Schadenfreude, Kebahagiaan Diatas Penderitaan Orang Lain

doc.net
FRESH.SUAKAONLINE.COM- Setiap manusia sudah pasti pernah merasakan senang atau bahagia secara emosional, tetapi bagaimana jika kebahagiaan tersebut disebabkan oleh penderitaan orang lain. Inilah yang disebut dengan istilah Schadenfreude, yang secara harfiah berarti “sakit bahagia” dan mengacu kepada perasaan senang yang disebabkan karena melihat penderitaan orang lain.
Mengutip dari idntimes.com. Schadenfreude berasal dari bahasa Jerman yang tersusun dari kata Schaden yang berarti kecelakaan, dan freuede yang berarti kebahagiaan. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini biasanya diungkapkan dalam bahasa gaul seperti “senang liat orang lain susah, susah liat orang lain senang”.
Schadenfreude muncul karena emosi negatif yang ditimbulkan oleh peristiwa yang mengancam kekhawatiran individu, sedangkan emosi positifnya ditimbulkan oleh peristiwa yang memuaskan kekhawatiran individu. Dengan begitu, hal yang dapat membangkitkan schadenfreude, ialah kemalangan orang lain harus memberikan pengaruh manfaat kepada orang yang mengalami schadenfreude.
Dalam memahami gejala schadenfreude tidaklah lepas dari faktor ketergantungan individu, konteks ini berkaitan erat dengan schadenfroch (pelaku schadenfreude). Bagian dari kesenangan bagi schadenfroch, berasal dari transformasi perbandingan yang tidak jelas menjadi perbandingan yang lebih menguntungkan, biasanya lebih menyorot pada kelebihan diri sendiri daripada kerugiannya.
Dalam model Self Evaluation Maintenance (SEM), mengemukakan bahwa dalam reaksi psikologis terhadap informasi perbandingan sosial bergantung pada kinerja orang lain, relevansi, dan kedekatan hubungan dengan orang yang dibandingkan. Pada model ini, difokuskan bagaimana kinerja orang lain dapat mempengaruhi persepsi dan evaluasi diri secara positif maupun negatif.
Misalnya, Jika si B memenangkan penghargaan dalam seni beladiri taekwondo dan si A kurang kompetitif dalam hal ini maka, B akan meningkat harga dirinya. Jika si A memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang memiliki minat pada beberapa faktor yang serupa, maka kemungkinan besar harga diri si A akan menurun karena performa si B lebih baik dari pada si A.
Peneliti menemukan bahwa, pada anak anak usia dua tahun sudah dapat merasakan cemburu pada orang lain dan merasa senang jika kawan kawannya merasakan kesulitan. Pada usia tujuh tahun, anak anak merasa paling senang ketika memenangkan suatu permainan jika lawannya kalah ketimbang jika mereka sama sama menang. Seperti yang dilansir dalam Twitter dari The Conversation Indonesia.
Terdapat 3 jenis schadenfreude yang perlu di ketahui. Yang pertama, schadenfreude berbasis agresi yang melibatkan identitas kelompok. Kedua, schadenfreude berbasis persaingan individu yang muncul akibat persaingan antar individu. Ketiga, schadenfreude berbasis keadilan yang berasal dari tingkah laku yang dianggap tidak bermoral diberikan hukuman atas perilakunya.
Meskipun schadenfreude ini merupakan sifat alami manusia, namun sebaiknya kita dapat memahami bahwa mana yang berdampak positif dan mana yang berdampak negatif. Salah satu trik untuk meminimalisir schadenfreude ialah dengan mengubahnya menjadi motivasi yang dapat membangkitkan semangat untuk bersaing secara positif dengan lingkungan sekitar. Jika fresh reader sedang merasakan gejala ini, cobalah untuk menenangkan diri sejenak dan bersyukur atas pencapaian yang sudah didapat sejauh ini meskipun belum sesuai dengan ekspektasi.
Fresh Crew: Deva Fatmawati/Magang
Editor Fresh: Shafa Maura Zahwa/Suaka