Bahan-Bahan Alam Lokal sebagai Antiaging

FRESH.SUAKAONLINE.COM – Holla Fresh Reader! Kulit merupakan bagian terbesar dari organ tubuh manusia. Kesejahteraan dan persepsi kesehatan manusia secara keseluruhan pun sangat bergantung pada kesehatan dan kecantikan kulit, loh. Di antara bagian kulit yang melekat pada tubuh kita, kulit wajah merupakan bagian yang paling sering terlihat dan diperhatikan.
Seiring dengan berjalannya waktu, kulit akan mengalami penuaan. Penuaan merupakan proses biologis yang terjadi secara alami dan tidak bisa dihindari oleh setiap makhluk hidup. Penuaan pada kulit ditandai dengan berubahnya kondisi kulit menjadi kering, kasar, keriput, adanya flek hitam atau noda yang timbul pada kulit dan sulit untuk dihilangkan. Paparan sinar Ultraviolet (UV) juga merupakan salah satu faktor yang mempercepat proses penuaan pada kulit. Makanya jangan lupa pake sunscreen!
Spesies Oksigen Reaktif (ROS) memainkan peran penting dalam banyak mekanisme seluler. Ketika radiasi UV diserap oleh kulit, ini mengarah pada peningkatan pembentukan ROS dan induksi stres oksidatif. Kerusakan oksidatif akan mengarah pada pembentukan lipid peroksida, kerusakan mitokondria dan DNA, serta modifikasi protein dan gen yang mengubah struktur dan fungsi protein.
Tingkat ROS yang tinggi menyebabkan aktivasi hyaluronidase, kolagenase, dan elastase, yang selanjutnya dapat mengakibatkan terjadinya penuaan pada kulit. Meskipun pada hakikatnya, penuaan tidak bisa dihindari, namun bukan berarti penuaan tidak bisa diatasi. Bukan begitu fresh reader?
Saat ini banyak cara yang ditawarkan oleh perkembangan sains dan teknologi untuk menghambat proses penuaan, di antaranya yaitu dengan proses operasi plastik, laser serta masih banyak teknologi lainnya. Penggunaan teknologi tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta banyak menimbulkan berbagai resiko dan efek samping. Oleh karena itu, penggunaan ekstrak bahan alami sebagai bahan antipenuaan (antiaging) menjadi pilihan yang paling banyak diminati. Diperkirakan lebih dari 50% dari semua obat di dunia adalah produk dari bahan alami dan turunannya.
Meningkatnya konsumen terhadap penggunaan produk perawatan kulit dari bahan alam dikarenakan produk tersebut mudah diserap oleh lapisan kulit serta biasanya bersifat hipoalergenik. Dengan demikian, ekstrak bahan alami yang dijadikan sebagai bahan kosmetik saat ini sedang banyak dikembangkan. Hal tersebut didasari oleh paradigma masyarakat yang beranggapan bahwa bahan alami lebih aman untuk digunakan, karena tidak memiliki efek samping serta biaya yang diperlukan relative lebih murah.
Di lingkungan sekitar banyak ditemukan tanaman yang mengandung antioksidan yang berperan sebagai pembasmi radikal bebas yang bersumber dari paparan sinar UV. Nah, ada beberapa bahan alam lokal yang berpotensi sebagai antipenuaan, loh, di antaranya sebagai berikut:
Yang pertama adalah madu. Madu bersifat antioksidan karena mengandung senyawa fenolik (asam benzoat dan asam sinamat) dan senyawa flavonoid yang dapat membantu mencegah kerutan yang terjadi pada kulit kita. Selanjutnya ada tomat. Sifat antioksidan yang terdapat dalam tomat disebabkan oleh senyawa likopen dan polifenolik. Senyawa lain yang terdapat dalam tomat yaitu vitamin C yang dapat berperan sebgai antioksidan, proantioksidan, pengikat logam, pereduksi dan penangkap oksigen.
Kulit jeruk bali juga salah satu bahan alami antipenuaan. Komponen besar yang dimiliki oleh kulit jeruk bali yaitu senyawa flavonoid, likopen, vitamin C, Vitamin A, vitamin B, alkaloid, minyak atsiri, serta pectin dan tannin yang berperan sebagai antioksidan. Selanjutnya yaitu lidah buaya. Dalam pengobatan penuaan dan keriput, penyusun lidah buaya seperti aloin A dan B telah menunjukkan khasiatnya untuk menghambat aktivitas kolagenase, enzim yang menyebabkan degradasi serat kolagen. Kolagen adalah salah satu bahan pembangun utama kulit, yang bertanggung jawab atas elastisitas dan kekuatan kulit serta menjaga kelenturannya. Baik gel lidah buaya dan aloin juga merupakan penghambat efektif MMP granulosit terstimulasi.
Ternyata salah satu bumbu rempah ini juga dapat bertindak sebagai antipenuaan, yup! Kunyit. Konstituen utama Kunyit adalah kurkumin yang bertindak sebagai pemulung superoksida dan sebagai pemadam oksigen tunggal. Oleh karena itu, sifat anti-penuaan kunyit terutama disebabkan oleh kurkumin. Kunyit dapat mencegah pembentukan keriput dan melanin serta peningkatan diameter dan panjang pembuluh darah kulit.
Lalu ada ginseng. Konstituen bioaktif, ginsenoside dipercaya memiliki aktivitas antiaging pada kulit. Sebuah studi acak, mengungkapkan bahwa ekstrak ginseng merah memperbaiki gen prokolagen tipe-I dan ekspresi protein, mencegah induksi gen MMP-9 dan memanjangkan panjang serat fibrin-1, sehingga mengurangi kerutan wajah. Ekstrak Ginseng Merah menghambat peningkatan ketebalan epidermis dan kandungan TGF-1 kulit yang disebabkan oleh iradiasi UVB, yang mungkin disebabkan oleh penghambatan parsial peningkatan TGF-1 kulit.
Terakhir yaitu kedelai. Antosianin yang terkandung dalam kedelai mampu memodulasi fotoaging yang diakibatkan oleh sinar UV. Nah, itulah beberapa bahan alami yang dapat bertindak sebagai anti-penuaan. Bahan-bahan tersebut mudah ditemui dan pastinya dengan harga yang murah. Semoga informasi ini bermanfaat ya fresh reader.
Referensi: Ding, A.-J., Zheng, S.-Q., Huang, X.-B., Xing, T.-K., Wu, G.-S., Sun, H.-Y., et al. (2017). Current Perspective in the Discovery of Anti-Aging Agents from Natural Products. Nat. Prod. Bioprospect, 1-70.
K.Mukherjee, P., Maity, N., K.Nema, N., & K.Sarkar, B. (2011). Bioactive Compounds From Natural Resources Against Skin Aging. Phytomedicine, 64-73.
Mahawar, v., Patidar, K., & Joshi, N. (2018). Unmet Need and Challenges of Skin Aging by Herbal Anti-aging Cosmeceuticals : An Overview. Asian Journal of Pharmaceutics, 10-18.
Nisa, K., & Surbakti, B. S. (2016). Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) sebagai Anti Penuaan Kulit. Majority, 73-78.
Prakash, L., & Majeed, M. (2009). Natural Ingridients for Anti-Aging Skin Care. Household and Personal Care Today, 44-46.
Ramadhania, Z. M., Tjitraresmi, A., & Nuwarda, F. R. (2018). Edukasi dan Pemanfaatan Herbal Sebagai Bahan Kosmetika Alami di Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 189 – 192.
Kontributor: Anis Kurnia Ilahi/Jurusan Pendidikan Kimia UIN SGD Bandung
Redaktur: Bestari Shaniya/Suaka