjejaring di luar kampus. Tak jarang pula mereka bermain di kafe-kafe, seperti di kawasan Margahayu, pernah juga di STIK Telkom dan Tamansari.
Kalau Fresh Reader mau menyaksikan penampilan mereka dan berkunjung ke perpustakaan mereka untuk membaca serta menikmati alunan musik di kantin, datanglah pada jam 9 pagi hingga bubar di hari Senin sampai Jumat. Jadwal kuliah dan kesibukan di kuliahlah yang membuat mereka harus membuat jadwal buka Pojok Literasi Seni.
Dimas, mahasiswa Ilmu Hukum semester 4 memberikan tanggapan yang positif mengenai keberadaan komunitas Pojok Literasi Seni. Dia mengatakan bahwa dengan adanya komunitas ini, bisa menambah daya tarik pengunjung dan juga menampung orang-orang yang berbakat. “Untuk selama ini positif ya, bisa menarik pengunjung juga biar kaya di kafe-kafe, ada live musik,” ujarnya, Kamis (14/03/19).
Remon berharap untuk ke depannya teman-teman mahasiswa jangan malu dan sungkan untuk menyalurkan karyanya di Pojok Literasi Seni. “Harapan banget untuk temen-temen yang ada di UIN yang punya karya untuk melihat juga ke Pojok Literasi bahwa kami di sini bukan hanya kami, tapi ruang lingkup kami adalah UIN SGD Bandung. Dan siapapun boleh untuk berpatisipasi.” Tutupnya.
Fresh Crew : Fajar Hidayatullah / Magang
Editor Fresh : Rizky Syahaqy