Parahyena, Meramu Hal Baru Dari Bahan Lama
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Di awali intro dari petikan gitar akustik yang berirama pelan dan tak lama kemudi disambung petikan gitar lele dan bunyi seruling yang merdu dan terdengarlah lantunan lirik:
Di bawah sinar bulan rembulan
Duduk berduaan berpegangan tangan
Menghitung bintang di langit yang membentang
Ya lirik di atas berjudul sinar rembulan dari Band tradisional folk asal Bandung, Parahyena. Grup musik jebolan institut seni budaya Indonesia Bandung ini terdiri dari Sendi Novian pada vocal dan gitarlele, Saipul Anwar pada contrabass, Radi Tajul mengisi lead guitar dan backing vocal, Iman Surya di violin dan Fariz Alwan pada seruling sekaligus backing vocal.
Parahyena sendiri memiliki arti yang mendalam loh fresh reader. Menurut Fariz Alwan, nama Parahyena terdiri dari dua kata. “Jadi Parahyena itu terdiri dari dua kata, para itu kawanan dan Hyena itu anjing hutan,” ucapnya saat ditemui Fresh Crew, Jumat (16/3/2018).
Penaman Hyena sendiri menurut Fariz bukan tanpa alasan, menurutnya sifat hyena yang makan dari sisa-sisa tangkapan binatang lain dan sisa pula menjadi alasan dan filosofi pula karena Parahyena mencoba memanfaatkan sisa-sisa atau sesuatu yang dianggap basi menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat yang ditransformasikan ke dalam karya Parahyena.
Menurut Sendi Novian, awal kemunculan Parahyena sendiri dimulai dari seringnya nongkrong atau berkumpul. “ Jadi parahyena itu ada tar tahun di 2014 ya, jadi kita itu teman satu klan lah suka ngumpul bareng nongkrong bareng,” jelasnya, Jumat (16/3/2018).
Di awal mereka terbentuk, lagu-lagu yang dimainkan kebanyakan lagu dari dekade 80an seperti Aerosmith, Bing Slamet dan masih banyak. Seiring berjalannya kreativitas mereka mulai menciptakan dan merekam lagu sendiri dan sampai sekarang.
Sendi menambahkan jika Bandung itu mempunyai genre musik yang variatif seperti musik metal yang sudah ada sejak lama jadi genre musik seperti grunge, folk atau pun Electronic Dance Music (EDM) walau skalanya kecil, keberadaannya akan tetap ada karena ada segmennya.
Setelah mengeluarkan album bertajuk Ropea yang diisi lagu-lagu seperti Berlalu, Kembali dan Ayakan yang berkolaborasi dengan Dimas dari Mr. Sonjaya, mereka kembali masuk dapur rekaman menggarap album kedua bertajuk Pribumi yang akan di isi materi musik instrumental.
Di album kedua ini mereka ingin mengabungkan unsur musik dari timur dan barat. Album ini pun bisa dikatakan bergenre folk ataupun pop juga karena beridiom dari dari hal-hal yang sedang populer dimasyarakat.
Untuk memperkenalkan album kedua sendiri Band ini mengadakan Tour Bukan Perawan yang salah satunya menyambangi Cicalengka dan Tasikmalaya. Di Tour ini sendi ingin menyampaikan apa saja yang akan dinikmati para penggemar Parahyena di album kedua nantinya.
“Selain memperkenalkan materi album kedua, tentunya yang berbeda dari album pertama yang ada vokalnya dan di album ini tidak ada, ini juga bisa jadi pesan untuk mereka untuk memperkenalkan sesuatu yang dianggap sudah lama seperti instrumen dan kita bawa kembali dengan wajah baru,” tuturnya yang langsung disambut tepuk tangan dari rekan-rekannya.
Untuk kolaborasi di album kedua sendiri, Parahyena tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dan tinggal menyesuaikan dengan yang mereka anggap cocok dan langsung rekaman.
Gimana Fresh Reader tertarik menunggu karya terbaru dari band ini. Sembari album kedua digarap kalian bisa loh dengerin lagu-lagu mereka di album pertama untuk menemani aktivitas kalian karena kebanyakan lagu di album ini berirama ceria dan semangat.
Fresh Crew : Septian Setiawan
Editor Fresh : Septian Setiawan