Kenali Jenis Obat Berdasarkan Logo

FRESH.SUAKAONLINE.COM– Halo Fresh Readers! Membicarakan soal obat, apakah kamu pernah memperhatikan tanda lingkaran yang berwarna di kemasan obat? Yap! Itu bukan cuman hiasan atau aksesoris belaka loh, namun logo tersebut memiliki arti tanda resiko untuk obat tersebut. Penasaran? Yuk simak penjelasannya!
Pertama yaitu Obat Bebas, ditandai dengan logo lingkaran yang berwarna hijau dengan tepian garis hitam. Obat yang berlogo seperti ini menandakan bahwa obat tersebut bisa dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter. Obat bebas juga mudah didapatkan di warung, apotek, maupun toko obat.
Untuk jenis Obat bebas ini biasanya digunakan untuk penyakit yang memiliki simptomatis yang ringan untuk mengobati masalah ringan yang bersifat nonspesifik. Obat ini juga terbukti tidak memiliki risiko bahaya yang mengkhawatirkan. Meskipun disebut aman, tetap kita tidak boleh mengonsumsinya secara sembarangan.
Selanjutnya Obat Bebas Terbatas, obat jenis ini ditandai dengan logo biru dan garis hitam di tepiannya. Obat ini termasuk kategori yang bisa dibeli tanpa resep dokter, namun tergolong sebagai obat keras. Juga memiliki catatan tersendiri bagi penderita penyakit tertentu, maka penggunaan obat ini harus dilengkapi dengan resep dokter. Penggunaan obat ini pun harus mengikuti aturan yang tertera pada kemasan.
Selain itu, obat bebas terbatas juga harus dibeli di apotek atau took obat yang memiliki izin. Obat bebas terbatas juga memiliki level peringatan, di antaranya:
- P.No.1: Awas! Obat keras. Baca aturan pemakaiannya.
- P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
- P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
- P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
- P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Jenis obat selanjutnya ini ditandai dengan logo lingkaran merah dengan huruf K di dalamnya dan garis hitam di tepian lingkarannya. Obat ini masuk ke dalam jenis Obat Keras. Obat jenis ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Jika dikonsumsi atau digunakan tanpa pengawasan dokter, obat golongan ini khawatir akan memperparah penyakit yang sedang diderita.
Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yaitu, antibiotik, obat yang mengandung hormon, obat penenang, dan lain-lain.
Obat jenis lainnya yakni Obat Golongan Narkotik, memiliki logo lingkaran putih dengan tanda “+” merah di tengah dan garis merah di tepian lingkarannya. Obat golongan narkotik sendiri merupakan obat berbahaya apabila tidak dilengkapi dengan resep dan pengawasan dokter. Obat ini pun hanya bisa dibeli jika resep yang dibawa memiliki tanda tangan dokter yang disertai nomor izin praktiknya.
Mengutip dari klikdokter.com, golongan obat narkotik berbahan dasar tanaman atau buatan berupa sintesis ataupun semi sintetis. Obat-obatan narkotik atau psikotropika dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya, sehingga pemakaiannya perlu diawasi dengan ketat sesuai anjuran dan kebutuhan. Selain itu, obat narkotik dapat memengaruhi susunan saraf pusat dan mempengaruhi tingkah laku serta aktivitas pada titik tertentu.
Obat ini pun sering digunakan sebagai obat bius dan analgetik dengan potensi kuat.
Lalu jenis Obat Fitofarmaka, obat ini memiliki logo lingkaran kuning dengan gambar kristal hijau di dalamnya. Memiliki perbedaan dengan obat herbal yakni proses pengolahannya telah ditunjang oleh bukti ilmiah sehingga bisa disamakan dengan obat modern. Contoh dari obat fitofarmaka adalah obat untuk kekebalan daya tahan tubuh.
Dan jenis yang terakhir ialah Obat Herbal (Jamu). Obat herbal sendiri memiliki logo tumbuhan hijau dalam lingkaran bergaris biru. Bahan dasar dari obat herbal sendiri yaitu tumbuh-tumbuhan yang diresepkan turun temurun dari nenek moyang yang disinyalir dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Jangan khawatir, walaupun obat herbal, proses pengolahannya pun tetap dilengkapi dengan prosedur keamanan.
Bagaimana Fresh Readers penjelasan di atas cukup menjelaskan tentang jenis-jenis obat bukan? Dengan begitu kita tidak akan bingung lagi ketika akan membeli obat, karena dengan memahami arti logo pada tiap kemasannya kita juga akan lebih waspada untuk mengonsumsi obat yang dibutuhkan dan sesuai mengikuti prosedur penggunaannya. Semoga informasi ini membantu ya!
Fresh Crew : Rani Khaerany Rizkiyah/Suaka
Editor Fresh: Adinda Nuurlatifah/Suaka