Mengenal Hate Language, Kebalikan dari Love Language
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Reader, pasti sudah tidak asing dengan istilah bahasa cinta atau love language, kan? Teori sosiologi yang diperkenalkan oleh Gary Chapman ini membahas tentang bagaimana membuat hubungan jadi lebih kuat dengan upaya komunikasi yang tepat. Yakni dengan memperkenalkan istilah 5 love language, yang terdiri atas quality time, physical touch, words of affirmation, acts of service, dan receiving gifts.
Setiap orang, diyakini memiliki kecenderungan satu dari kelima love language tersebut. Dengan memahami apa bahasa cinta yang paling disukai oleh orang terkasih, kita dapat mengekspresikan rasa sayang pada orang lain dengan cara yang tepat. Selain itu, hal tersebut bisa menjadi cara untuk menghindari apa saja perihal yang berkemungkinan membuatnya tidak suka atau bahkan sakit hati. Konsep tersebut kemudian disebut sebagai hate language atau bahasa kebencian.
Pada dasarnya, hate language seseorang adalah kebalikan dari love language-nya. Jika Fresh Reader mengkritik seseorang yang berbahasa cinta Word of Affirmation, enggan melakukan kontak fisik dengan si Physical Touch, atau menolak untuk membantu orang lain yang termasuk Acts of Service, mereka mungkin merasa ditolak dan sakit hati. Itulah sebabnya, bahasa ini juga disebut sebagai bahasa sakit hati atau hurt language. Seperti halnya love language, hate language atau hurt language juga terbagi menjadi lima.
Neglect, Kebalikan dari Quality Time
Kalau Quality Time adalah tentang kebersamaan, maka kebalikannya adalah keterasingan. Misalnya mengabaikan ucapan lawan bicara, sengaja mendistraksi diri dengan hal lain ketika mengobrol, sering menguap bosan, merespons hanya untuk berdebat bukannya untuk memahami, atau mengaku terlalu sibuk sampai tidak menyediakan waktu untuk bersama.
Untuk mencegahnya, upayakan untuk menciptakan momen berkualitas bersama. Singkirkan segala macam gangguan, fokus pada keberadaannya dan lakukan percakapan yang menyentuh hati. Ingatlah bahwa keberadaan orang yang kita sayangi itu sangat berharga. Karena waktu itu seperti sungai, sekali mengalir, tidak akan pernah kembali.
Words of Negation, Kebalikan dari Words of Affirmation
Kata-kata bisa membangun semangat seseorang, namun dengan itu juga bisa berbalik menjatuhkannya. Beberapa orang lebih sensitif terhadap komunikasi verbal. Contohnya mengkritik, berbicara dengan bahasa kasar, atau tidak merespons ucapan mereka sama sekali. Hal tersebut tentu akan melukai perasaannya.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pemilihan kata ketika berbincang dengannya. Jika ia telanjur tersakiti, minta maaflah dengan tulus dan tegaskan kembali perasaan sayangmu padanya. Afirmasi, dorongan, dan penghargaan secara verbal sangat penting bagi mereka. Untuk mempererat hubungan, hujani orang tersayang dengan hal-hal tersebut.
Physical Coldness, Kebalikan dari Physical Touch
Sentuhan merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan rasa cinta. Namun pada situasi tertentu, sentuhan juga dapat mengungkapkan rasa sakit. Ketika seorang Physical Touch sakit hati, mereka cenderung menjaga jarak, menghindari kontak mata, menghindari sentuhan, tidak menikmati keberadaan orang lain, hingga melakukan kekerasan fisik.
Bersikap terbuka dan mengkomunikasikan perasaan adalah cara paling tepat untuk menghindari Physical Coldness. Jika mereka menarik diri, cobalah tanyakan baik-baik apa penyebabnya. Setelah itu, Fresh Reader dan orang tersayang dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Acts of Self-service, Kebalikan dari Acts of Service
Membantu atau melayani juga merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan cinta. Misalnya membantu pekerjaan rumah, mengambilkan barang, dan memperhatikan hal-hal kecil. Sebaliknya, jika seorang Acts of Service sakit hati, mereka cenderung ceroboh saat membantu orang lain atau bahkan tidak membantu sama sekali. Tak hanya itu, mereka juga cenderung melakukan segala hal sendiri karena enggan dibantu orang lain.
Untuk lebih menghargai seorang Acts of Service, ucapkan rasa terima kasih setiap kali mereka membantu. Sebaliknya, sesekali mintalah bantuan mereka meski untuk hal sederhana. Seperti meraih barang dari rak tinggi, membukakan botol, atau mengangkut air galon. Dengan membantu orang lain, seseorang dengan bahasa cinta ini akan merasa bahwa dirinya dapat diandalkan.
Lack of Recognition, Kebalikan dari Receiving Gifts
Memberi hadiah terkadang disalahartikan sebagai materialisme. Tetapi Receiving Gifts dalam love language bukan tentang objeknya, melainkan ketulusan pemberi yang dapat mengingatkan penerima bahwa mereka diperhatikan. Dalam siatuasi sebaliknya, seseorang dengan bahasa cinta ini cenderung serakah, boros, egois, memberi hadiah jelek, dan tidak berterima kasih ketika diberi.
Ketika ia memberimu hadiah, ucapkan terima kasih dengan tulus lalu di lain waktu kamu bisa balas dengan memberi hadiah padanya juga. Tapi jika kado itu tidak membuatnya senang, tanyakan padanya apa yang dia inginkan lalu usahakan untuk membeli sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu barang mahal, melainkan barang sederhana namun bermakna. Yang terpenting, tunjukkan padanya bahwa kamu mencintai dan mengakui keberadaannya.
Itulah pembahasan mengenai hate language atau hurt language yang dapat memicu keretakan dalam hubungan. Setelah ini, kita tidak hanya paham mengenai cara mengekspresikan cinta, tetapi juga cara untuk memahami rasa benci atau sakit, serta solusi untuk memperbaikinya. Semoga bermanfaat untuk menjaga hubunganmu tetap sehat, ya Fresh Reader!
Fresh Crew: Mahayuna Gelsha S/Suaka
Editor Fresh: Nadia Ayu Iskandar/Suaka