Slow Living: Seni Hidup Santai untuk Mahasiswa Super Sibuk
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Kehidupan mahasiswa seringkali dihiasi oleh segudang aktivitas mulai dari perkuliahan, organisasi, hingga nongkrong bersama teman. Menjadi mahasiswa super sibuk tentu saja bukanlah hal negatif. Akan tetapi, hal itu terkadang membuat kita lupa untuk menikmati hidup dan merawat kesehatan fisik maupun mental. Maka dari itu, kali ini Fresh Crew akan mengenalkan sebuah gaya hidup santai yang dinamakan slow living.
Perlu diingat bahwa santai di sini bukan berarti bermalas-malasan dan banyak rebahan, ya! Namun santai di sini memiliki arti bahwa seseorang dapat melangkah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Dilansir dari Greeners, seorang praktisi slow living, Ukke Kokasih menyatakan bahwa slow living merupakan gaya hidup yang mengajarkan seseorang untuk bisa memberi arti dalam setiap proses kehidupannya. Selain itu, konsep ini juga dapat membuat seseorang memiliki hidup yang seimbang, lho.
Di samping itu, konsep slow living sebenarnya sudah ada sejak tahin 1980-an. Berawal dari konsep slow food movement yang digagas oleh seorang jurnalis asal Italia bernama Carlo Petrini. Slow food movement itu sendiri merupakan sebuah gerakan melawan fast food. Gerakan ini bertujuan untuk melindungi makanan tradisional yang dinilai lebih sehat dan nikmat.
Lewat gerakan slow food movement, akhirnya muncul beberapa gaya hidup yang meluas ke berbagai aspek dalam kehidupan, salah satunya terciptalah konsep slow living. Dalam konsep slow living, Fresh Reader bisa memiliki prioritas terhadap hidup untuk hal yang lebih penting dan rehat sejenak untuk merefleksikan diri. It’s always okay to take a rest!
Menurut Psikolog asal Silicon Valley, Stephanie Brown mengatakan bahwa masyarakat saat ini menganggap kecepatan sebagai bagian dari kesuksesan. Namun, gaya hidup yang serba instan tentunya dapat menurunkan kualitas hidup, lho. Maka dari itu, adanya gaya hidup slow living menjadikan seseorang lebih berhati-hati dan menemukan makna kehidupan yang seringkali terlewatkan. Melalui konsep slow living juga kita sebagai mahasiswa dapat lebih fokus menyelesaikan tugas dengan tetap menjalankan kehidupan sosial yang seimbang.
Adapun terdapat beberapa prinsip slow living yang bisa Fresh Reader terapkan. Pertama, selalu menikmati kegiatan yang sedang dilakukan. Contoh kecilnya bisa dimulai ketika makan. Makanlah dengan perlahan dan nikmati hidangan tanpa bermain smartphone ataupun menonton televisi. Hal itu membuat seseorang menghargai dan mensyukuri apa yang sedang dilakukan. Fokus pada satu kegiatan juga akan membuat kita melakukan yang terbaik.
Kedua, pahami prioritas dalam kehidupan. Sebagai mahasiswa, kita seringkali merasa memiliki berbagai tanggung jawab dan tugas. Hal ini dapat membuat seseorang bingung harus mulai mengerjakan dari mana. Pada akhirnya, scroll sosial media dan rebahan pun tidak jarang menjadi pilihan. Maka dari itu, penting membuat prioritas mana tugas yang harus segera diselesaikan dan kegiatan yang tidak terlalu penting dilakukan.
Ketiga, hindari melakukan multitasking. Dilansir dari laman Health, sebuah penelitian dari University of Utah (2008) menemukan bahwa kinerja otak akan melambat dan kebingungan saat melakukan multitasking. Contoh multitasking yakni ketika seseorang sedang belajar untuk ujian sembari menonton film. Hal ini tentunya akan memecah fokus seseorang. Pada akhirnya, hasil belajar pun sulit untuk didapatkan.
Mengurangi aktivitas pemakaian smartphone juga menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Meskipun sudah menjadi kebutuhan, akan tetapi masih banyak orang yang hanya menggunakan smartphone untuk sekadar mengecek notifikasi dan scroll sosial media tanpa tujuan. Tentu hal ini membuat waktu yang dimiliki akan terbuang sia-sia. Oleh karenanya, penting untuk membatasi penggunaan smartphone, terutama saat mengerjakan suatu hal.
Itulah beberapa prinsip dan manfaat dari konsep slow living yang bisa diterapkan oleh mahasiswa maupun siapa saja yang ingin menikmati setiap momen dalam hidupnya. Menjalani gaya hidup slow living bukan berarti tidak memiliki target, tetapi lebih memilih jalan hidup yang berkualitas dan seimbang. Lewat konsep ini, seseorang bisa lebih menemukan makna dalam setiap perjalanan hidupnya. The last, life is all about balance, sometimes it’s okay to shut down and do nothing!
Fresh Crew: Aurora Rafi N/Suaka
Editor Fresh: Fatimah Nur’aini/Suaka