Perokok Pasif Rentan Terkena Penyakit

freepik.com
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Reader, sadar ga sih kalau akhir-akhir ini sedang ramai di sosial media orang yang mengeluhkan mengenai dampak yang ia dapat sebab sering terpapar asap rokok atau biasa disebut dengan perokok pasif? Yap, hal tersebut wajar terjadi mengingat fakta bahwa negara kita ini menduduki peringkat kedelapan dunia dengan jumlah perokok terbanyak setelah Timor Leste. Maka tak heran jika di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan jumlah perokok tertinggi.
Sedangkan, negara-negara Eropa Barat dan Amerika cenderung memiliki tingkat merokok yang lebih rendah, berbeda dengan Indonesia yang mencapai 38,2 persen dari total populasinya yang mencakup kalangan usia dewasa, remaja, hingga lansia. Sayangnya, kerap kali mereka seenaknya melakukan aktifitas merokok tanpa memperdulikan sekitar. Padahal, asap rokok yang dihasilkan memiliki beberapa dampak negatif seperti yang sudah tercantum pada bungkus kemasannya.
Bukan hanya bagi perokok saja, melainkan orang yang hanya terkena asap rokok atau perokok pasif memiliki dampak yang sama dengan perokok aktif. Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Perokok aktif di Indonesia terus meningkat, diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya adalah perokok berusia 10-18 tahun. Pada website tersebut juga dikatakan bahwa melonjaknya perokok di Indonesia datang dari kalangan anak muda.
Latar belakang melonjaknya perokok di Indonesia terdiri dari sejumlah faktor, mulai dari rasa penasaran akan rasa rokok yang beraneka ragam, anggapan bahwa rokok dapat menghilangkan stres, ingin tampil keren, gaul, dan ingin dianggap dewasa menjadi alasan mengapa anak muda banyak yang mulai mencoba untuk merokok tanpa tahu apa saja dampak yang akan diterimanya.
Dilansir melalui situs halodoc.com, tercatat sebanyak delapan puluh hingga sembilan puluh persen orang yang terkena kanker paru-paru akibat merokok. Terdapat dua penyebab, pertama karena terdapat sekitar tujuh ribu bahan kimia dalam asap tembakau, yang mana tujuh puluh diantaranya diklasifikasikan sebagai karsinogenik atau penyebab kanker. Kemudian, yang kedua adalah asap rokok yang dihasilkan dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru yang selanjutnya berkemungkinan menyebabkan kanker.
Selain penyakit kanker dan gangguan pada bagian pernapasan, ternyata dampak negatif dari rokok juga dapat menyebabkan impotensi dengan cara merusak pembuluh darah pada area penis, serangan jantung, dan menjadi salah satu faktor kematian. Menurut data dari WHO, terdapat setidaknya delapan juta kematian yang disebabkan oleh asap rokok, di mana 1,2 juta diantaranya merupakan perokok pasif. Dari data tersebut terbukti bahwa bahaya merokok bukan hanya bagi perokok saja melainkan orang sekitar juga akan terkena dampaknya.
Layaknya kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Berhenti merokok dapat membuat tubuh lebih sehat. Terdapat banyak alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat bila kamu merokok hanya untuk menghilangkan stres. Olahraga menjadi salah satu solusinya. Sebab ketika berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang akan memberikan perasaan senang.
Adapun reaksi tubuh saat berhenti merokok yaitu, dalam dua puluh menit pertama, tekanan darah dan denyut jantung akan membaik, dua belas jam berikutnya semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme dan tingkat karbon monoksida dalam darah kembali normal. Kemudian, dalam waktu dua hari, nikotin akan mulai tereliminasi dalam tubuh yang membuat fungsi pengecap juga penciuman mulai membaik.
Tak sampai sana, efeknya cukup memerlukan beberapa waktu agar fungsi tubuh benar-benar balik semula lagi. Satu tahun setelah berhenti merokok, risiko penyakit jantung koroner baru menurun setengahnya. Baru setelah sepuluh tahun lamanya, semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.
Ternyata, membutuhkan waktu yang cukup lama ya, bagi perokok untuk kembali dalam keadaan tubuh yang sehat. Terlebih, efek yang sama juga turut dirasakan oleh perokok pasif. Mengingat hal tersebut, sebaiknya menjadikan kita untuk saling menghargai ya, Fresh Reader. Bagi perokok aktif untuk sadar tidak merokok pada lingkungan tertentu dan bagi perokok pasif agar selalu berjaga diri, misal dengan memakai masker agar asap yang kamu hirup dapat berkurang.
Sumber: CNBC Indonesia, sehatnegeriku, halodoc
Fresh Crew: Puji Saputra/Suaka
Editor Fresh: Nadia Ayu Iskandar/Suaka