Home Industri Keramik yang Melanglang Buana
Seorang pengrajin keramik membentuk guci di galeri Ceramics Art Home indutri, Rabu (22/2/2017). Septian Setiawan/Magang
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Bandung selalu punya hal unik untuk di explore baik makanan, fashion ataupun karya seninya. Kali ini Fresh Crew akan mengulas sentra keramik di Kiaracondong, sebuah industri rumahan yang telah melanglang buana ke pasar dunia.
Sentra keramik ini terletak di jalan stasiun lama Kiaracondong. Tempatnya sangat strategis dan mudah di jangkau jadi kalo Fresh Reader mau berkunjung gak bakalan nyasar. Tinggal mengambil patokan stasiun Kiaracondong. Saat berada di sana pastinya akan di suguhi guci – guci yang berbaris rapi .
Menurut pemilik dari Ceramics Art Home Industri, Oma Rukman, kerajinan keramik ini sudah mulai ada dari tahun 70an dengan memproduksi alat – alat rumah tangga seperti cobek, kendi dan lain-lain dengan pembakaran tradisional tetapi sekarang sudah memakai pembakaran yang modern memakai bahan bakar gas dengan suhu 1200C°.
“Bahan baku pembuatan keramik sendiri berasal dari tanah liat yang di datangkan dari Sukabumi ditambah campuran kaolin dari Bangka Belitung. Ini sangat berbeda dari pada zaman dulu yang hanya menggunakan tanah liat saja sehingga setelah di bakar berwarna merah bukan putih,” ujar Oma, Rabu (22/2/2017).
Disana pun menerima berbagai pesanan mulai dari pot bunga, guci, tempat duduk, tempat paying, jembangan, mug, dan cindramata keramik baik dalam jumlah banyak ataupun satuan. Tempatnya semua itu bisa disesuaikan keinginan.
Ditempat ini juga bisa membuat keramik sesuai keinginan sendiri tinggal membawa foto dalam bentuk soft file dan di cetak dengan metode print. Harganya sendiri sangat terjangkau dimulai dari Rp.5.000 sampai dengan satu juta rupiah tergantung besaran dan kerumitan.
Pemasannya sendiri sudah melanglang buana hampir ke seluruh Indonesia dimulai dari Aceh, Bali dan pernah pula menembus pasar Amerika dan Perancis. Media internet juga sangat membantu delam pengenalkan dan memasarkan produk keramik milik Oma.
Fresh Crew : Septian Setiawan/Magang
Editor Fresh : Rendy M. Muthaqin
