UIN Terapkan Perpustakaan dengan RIFD Terbaru

Kepala perpustakaan UIN SGD Bandung, Ija Suntana sedang menunjukkan kartu perpustakaan baru yang sudah dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID) di Gedung Rachmat Djatnika, Selasa (22/8/2016). Hasna Salma/SUAKA
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Buat kalian yang hobi nongkrong di perpustakaan untuk sekedar baca buku atau nebeng Wi-Fi doang, sekarang ada yang beda loh dari Perpustakaan kita. Tapi tau gak sih, sekarang perpustakaan UIN SGD Bandung punya teknologi baru yang kampus tetangga belum punya loh. Wih, kurang ciamik gimana coba. Yuk, intip penjelasan nya dibawah ini. Let’s check this out, guys!
Sebenernya kalian juga pasti tau sama teknologi yang satu ini. Soalnya teknologi ini udah pernah dipake cuma mengalami perubahan sehingga fiture yang dimiliki menjadi lebih canggih. Radio Frequency Identification atau (RFID) namanya, ini merupakan alat pengirim data berupa informasi dari devices portable lalu kemudian dibaca oleh RFID reader dan diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya.
RFID yang lama memerlukan waktu sekitar 6 detik untuk melakukan peminjaman buku, sementara yang sudah mengalami pembaharuan hanya memerlukan waktu 1,3 detik aja. Caranya masih sama ko kaya peminjaman buku sebelumya, yaitu klik peminjaman di layar komputer kemudian simpan buku dibawah sensor. Cuman sekarang kalian gak perlu ngepasin barcode kartu perpusnya ke sensor yang ada, cukup menyimpan kartu perpus diatas buku saat disensor dan semua sudah tercatat deh. So simple kan uhuy!
Teknologi baru ini cuman bisa pake kartu perpustakaan baru yang sudah menggunakan RFID, sehingga bagi pengguna kartu perpustakaan yang lama harus tetap menggunakan fasilitas perpustakaan secara manual. Kartu ini juga mulai diberlakukan bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2016 loh. Tapi jangan khawatir, bagi kalian mahasiswa lama yang ingin menikmati teknologi canggih ini juga bisa ko. Cukup melakukan pendaftaran ke bagian otomasi yang ada di perpustakaan, lalu meminta diganti kartu baru yang sudah menggunakan RFID.
Sambil dibawa juga ya kartu perpustakaan yang lamanya. Ini diperlukan untuk pendataan bahwa kalian masih tercatat sebagai mahasiswa UIN SGD Bandung. Selain itu kalian juga akan dikenakan biaya sekitar 20 ribu rupiah untuk penggantian kartu tersebut. Kartu baru ini juga disesuaikan dengan gate yang akan digunakan saat mahasiswa masuk perpustakaan. Kepala perpustakaan Ija Suntana mengungkapkan bahwa “gate disini yaitu nanti mahasiswa masuk ke perpustakaan tidak perlu menuliskan NIM nya lagi, hanya tinggal lewat saja karna sudah tersensor.” Selasa (22/8/16). Jadi nanti gak perlu ngantri panjang lagi cuma buat ngisi NIM di computer sebelum masuk perpustakaan deh.
Cukup menyimpan kartu di saku maka otomatis sensor akan mencatat kalian sebagai pengunjung, jadi tinggal lewat aja dan langsung tersensor. Teknologi ini sudah direncanakan sejak akhir November tahun 2015 lalu, namun baru terlaksana Januri 2016 dan mengalami pengembangan pada bulan Mei lalu. Udah mulai praktis tanpa ribet kan? Uhuy makin semangat dong kalian buat berkunjung ke Perpustakaan. Isilah waktu kalian dengan membaca ya. Karena buku adalah jendela dunia. Let’s read good people!
Reporter : Hasna Salma
Redaktur : Rendy M. Muthaqin