Murah dan Mudah, Amankah Air Galon Isi Ulang bagi Tubuh?

pixabay.com
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Reader pasti sudah tidak asing, kan, dengan air galon isi ulang? Atau bahkan … kamu juga salah satu konsumennya? Air galon isi ulang memang banyak pelanggannya karena harga relatif murah dan praktis didapatkan, apalagi bagi anak kos. Cukup dengan Rp6.000,00–Rp10.000,00 saja, satu galon air minum sudah diantar hingga depan pintu kamar kos.
Namun sayangnya, sejumlah permasalahan menguar di balik harga murah dan kepraktisan yang ditawarkannya. Rasa yang berbeda dari air pada umumnya hingga kualitas air yang belum terjamin mutunya menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat: Apa air galon isi ulang memang berbahaya?
Melansir dari Kompas TV, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa air kemasan galon isi ulang aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh anak-anak dan ibu hamil. Ia menyatakan bahwa isu-isu yang mulai marak di masyarakat mengenai bahaya penggunaan galon secara berulang tidaklah benar atau hoax.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga melakukan pengawasan terhadap kemasan galon yang terbuat dari polikarbonat (PC). Berdasarkan data dari situs resminya, selama lima tahun terakhir, tingkat migrasi bisfenol A (BPA)—yakni perpindahan BPA dari galon ke dalam air—masih berada di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau sesuai dengan batas aman. Lebih jauh, BPOM juga mengutip hasil penelitian internasional yang menemukan bahwa penggunaan galon PC secara berulang tidak membuat migrasi BPA bertambah.
Beredar juga kabar bahwa air minum dari galon yang digunakan berulang kali dapat meningkatkan risiko kanker. Padahal, menurut Yayasan Kanker Indonesia, 90-95 persen kasus kanker disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup tak sehat, seperti kurang berolahraga, pola makan buruk, merokok, dan sejenisnya.
Beberapa pernyataan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa air galon isi ulang benar-benar bebas dari ancaman kesehatan. Dilansir dari Klikdokter.com, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan air galon isi ulang berbahaya untuk dikonsumsi. Pertama, ketika depot air isi ulang tidak menggunakan standar kebersihan yang baik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Proses pengisian air yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan air terpapar bakteri berbahaya. Kontaminasi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti diare, disentri, dan tifoid.
Kedua, beberapa air galon isi ulang terbuat dari bahan plastik yang banyak diperjual belikan di masyarakat yakni BPA. BPA sendiri dapat bermigrasi ke dalam air dan berpotensi mengganggu hormon dalam tubuh serta masalah reproduksi. Ketiga, kualitas air galon isi ulang seringkali tidak terjamin. Kualitas air isi ulang tergantung pada sumber air, proses penyaringan, dan kebersihan depot air minum. Air yang tidak memenuhi standar keseharan biasanya mengandung zat-zat berbahaya seperti logam berat, pestisida, atau bahan kimia lainnya.
Namun, Fresh Reader jangan khawatir! Masih banyak cara untuk menghindari bahaya-bahaya dari air galon isi ulang. Kita dapat memastikan apakah suatu depot memiliki izin usaha dan telah memenuhi standar higien dan sanitasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Depot yang baik memiliki sertifikasi laik higiene sanitasi (SLHS) yang harus dipasang di tempat yang mudah terlihat. Jika sudah telanjur membeli air pada depot yang tidak resmi, jangan panik! Kita bisa memasak airnya sebelum diminum untuk membunuh bakteri yang mungkin terdapat dalam air minum tersebut.
Jika air terasa aneh dan baunya tengik, segera berhenti meminum air tersebut. Air minum yang aman dikonsumsi seharusnya memiliki rasa tawar dan menyegarkan. Pastikan juga galon yang digunakan bersih, tidak bocor, dan tidak berbau. Perhatikan juga kebersihan dari sumber air yang digunakan untuk mengisi ulang galon. Tanyakan sumber air kepada pemilik depot air minum dan bagaimana proses penyaringan air dilakukan.
Pada dasarnya, air galon isi ulang tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Namun, dalam kondisi tertentu, kualitasnya bisa menurun dan berisiko bagi kesehatan. Faktor-faktor seperti kebersihan galon, sanitasi depot, dan proses pengisian yang tidak higienis bisa menjadi sumber masalah, meski sebenarnya dapat diatasi dengan penanganan dan pencegahan yang tepat. Karena itu, pastikan kamu memilih depot air minum yang tepercaya serta rutin memeriksa kebersihan galon dan kualitas airnya. Jadilah konsumen cerdas agar kesehatan tubuh terjaga. Salam sehat, Fresh Reader!
Sumber: Kompas.TV, health.indozone.id, www.klildokter.com
Fresh Crew: Nabila Awalia Zahri/Magang
Editor Fresh: Hanifah Flora Reine/Suaka