Tips Mendaki Seru dan Menyenangkan, Aman sampai Puncak Tujuan

Freepik.com
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Saat liburan tiba, mendaki gunung jadi salah satu aktivitas healing yang digemari banyak orang, tak terkecuali mahasiswa. Kegiatan ini memberi sensasi pengalaman yang seru, menantang, dan memacu adrenalin. Meskipun dirasa melelahkan, mendaki gunung konon membuat orang merasa ketagihan. Ketika berada di atas puncak dan melihat keindahan pemandangan alam dari ketinggian, semua lelah pun menjadi sirna.
Namun, tentu perlu persiapan yang matang dan perlengkapan yang cukup untuk mendaki gunung. Apalagi kalau Fresh Reader tidak memiliki pengalaman muncak, kegiatan ini menjadi lebih berisiko. Lantas, apa saja yang mesti diperhatikan dan disiapkan ketika mendaki gunung untuk pemula?
Pertama-tama, persiapkan fisik, mental, dan pengetahuan yang matang sebelum mendaki gunung. Disadur dari Kompas.com, persiapan sekaligus syarat mutlak naik gunung adalah fisik yang prima. Untuk mendapatkan fisik yang prima, perlu olahraga rutin sejak jauh-jauh hari sebelum jadwal pendakian. Mendaki gunung pastinya akan menguras tenaga. Oleh karena itu, usahakan rutin latihan fisik, seperti jogging, supaya otot tidak terasa kaku saat melakukan pendakian, terutama otot kaki.
Selain fisik, siapkan mental yang tangguh karena ketika mendaki, kita akan berhadap dengan alam yang sukar diprediksi. Pendaki harus memastikan kondisi psikis stabil, dan kondisi mental dalam keadaan baik. Jangan lupa mengatur pernapasan dan langkah saat mendaki. Pendaki juga harus peka terhadap tanda-tanda darurat, seperti dehidrasi, dan hipotermia. Pelajari pertolongan pertama agar situasi darurat yang mungkin terjadi dapat segera ditangani.
Pengetahuan pertolongan pertama dasar penting bagi pendaki untuk menangani situasi darurat. Bawalah kotak P3K berisi antiseptik, kasa, perban, plester, obat-obatan umum, pinset, gunting, sarung tangan karet, dan buku panduan pertolongan pertama. Pastikan Fresh Reader mengetahui cara menggunakannya dan sesuaikan isi kotak P3K dengan kebutuhan.
Kemudian, cermatlah dalam memilih lokasi pendakian. Untuk pendaki pemula, sebaiknya memilih gunung dengan jalur pendakian yang mudah, tidak terlalu tinggi, dan pilih rute pendakian yang terbilang cukup landai. Jangan memimpikan pengalaman naik gunung untuk pertama kali dengan jalur pendakian yang menantang. Namun, pilihlah jalur yang sesuai dengan tingkat kebugaran fisik kita.
Selain itu, telusuri informasi yang akurat mengenai gunung yang akan didaki, karena setiap gunung mempunyai karakter yang berbeda-beda. Kenali rute pendakian dengan saksama. Carilah informasi mengenai pos istirahat, sumber mata air, titik-titik penting lainnya, dan pahami hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Lakukan riset untuk mengetahui jarak, ketinggian medan, tingkat kesulitan, cara daftar Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI), dan potensi bahaya di gunung yang akan didaki. Riset ini dapat membantu kita mengetahui medan yang akan dihadapi.
Bawalah perlengkapan yang lengkap. Dilansir dari Gramedia.com, ada 14 barang yang wajib dibawa ketika mendaki, yaitu pakaian ganti dan jaket tebal, sleeping bag, tas carrier (kapasitas menyesuaikan), matras, sepatu gunung, tenda, alat masak, headlamp atau alat penerangan lain seperti senter, kaos kaki dan sarung tangan, penutup kepala, gaiters, trekking pole, dan survival kit. Tidak kalah penting, siapkan juga peta offline, kompas, dan kotak P3K.
Jangan lupa bawa makanan dan minuman yang cukup untuk bekal mendaki. Hal ini karena tubuh akan bekerja keras selama berjam-jam. Sebaiknya, bawa makanan kering yang lebih banyak karena lebih awet. Bisa juga membawa buah-buahan, terutama buah yang kaya akan kandungan air. Buah mengandung gula alami yang dapat memberi energi instan bagi tubuh. Bawa pula camilan sebagai pengganjal lapar. Tidak semua gunung memiliki sumber mata air, sehingga pastikan pasokan air yang dibawa cukup, paling tidak sekitar sekitar 3-5 liter.
Hindari pendakian solo bagi pemula. Dilansir dari Eigeradventure.com, pendakian solo sangat tidak disarankan bagi orang yang baru pertama kali mendaki gunung. Sebaiknya, mendaki bersama teman yang sudah memiliki pengalaman dalam dunia pendakian atau bisa menggunakan jasa pemandu. Hal ini untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Selama pendakian, jangan sekali-kali terpisah dari kelompok karena dapat meningkatkan risiko tersesat dan sulit mendapatkan bantuan. Penting untuk tetap bersama kelompok dan menjaga komunikasi selama di jalur pendakian. Komunikasikan keluhan dan segala yang dirasakan, jangan dipendam sendiri. Kalau memang lelah dan butuh istirahat, jangan ragu untuk meminta rombongan untuk rehat sejenak. Istirahat akan memberi waktu bagi tubuh untuk memulihkan energi dan stamina yang menurun.
Berikutnya, lakukan pencarian informasi lewat media mengenai cuaca terkini di gunung yang hendak didaki. Memantau perkiraan cuaca sebelum pendakian sangatlah penting untuk keselamatan. Jika cuaca ekstrem dan membahayakan, sebaiknya pendakian tidak dilanjutkan. Apalagi jika tidak melakukan antisipasi sebelumnya, cuaca yang dingin ditambah dengan pakaian dan perlengkapan yang basah akibat hujan berpotensi menyebabkan hipotermia.
Sebaiknya, jangan mendaki saat hujan turun. Jika memungkinkan, hindari mendaki lewat titik rawan aliran air di jalur pendakian demi keselamatan diri. Jika membawa ponsel, matikan ponsel saat cuaca buruk, sebab perangkat elektronik rawan tersambar petir jika masih menyala.
Ketika mendaki, perhatikan langkah kaki agar tidak terkilir akibat medan yang cenderung curam dan tidak rata. Medan pendakian yang menantang kerap membuat pendaki berisiko tersandung akar pohon atau tanpa sengaja menginjak satwa liar, seperti ular berbisa. Mengobrol, beristirahat, atau menggunakan gawai itu boleh saja, tetapi perhatikan langkah kaki saat berjalan.
Lalu, jangan meninggalkan sampah. Sampah yang ditinggalkan di gunung dapat merusak lingkungan, mencemari air, dan mengganggu ekosistem satwa liar. Beberapa pengelola wisata gunung memberlakukan aturan ketat bagi pendaki untuk membawa turun kembali sampah demi menjaga alam dan lingkungan. Sebaiknya, bawa kantong sampah serta tempat makanan dan minuman yang bisa digunakan kembali untuk mengurangi jumlah sampah.
Terakhir, jangan lupa kabari keluarga dan kerabat dekat sebelum berangkat mendaki gunung. Memberi kabar merupakan hal penting yang perlu Fresh Reader lakukan. Jika memungkinkan dan terdapat sinyal, kabari kondisi terkini dan situasi pendakian pada sanak saudara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Itu dia beberapa tips dan hal-hal yang mesti diperhatikan dalam mendaki gunung. Lakukan persiapan semaksimal mungkin ketika hendak mendaki gunung. Jangan sampai niat mendaki gunung untuk melepas jenuh dan bergembira, malah berubah menjadi petaka karena kurang persiapan. Jadi, gimana Fresh Reader, mau muncak ke mana, nih?
Sumber: Kompas.com, Gramedia.com, Eigeradventure.com
Fresh Crew: M. Busyran Abdan Syakuro/Suaka
Editor Fresh: Hanifah Flora Reine/Suaka