Menjelajahi Tradisi Berbuka Puasa di Berbagai Negara
FRESHSUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Terbit dan terbenamnya matahari di bulan Ramadan merupakan waktu yang dinanti-nanti, baik di Indonesia, maupun di belahan dunia lain. Sahur dan berbuka sebagai jendela makan sering kali diwarnai dengan tradisi khas yang masih melekat hingga sekarang.
Seperti halnya Sofyani Biryani yang menjadi hidangan utama khas Pakistan ketika memasuki bulan suci. Sofyani Biryani merupakan nasi basmati yang dimasak dengan ayam dan kaya akan rempah. Makanan ini akan disajikan dalam piring berukuran sangat besar untuk dinikmati bersama-sama ketika memasuki waktu berbuka.
Bergeser sedikit, Fresh Reader akan menemukan jamuan Ramazan Pidesi atau roti khas Turki menjadi hidangan yang popular saat memasuki bulan puasa. Berbeda dengan roti pada umumnya, kudapan ini memiliki bentuk bulat mendatar dan bagian tengah biasanya lebih tebal. Roti ini terbebas dari pengawet, sehingga kelembutannya bisa bertahan beberapa jam, sehingga cocok untuk menjaga kondisi tubuh saat berpuasa.
Tak ketinggalan, Fresh Reader juga pasti sudah tidak asing lagi dengan hidangan kolak khas Indonesia. Kolak merupakan sebutan untuk kuah yang terbuat dari gula kelapa, santan, dan daun pandan. Kolak biasanya didampingi buah-buahan seperti pisang, labu, hingga singkong. Hidangan ini dipercaya masyarakat karena dapat mengembalikan energi yang digunakan setelah berpuasa seharian.
Selain makanan dan minuman, kegiatan menembakkan meriam turut mewarnai negara Timur Tengah, seperti Lebanon. Tembakan tersebut bukan bermaksud untuk melakukan peperangan, melainkan sebagai pertanda memasuki waktu berbuka puasa. Tradisi ini telah berlangsung sejak 200 tahun lalu.
Adanya berbagai ciri khas hidangan dan tradisi tersebut menunjukan bahwa umat Islam hingga kini masih menjalankan nilai-nilai yang berkembang di masyarakatnya. Terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, tradisi tersebut mampu memperkokoh ukhuwah islamiyah dalam melaksanakan ibadah puasa. Nah, apakah Fresh Reader pernah mencoba salah satunya?
Sumber: jawapos.com, bake.co.id.
Peneliti: Yasmin Nur Izzatul Fatimah/Magang
Redaktur: Ighna Karimah Nurnajah/Suaka