Bahaya di Balik Gemerlapnya Kembang Api
FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Siapa yang tak tahu kembang api? Hampir menjadi ritual wajib, pesta kembang api tak pernah absen memeriahkan hari-hari besar. Misalnya perayaan tahun baru, perayaan hari kemerdekaan, bahkan perayaan hari raya idul fitri.
Produk yang selalu laris di pasaran ini digemari oleh semua kalangan. Bagaimana tidak? Warna-warni yang dihasilkan kembang api seolah menjadi penghias paling cocok bagi langit. Tapi, fresh reader pernah gak sih memikirkan dampak dari keindahan dan gemerlapnya pesta kembang api?
Karena mengandung bahan mudah terbakar (bubuk mesiu) yang dapat menimbulkan ledakan atau percikan membuat kembang api sangat berbahaya loh. Misalnya menyebabkan luka bakar, suhu kembang api yang cukup tinggi berpotensi menyebabkan cedera bagi yang memainkannya. Asap yang dihasilkannya pun dapat memicu berbagai penyakit pernapasan.
Di samping itu, suara ledakannya yang keras dapat menyebabkan gelisah hingga menaikkan stres, tentunya bukan hanya bagi manusia tetapi juga hewan. Lebih jauh, dampak buruk ini juga dirasakan oleh lingkungan. Contohnya polusi, zat Pechlorate yang membantu proses pembakaran kembang api ini termasuk zat beracun yang dapat mencemari air.
Pada 2009, tepatnya setelah pesta kembang api di AS, konsentrasi zat Pechlorate ini meningkat 1000 kali lipat khususnya di Danau Ada, Oklahoma. Jumlah ini melebihi batas aman kandungan logam dan partikel berat di suatu sumber air minum. Tentu saja air yang sudah tercemar ini membahayakan apabila dikonsumsi.
Selain itu, warna-warni indah pada kembang api dihasilkan oleh logam berat seperti Barium, Natrium, dan Strontium yang jika terlepas ke lingkungan akan tetap berada di lingkungan. Dan ternyata fresh reader, waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan kemurnian sumber air minum dari pencemaran zat Pechlorate dan logam berat ini memakan waktu 20-80 tahun.
Tentu sangat tidak sebanding dengan keindahan yang hanya kita nikmati sesaat bukan? Sebagai alternatif, beberapa negara seperti Dubai, China, Korea Selatan, dan Jerman telah mengganti festival kembang api dengan show drone dan show laser yang tampilannya lebih cantik dan lebih ramah lingkungan.
Dengan segudang dampak buruknya maka tidak ada alasan bagi kita untuk menyalakan kembang api. Apalagi sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan yang suci ini sebaiknya kita rayakan tanpa kembang api. Sebagai alternatif, fresh reader bisa menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama keluarga dan teman.
Peneliti : Zahra Nayla Febriani/Suaka
Redaktur : Adinda Nuurlatifah/Suaka