Mencegah Perilaku Konsumtif dengan Tren No Buy 2025

freepik.com
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Mendekati tahun baru, seringkali kita akan menyusun beberapa rencana atau resolusi yang ingin dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Lalu, apa saja yang sudah Fresh Reader siapkan untuk 2025? Jika salah satu perubahan yang ingin dilakukan adalah mengurangi pembelanjaan yang berlebih dan kurang dibutuhkan, terdapat suatu tren yang patut dicoba oleh kalian, nih.
Tak dapat dipungkiri, terkadang sesuatu yang ingin dicapai seseorang terpengaruh oleh tren yang berseliweran di sosial media. Seperti mengunjungi suatu tempat, melakukan kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan, mau pun membeli barang yang sedang ramai diperbincangkan khalayak umum agar dapat tampil eksis pada jejaring sosial.
Juga tak jarang hal tersebut dilandaskan oleh apa yang kita kenal dengan Fear of Missing Out (FOMO). Dalam membeli barang contohnya, seringkali tidak disesuaikan dengan kebutuhan, tapi hanya berpatokan pada apa yang sedang ramai diperbincangkan. Fungsi terkadang dikesampingkan, keunikan atau kelucuan dari produk tersebut menjadi daya tarik utama bagi sebagian orang.
Dengan fenomena tersebut yang mana banyak membeli barang tanpa berpikir panjang, maka pada akhir tahun 2024 lalu, ramai sebuah tren yang mengajak netizen +62 untuk menahan diri dengan tidak membeli barang yang kurang dibutuhkan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif yang berkemungkinan terjadi karena FOMO.
Melansir dari inews.id, tren tersebut bernama “No Buy 2025” yang pertama kali aktif disuarakan pada sosial media TikTok. Gerakan tidak membeli barang yang kurang dibutuhkan dimaksudkan mengajak para orang di seluruh dunia agar mengurangi perilaku konsumtif dan impulsif. Bentuk tren No Buy pun bermacam-macam, tergantung bagaimana seseorang menilai aktivitas boros atau kurang perlu yang dilakukannya pada tahun-tahun sebelumnya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi pada tahun 2025 ini.
Tren baru ini memang terdengar sederhana, akan tetapi menjadi tantangan bagi orang yang sudah terbiasa berbelanja suatu barang secara berlebih. Namun, perlu diketahui bahwa nantinya hal ini akan berdampak signifikan bagi pola pikir dan pengelolaan keuangan seseorang.
Terdapat delapan cara untuk menerapkan tren No Buy 2025 menurut laman tirto.id. Yang pertama, mengevaluasi kebutuhan dan keinginan, hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat membedakan antara keduanya guna menghindari pembelian secara impulsif. Kedua, membuat daftar barang yang tidak akan dibeli dengan mengerucutkan apa saja yang memang dibutuhkan dalam jangka waktu panjang sehingga membantu untuk mengurangi pengeluaran.
Cara ketiga bisa dilakukan adalah dengan membuat rencana pengeluaran di setiap bulannya dan menyisakannya ke dalam tabungan atau investasi. Yang keempat, hindari kemungkinan untuk berbelanja seperti tidak sering membuka aplikasi belanja online. Kelima, memaksimalkan barang sudah dimiliki dengan artian tidak membeli produk baru yang sebenarnya memiliki fungsi yang sama hingga barang lama sudah habis atau rusak.
Kemudian, lebih sering memasak di rumah menjadi cara keenam untuk mengikuti tren No Buy 2025, sebab kegiatan tersebut dapat menghemat pengeluaran. Ketujuh, cari kegiatan baru, bisa dengan membaca buku, menonton atau berkumpul dengan keluarga untuk mengalihkan keinginan berbelanja.
Nah, yang terakhir adalah membersihkan segala benda atau peralatan yang dimiliki secara berkala, hal ini dilakukan agar apa yang dimiliki terawat dengan baik, sehingga dapat bertahan lama dan tidak perlu membeli barang yang sama dalam waktu dekat, kecuali memang barang tersebut merupakan kebutuhan pokok. Kalau Fresh Reader sendiri, apakah tertarik mengikuti tren No Buy 2025 ini?
Sumber: inews.id, tirto.id
Fresh Crew: Risalatul Hasanah/Suaka
Editor Fresh: Nadia Ayu Iskandar/Suaka