Style Androgini, Inspirasi Gaya Kasual yang Sopan dan Formal

Freepik
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Beberapa bulan lalu, Agnez Monica dan Bunga Citra Lestari terlihat mengenakan pakaian dengan gaya androgini. Penampilan mereka tertangkap khalayak saat keduanya bertemu dengan Menteri Hukum untuk membahas revisi Undang-Undang Hak Cipta. Fresh Reader, pernah gak, sih, mendengar tentang gaya ini?
Androgini merujuk pada seseorang yang memiliki karakteristik seksual laki-laki dan perempuan. Konsep ini dikenalkan oleh Sandra Bem, seorang psikolog dari Universitas Stanford Amerika, pada tahun 1974. Menurut Bem, androgini adalah laki-laki atau perempuan yang memiliki sifat maskulin dan feminin sekaligus dalam tingkat yang sama-sama tinggi. Lalu, bagaimana dengan gaya berpakaian androgini?
Gaya androgini adalah perpaduan gaya berpakaian maskulin dan feminin. Gaya berpakaian ini menjadi tren di abad ke-20, saat para wanita merasa bahwa mobilitas mereka dibatasi dan merasa kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena pakaian mereka. Oleh karena itu, mereka mulai menyuarakan dan memperlihatkan kebebasan berpakaian.
Warna netral seperti hitam, putih, atau nuansa abu-abu yang halus menjadi ciri khas gaya berpakaian androgini. Wanita yang mengenakan gaya ini biasanya tampil dengan celana dan atasan longgar yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh. Untuk pria bisa mengenakan pakaian dengan kain seperti renda, sutra, satin, dan beludru. Mereka juga memakai cardigan atau jaket besar dipadu dengan sepatu alas kaki heels yang haknya tidak terlalu tinggi.
Gaya androgini berbeda dengan gaya genderless. Gaya genderless merupakan gaya berpakaian bebas yang lebih nyaman tanpa dibatasi oleh gender tertentu. Genderless juga mengacu kepada pakaian yang bisa dipakai oleh laki-laki, perempuan, orang-orang yang memiliki identitas gender, maupun non-biner.
Dilansir dari lib.ui.ac.id., gaya androgini masih terbilang baru dan tabu bagi masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan konstruksi maskulinitas dan feminitas di Indonesia. Dampaknya, sebagian orang memandang gaya ini tidak sejalan dengan nilai moral atau norma-norma yang ada. Masyarakat juga merasa aneh atau bingung dengan adanya gaya berpakaian androgini.
Terlepas dari kurang akrabnya gaya berpakaian ini dengan mayoritas publik, gaya ini patut dicoba untuk variasi pakaian kuliah, lho! Asalkan padu padannya tidak berlebihan dan tetap sopan, Fresh Reader bisa tampil beda tanpa terkesan mencolok di kampus hijau. Gaya androgini justru membantu menciptakan kesan rapi, nyaman, dan profesional dengan sentuhan kasual yang santai.
Untuk perempuan, kenakan kemeja polos oversize dengan celana panjang berbahan linen. Oversized look cocok untuk kaum wanita yang mau menyembunyikan siluet tubuh untuk tampilan androgini yang makin maksimal, tentunya dengan warna gelap. Lapisi kemeja dengan rompi fullback agar tercipta perpaduan apik antara gaya maskulin dan feminin. Rompi fullback umumnya dipakai sebagai pelengkap tuksedo, namun tetap terlihat sopan ketika dikenakan perempuan.
Sebagai sentuhan maskulin yang santun, aksesori dasi bisa melengkapi pakaian kita. Dasi bermotif garis-garis paling cocok buat menambah kesan modis pada kemeja polos. Selain itu, aksesori ini membantu menciptakan siluet rapi dan formal, membuat pemakainya terlihat lebih percaya diri dan berkarakter kuat, tanpa menghilangkan sisi elegan.
Untuk laki-laki, hiasi kerah kemeja dengan summer scarf yang tipis dan banyak pola. Summer scarf bisa memberi sentuhan feminin yang lembut pada pakaian dengan base maskulin. Selain itu, aksesori ini dapat menjadi layering pakaian yang gak bikin gerah. Buat laki-laki dengan rambut gondrong (dan kebetulan tidak ditegur dosennya, hehe) bisa mengikat rambut dengan gaya kuncir kuda, kuncir ikatan rendah, atau man bun. Penampilan jadi lebih rapi dan sopan, bonus lebih stylish juga.

Ilustrasi: Pinterest STYLIST PRAGUE
Gaya androgini mengajarkan kita berpenampilan percaya diri dan nyaman dengan apa yang dikenakan, terlepas dari identitas visual maskulin dan feminin. Tidak sulit mengkreasikan gaya ini untuk pakaian formal. Berani bereksperimen dengan gaya berpakaian pun bisa bikin hari kuliah lebih seru. Gimana, besok mau pakai baju apa, nih, ke kampus?
Sumber: IDN Times, Validnews, Dewimagazine, Media Mahasiswa Indonesia, hypesneakerid.com, lib.ui.ac.id.
Fresh Crew: Rengganis Elung Naafi Astuti/Suaka
Editor Fresh: Hanifah F. Reine/Suaka