Potensi Kunyit Mencegah Penyebaran Covid-19

FRESH.SUAKAONLINE.COM – Holla Fresh health reader! Coronavirus-2019 (Covid-19), yang sudah menjangkit dan mewabah ke berbagai penjuru dunia sejak akhir tahun 2019 lalu tak kunjung usai ya. Tapi bukan artinya kita berhenti untuk struggle memperkuat imun agar tidak tertular atau bahkan menularkan Virus Covid-19.
Korban Virus Covid-19 semakin hari semakin bertambah. Naasnya, belum ditemukan obat tertentu yang dapat menyembuhkan. Hal ini tentunya mendorong identifikasi terhadap senyawa bahan alam yang memiliki potensi dalam pengobatan COVID-19.
Untungnya, di samping sulitnya menemukan obat yang mampu menyembuhkan Virus Covid-19, Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah yang dipercaya dapat mencegah atau bahkan setidaknya memperkuat imun agar terhindar dari paparan Virus Covid-19. Nah, pada penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dunia di masa pandemi ini, banyak rempah-rempah yang memiliki potensi mencegah penyebaran virus, kunyit adalah salah satunya yang mengandung kurkumin.
Tau gak sih Fresh Reader? Kurkumin yang terkenal dengan kemampuan farmakologisnya sebagai agen anti-inflamasi, dapat dihipotesiskan sebagai kandidat potensial menghadapi Covid-19 karena dipercaya dapat menghalangi masuknya sel virus, mengurangi kemampuan virus memperbanyak diri, dan untuk mencegah serta memperbaiki kerusakan paru-paru, sel ginjal, jantung, sumsum tulang belakang dan lainnya.
Nah, manfaat kurkimin yang terkandung di dalam kunyit selaras dengan dampak yang terjadi apabila terjangkit COVID-19. Berbagai macam efek patofisiologis termasuk kerusakan paru, peningkatan inflamasi atau peradangan dan kerusakan organ dapat dicegah loh. Beberapa hasil studi menunjukkan manfaat potensial kurkumin terhadap infeksi pernafasan, di antaranya:
Pertama, in–silico atau pengujian dengan simulasi komputer memprediksi interaksi yang stabil antara kurkumin dan enzim SARS-CoV-2. Kurkumin dapat memengaruhi berbagai dimensi dalam COVID-19 termasuk masuknya sel dan replikasi SARS-CoV-2, sistem Renin-Angiotensin, dan sitokin. Ini akan memberikan perlindungan dan perbaikan cedera organ ganda. Kedua, kurkumin telah terbukti mengurangi berbagai konsekuensi gangguan organ akibat infeksi SARS-CoV-2. Kemiripan genomik SARS-CoV-2 dengan SARS-coronavirus (> 80%) dan sindrom pernapasan virus corona di Timur Tengah secara kolektif menyarankan kemungkinan efektivitas kurkumin terhadap COVID-19.
Ketiga, masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel inang juga diprediksi akan dihalangi oleh kurkumin melalui interaksi langsung dengan ligan virus atau reseptor sel. Bukti eksperimental terbaru dari in-silico investigasi memprediksi pengikatan langsung kurkumin dengan reseptor yang mencegah masuknya virus ke dalam sel inang. Kurkumin dapat menghambat replikasi SARS-CoV-2 melalui penghambatan RNA polimerase yang bergantung pada RNA (RdRp), Protease Utama (MPro) dan pelepasannya dari sel yang terinfeksi. Kurkumin dapat memblokir protein lonjakan ACE2, basigin, TMPRSS2, Furin, CatB/L dan menghambat pengasaman endosom untuk mencegah masuknya seluler SARS- CoV-2.
Berbagai efek menguntungkan dari kurkumin telah ditinjau termasuk antitumor, antihipertensi dan aktivitas antivirus. Aktivitas antivirus kurkumin telah diamati terhadap berbagai virus, termasuk virus hepatitis, virus Zika, virus Cikungunya, HIV/AIDS virus herpes simpleks-2 serta virus influenza. Sebelumnya, kurkumin telah terbukti menghambat replikasi SARS-coronavirus juga. Kemiripan genomik SARS-CoV-2 dengan SARS-coronavirus (> 80%) dan sindrom pernapasan virus corona di Timur Tengah secara kolektif menyarankan kemungkinan efektivitas kurkumin terhadap COVID-19. Bukti eksperimental terbaru dari in-silico investigasi memprediksi pengikatan langsung kurkumin dengan reseptor yang mencegah masuknya virus ke dalam sel inang.

Enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) berfungsi sebagai ambang pintu virus korona termasuk SARS-CoV-2. Molekul permukaan sel inang ini telah dipastikan berfungsi sebagai tempat berlabuhnya protein lonjakan virus. Protein lonjakan memiliki dua subunit struktural yang memiliki peran penting dalam pengenalan sel target yang diikuti oleh virus masuk. Subunit pengikat virus S1 dari paku/tentakel protein pada virus melalui domain pengikat reseptornya berinteraksi dengan ACE2 di sel target. Curcumin diperkirakan dapat berinteraksi dan memblokir subunit S1 dari SARS-CoV-2. Memblokir paku pengikat reseptor protein akan mencegah pengenalan sel target dan selanjutnya masuknya sel partikel virus.

Kurkumin dapat memengaruhi berbagai dimensi dalam COVID-19 termasuk masuknya sel dan replikasi SARS-CoV-2, sistem Renin-Angiotensin dan sitokin. Ini akan memberikan perlindungan dan perbaikan cedera organ ganda. Meski tidak ada pemeriksaan laboratorium atau klinis yang mengkonfirmasi potensi kurkumin melawan SARS-CoV-2. Namun, efek penghambatan terhadap virus Covid-19 dan infeksi virus pernapasan sangat menjanjikan melawan Covid-19. Meski demikian, pada investigasi dengan simulasi komputer menunjukkan pengikatan yang efisien dengan protein dan enzim yang ada pada SARS-CoV-2.
Bagaimana Fresh Health Reader, udah fahamkan manfaat kurkumin yang dapat mencegah berbagai potensi Covid-19? Infeksi pernafasan salah satunya. Kamu bisa memanfaatkan kunyit dengan cara menambahkannya ke dalam masakan yang dibuat di rumah masing-masing atau dijadikan jamu untuk konsumsi sehari-hari. Selain harganya yang murah dan mudah didapatkan, hal ini tidak menjadi hambatan masyarakat untuk tidak memanfaatkan kunyit. Semoga bermanfaat ya Fresh Health Reader, See you!
Referensi: Soni, Vivek Kumar, dkk. 2020. Curcumin, a traditional spice component, can hold the promise against COVID-19?. European Journal of Pharmacology 886 (2020) 173551https://doi.org/10.1016/j.ejphar.2020.173551
Kontributor: Apip Saepul Islam/Jurusan Pendidikan Kimia UIN SGD Bandung
Redaktur: Bestari Shaniya/Suaka