Fear of Missing Out (FOMO): Kecemasan Akibat Adiksi Media Sosial
FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis– Halo fresh reader, apakah kamu sering merasa missing out atau takut ketinggalan suatu trend yang sedang hype? Wah, mungkin saja kamu sedang terjangkit FOMO! FOMO atau Fear of Missing Out sebenarnya merupakan salah satu mental disorder, loh. Lalu apa sih sebenarnya FOMO itu?
Fear of Missing Out (FOMO) adalah suatu kondisi di mana seseorang takut dikatakan tidak update, tidak gaul, dan takut ketinggalan berita yang tengah ramai. FOMO adalah rasa takut dan cemas yang bisa menyebabkan efek samping secara fisik maupun psikologis, yang mana kecemasan ini umum dirasakan oleh generasi milenial. Kondisi ini semakin marak saat Instagram, Twitter, Facebook dan media sosial lainnya berubah menjadi suatu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham trent University, di Inggris, FOMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku melampaui batas kewajaran di media sosial. Selain takut ketinggalan berita di media sosial, terkadang juga penderita sengaja untuk menampilkan gambar, tulisan, atau bahkan mempromosikan diri di media sosial yang belum tentu jujur hanya agar terlihat up to date.
Berdasarkan survey di majalah Forbes, Fear of Missing Out (FOMO) dipicu karena rasa ketidakpuasan dalam hidup. Bagi seseorang yang mengalami FOMO akan cenderung sering berpikir “Apakah orang lain lebih bahagia daripada aku?” Sehingga dari hal tersebut dapat berdampak buruk baik bagi kesehatan, kehidupan sosial, maupun finansial.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari FOMO ini menjadi semakin parah. Salah satunya dengan melakukan detox media sosial atau tidak membuka dan memainkan media sosial selama beberapa waktu. Hal ini berguna untuk mengembalikan ketenangan agar tidak selalu membandingkan hal-hal yang nampak di media sosial dengan diri sendiri. Detox media sosial ini bisa dilakukan selama tujuh hingga tiga puluh hari.
Setelah dirasa cukup berhasil dengan detox sosial media, maka selanjutnya yang dilakukan yakni membatasi penggunaan media sosial agar seimbang dengan aktivitas diri sendiri. Selain itu usahakan untuk tidak membandingkan hidup diri sendiri dengan hidup orang lain yang ada di media sosial. Karena sejatinya apa yang ditampilkan di media sosial bukanlah hal yang sebenarnya terjadi. Semoga fresh reader semua tehindar dari rasa iri sosial media dan ga merasa FOMO lagi yah.
Peneliti: Fitri Nur Hidayah/Magang
Sumber: Hellosehat.com, cermati.com, cosmopolitan.co.id
