Mahasiswa Overthinking Dosennya Justru Ghosting
oleh Fitri Nur Hidayah*
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Siapa sangka diberikan harapan lalu tiba-tiba menghilang tanpa kabar kini tengah marak dirasakan dan dibicarakan anak muda di media sosial. Fenomena ini dikenal dengan sebutan ghosting, yang mana hal ini kerap dirasakan oleh dua sejoli yang tengah merajut asmara. Menurut kamus Oxford, pengertian ghosting itu sendiri adalah praktik mengakhiri hubungan pribadi dengan seseorang secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan menarik diri dari semua bentuk komunikasi.
Dalam pratiknya ghosting atau hantu dalam hubungan ini tidak hanya dirasakan di kehidupan percintaan saja, tetapi juga bisa menimpa di kehidupan umum seperti kehidupan pertemanan maupun kehidupan professional, loh. Bahkan di kalangan akademisi pun seperti saya sebagai mahasiswa nampaknya memang tidak bisa menghindar dari yang namanya ghosting, terutama di-ghosting oleh dosen.
Mendengar kata ‘dosen’ pasti sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa, langsung terlintas di benak dengan gambaran seseorang yang mengajar di suatu dunia pendidikan yang lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan. Dengan segudang kesibukannya yang mesti dilalui sepanjang hari yang menyebabkan sulitnya akses untuk berkomunikasi. Dan menurut mahasiswa itu sendiri dosenlah pelaku ghosting yang sesungguhnya di ranah perguruan tinggi.
Ada kecenderungan bahwa lebih banyak mahasiswa yang menjadi objek atau korban ghosting dari dosennya. Ini disebabkan oleh sifat hubungan antara keduanya yang vertikal. Yang mana posisi dosen dianggap lebih menguntungan daripada mahasiswa. Dari aspek usia, pengalaman, mentalitas dan struktur kampus memberikan keuntungan lebih kepada dosen yang membuat ia memiliki kesempatan lebih besar untuk meng-ghosting mahasiswa ketimbang sebaliknya.
Siapa sih yang tidak pernah merasakan ghosting-an dosen? Pasti hampir semua mahasiswa pernah merasakan hal tersebut. Termasuk Fresh Reader sendiri, bukan? Sudah menunggu lama balasan whatsapp, tapi yang ditunggu tidak kunjung membalas juga. Atau bahkan pesan tersebut sudah terkirim namun dibiarkan hanya bercentang biru saja tanpa ada ada kepastian akan dibalas atau tidak oleh sang dosen.
Penyebab Overthinking
Siapapun orangnya pasti akan memiliki pikiran berlebih ketika berkomunikasi dengan seseorang namun orang tersebut justru hilang tanpa kabar. Hal itu pula yang kerap saya dan teman-teman saya alami selaku mahasiswa. Tanpa adanya kepastian, saya sering dibuat overthinking oleh ulah beberapa dosen. Contohnya seperti pesan yang tidak dibalas atau bahkan pertemuan yang mendadak batal secara tiba-tiba.
Overthinking pun pernah juga dialami oleh salah satu teman saya yang sempat di-ghosting oleh dosen pembimbingnya saat melakukan bimbingan. Dosen tersebut sulit sekali untuk ditemui. Sekali dua kali membalas pesan namun setelahnya tidak pernah lagi ada jawaban. Hingga akhirnya teman saya harus mengulang bimbingan lagi di tahun yang akan datang.
Pasca terkena ghosting seseorang akan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu munculah perasaan tidak percaya diri dan tentu saja datang pula yang namanya overthinking. Apalagi saat pembelajaran jarak jauh kaya gini, beberapa dosen semakin sulit untuk dihubungi. Bahkan ada dosen yang hanya mengajar sekali dua kali lalu tidak ada kabar dan kemudian memberikan soal untuk ujian akhir semester lagi.
Dari hal-hal tersebut nyatanya ghosting cukup menyulitkan para korbannya terlebih khusus mahasiswa. Bagaimana tidak, hal-hal yang seharusnya dapat terselesaikan dengan cepat justru tertunda karena kesulitan dalam berkomunikasi. Meskipun saya tau bahwa dosen memiliki banyak kesibukan, tetapi tindakan tersebut tidak juga bisa dibenarkan.
Cara Mengatasi
Sulit memang ketika dihadapkan dengan situasi yang di mana seseorang tidak bisa dihubungi serta menghilang tanpa kabar tiba-tiba, apalagi orang tersebut adalah dosen. Namun menurut saya semua itu dapat diatasi, meski tindakan dan perilaku ghosting itu kembali lagi kepada diri masing-masing.
Menjalin hubungan baik dengan dosen bisa menjadi salah satu cara mengatasi ghosting yang kerap dilakukan oleh dosen. Dengan menjalin hubungan yang baik tersebut setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan dosen meng-ghosting mahasiswanya. Karena biasanya beliau akan mengabari ketika mahasiswa tersebut terbilang cukup baik menjalin hubungan dengannya.
Selain itu juga perhatikan waktu ketika menghubungi dosen. Karena dosen juga manusia yang memiliki kesibukan juga waktu istirahat. Usahakan untuk mengabari dosen di jam kerja yaitu pukul 08.00-17.00. terkadang seringkali ditemukan mahasiswa yang tidak memperhatikan waktu ketika menghubungi dosen sehingga kemungkinan untuk dibalas menjadi kecil karena tertumpuk dari pesan-pesan yang lainnya.
Meskipun di-ghosting bukanlah tindakan yang menyenangkan, tapi akan selalu ada hal yang bisa kita petik hikmahnya dari setiap perilaku-perilaku seseorang. Semoga Fresh Reader semua bukan yang tergolong suka menghilang tanpa kabar tiba-tiba dan dihindarkan dari dosen-dosen yang sering ghosting yang suka bikin overthinking.
*penulis merupakan mahasiswa jurusan Sosiologi semester empat UIN SGD Bandung dan Anggota Magang LPM Suaka 2021
