Produktif di kala Pandemi dengan Merintis Startup
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Siapa yang sudah tidak asing dengan kata startup? Startup di sini bukan judul drama Korea yang sempat naik daun ya Fresh Reader, melainkan sebuah julukan untuk perusahaan rintisan yang menggunakan teknologi sebagai penggerak bisnisnya.
Eits, jangan salah! Tidak semua bisnis dengan teknologi bisa disebut startup. Perusahaan yang bisa disebut sebagai startup harus memiliki produk digital sebagai penerapan inovasi dari teknologi serta memberikan manfaat bagi penggunanya. Untuk umur perusahaanya juga harus dibawah lima tahun, lho.
Dilansir dari laman goodnewsforindonesia.id, Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara yang memiliki startup terbanyak di dunia. Nama-nama startup yang sekarang sedang melejit antara lain Go-Jek di bidang transportasi, Alodokter di bidang kesehatan, Traveloka di bidang pariwisata, serta Tokopedia di bidang ritel online.
Di lingkup UIN SGD Bandung sendiri, baru-baru ini ada mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang mulai merintis startup di masa pandemi. Rezza Syamsul begitu orang-orang mengenalnya, ia merupakan CEO dari Happen sebuah startup yang memiliki target pengguna siswa-siswi SMA/sederajat yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Nantinya, Happen akan mengadakan kelas atau seminar bersama narasumber yang hebat untuk membantu proses belajar para audience. Keren bukan? Jadi, apakah kalian sudah mulai tertarik untuk memulai bisnis startup? Sebelumnya, yuk kita intip tips dari Rezza Syamsul untuk para Fresh Reader yang ingin memulai bisnis startup!
Pertama, tekad yang kuat. Pastinya sebelum memulai bisnis orang-orang akan memikirkan mengenai modal. Namun jangan khawatir! Modal ini bisa didapat dari berbagai cara, seperti mencari investor. Sebab yang terpenting dalam memulai bisnis bukan modal yang banyak melainkan tekad yang kuat.
Seperti Reza, ia menjelaskan bahwa awalnya ia hanya bermodalkan kuota saja. “Awal berbisnis di tahun 2018 saya buka donasi tsunami di Banten. Modal saya saat itu hanya kuota. Namun, dari sana saya bisa mendapatkan puluhan juta rupiah,” ujar Reza ketika diwawancarai, Sabtu (20/3/2021). Namun, berkat tekad yang kuat, sekarang ia sudah memiliki investor yang siap mendanai kegiatan Happen.
Ia juga mengutarakan, jika ingin mulai berbisnis kita harus berani. Tentunya berani mengambil resiko serta berani untuk memulai. Jika masih berangan-angan dan terjebak dalam rencana tanpa aksi, kapan akan mulai berbisnis?
Terkadang ada saja kendala saat akan memulai bisnis. Salah satunya yang mungkin akan dihadapi yaitu larangan dari orang tua. Hal ini tentu saja bisa membuat para calon pembisnis hebat mengalami perasaan down. Namun, jika kita yakin bisa menghadapinya maka buktikan! “Lakukan diam-diam dulu, lalu buktikan. Jika sudah dikasih hasilnya orang tua juga akan mengerti,” tutur Reza saat diwawancarai melalui zoom meeting.
Dalam merintis bisnis, baik startup maupun bukan pastinya akan ada crew atau pegawai yang membangun bisnis bersama dengan CEO. Untuk itu, penting dilakukan adanya komunikasi antar pegawai. “Selalu ingat jika beda orang, beda kepala. Makanya utamakan komunikasi agar terjalin harmonisasi,” ujar Rezza. “Jangan lupa, jaga attitude kepada siapapun,” sambungnya.
So, itu beberapa tips dan trik dari CEO Happen, Rezza Syamsul. Bagaimana? Apakah sudah mulai tertarik memulai bisnis startup? Atau sudah memiliki ide untuk membuat startup dan menjadi CEO hebat seperti Rezza? Jika Fresh Reader sudah memiliki gambaran atau ide bisnis startup ayo mulai kembangkan! Ingat kata-kata dari Rezza Syamsul. “Bisnis itu bukan bakat, melainkan skill yang harus dilatih dengan terjun ke lapangan.” Tutupnya.
Fresh Crew : M. Wassiudin dan Widianti Maharani Dewi/Magang
Redaktur : Adinda Nuurlatifah