Kenali Sakit pada Kucing dengan Teknologi Feline Grimace Scale

felinegrimacescale.com
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Tahu gak, sih, kalo kucing tuh hewan yang ahli dalam menyembunyikan rasa sakitnya? Ini merupakan naluri alamiah mereka sebagai bentuk pertahanan diri di alam liar, yang mana ketika mereka menunjukkan kelemahan, mereka akan lebih rentan terhadap predator. Itulah mengapa hewan menggemaskan satu ini cenderung tidak menunjukkan rasa sakitnya.
Terkadang, gejala sakit pada kucing akan terlihat samar. Namun, hal ini pada dasarnya dapat diketahui dengan memperhatikan secara saksama perubahan-perubahan kecil pada kucing, mulai dari nafsu makan yang sedikit berkurang, malas bergerak, lebih banyak berbaring, sensitivitas yang lebih tinggi, dan juga dengan mengamati ekspresi wajah.
Terdapat sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengukur kadar nyeri pada kucing yaitu feline grimace scale (FGS). FGS merupakan sebuah sistem yang memberikan informasi terkait tingkat nyeri atau rasa sakit yang diderita kucing didasarkan pada penilaian visual berbasis ekspresi wajah. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports tentang feline grimace scale.
Grimace scale atau skala meringis sebenarnya sudah digunakan untuk menilai tingkat nyeri pada beberapa spesies seperti tikus, kelinci, kuda, domba, musang. Tetapi. karena masing-masing spesies memiliki respon serta unit yang berbeda satu sama lain, maka penting untuk mengembangkan skala grimace pada spesies tertentu seperti feline grimace scale pada kucing.
Grimace scale berbasis pada penilaian ekspresi wajah sehingga dalam praktiknya menggunakan gambar-gambar berupa tangkapan layar dari rekaman video yang dibuat selama masa observasi. Terdapat lima unit yang dinilai dalam skala ini, yaitu posisi telinga, posisi kepala, perubahan lengkungan kumis, pengencangan orbital dan ketegangan moncong.
Dalam aplikasi FGS, terdapat tiga skor untuk menentukan kadar sakit yang diderita kucing. Skor 0 untuk kucing yang tidak menderita sakit hingga nyeri ringan. Skor 1 untuk kucing yang menderita nyeri ringan hingga sedang, sedangkan skor 2 untuk kucing yang menderita nyeri sedang hingga berat. Semakin tinggi jumlah skor yang didapatkan menunjukkan semakin tinggi kadar sakit yang dirasakan kucing.
Pada kucing yang tidak sakit ditandai dengan telinga tegak dan menghadap ke depan, kelopak mata terbuka, kumis melengkung ke bawah, kepala berada di atas garis bahu, dan moncong yang bulat. Kucing yang menderita nyeri sedang ditandai dengan telinga yang sedikit menjarak, kelopak mata sedikit menyipit, kumis sedikit melengkung cenderung lurus, dan kepala sejajar dengan garis bahu. Kucing dengan nyeri berat ditandai dengan kelopak mata menyipit, kepala lebih rendah dari garis bahu, dan telinga sama rata dengan kepala.
Kehadiran FGS cukup membantu tenaga klinis hewan serta pemilik kucing untuk mengidentifikasi ketidaknyamanan yang dirasakan kucing. Panduan FGS juga bisa kita akses dari website felinegrimacescale.com atau dengan mengunduh aplikasinya di Play Store. Tetapi, sebuah teknologi tentu memiliki keterbatasan. Misalnya, menyipitnya kelopak mata kucing tidak selalu menandakan rasa sakit—bisa jadi kucing hanya sedang mengantuk. Meskipun begitu, secara umum aplikasi ini layak dicoba. Gimana Fresh Reader, tertarik nyoba FGS buat kucing kesayangan?
Sumber : National Library of Medicine, Universite de Montreal, New Zealand Cat Foundation, idntimes.com, Scientific Reports, Animal Emergency Service, felinegrimacescale.com.
Fresh Crew: Fatma Azzahra/Magang
Editor Fresh: Hanifah Flora Reine/Suaka