BUKU, MUSIK dan FILM di PUSTAKA BATOE API
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Perpustakaan adalah pusat ilmu yang di dalamnya banyak perihal berharga, tidak dapat di pungkiri utamanya fresh reader sebagai mahasiswa bergantung kepadanya. Sumber ilmu yang dapat mempermudah bagi kaum pelajar untuk mengerjakan tugas-tugas atau sekedar mencari hiburan semata. Zaman sudah berubah dan sumber-sumber tugas dengan mudahnya dapat di akses secara daring, namun tidak menyurutkan para pembaca untuk berkunjung dan singgah mencari ilmu.
Batoe Api adalah perpustakaan kolektif yang berdiri di awal reformasi, pada tanggal 1 April 1999. Berlokasi di Jatinangor, tepatnya di Jl. Pramoedya Ananta Toer 142a. Menariknya nama jalan tersebut adalah hasil perubahan nama. Bukan tanpa alasan, di masa itu, kawan-kawan Batoe Api mengklaim nama jalan-jalan di Jatinangor yang berkaitan dengan nama tokoh-tokoh yang berkaitan dengan buku dan sekiranya dapat memantik polemik. Seperti Jl. Pramoedya, ada juga Jl. Soe Hok Gie, Jl. Tan Malaka, Jl. Y.B Mangunwijaya, dan lainnya. Pemilik buku juga mengungkapkan alasannya menamai beberapa jalan dengan nama-nama tersebut.
“Maksud saya tuh supaya orang berpikir tidak militeristik misalnya gini, masuk ke kota Bandung aja, misalnya masuk Jl. A.H Nasution, terus Jl. Jendral Ahmad Yani, terus ke sana Jl. Jendral Sudirman, belok ke sini Jl. Gatot Subroto. Jadi militeristik sudah ada di pikiran ketika kita keluar rumah,” ujar Anton Solihin, selaku pemilik perpustakaan Batoe Api, Kamis (1/4/2021).
Selain itu, menilik dari desain ruangan yang sederhana namun terkesan sangat mewah dengan etniknya, pernak-pernik, lukisan dan poster-poster menjadi sebuah ciri khas yang menambah nuansa klasik pada ruang baca. Mungkin kalian yang pernah mengunjungi perpustakaan ini akan sepakat tentang hal itu. Namun, bagi yang belum pernah ini sangat direkomendasikan. Karena selain banyaknya koleksi buku-buku, terdapat banyak juga koleksi musik dan film yang barangkali kalian perlukan.
Sesampainya di lokasi, kalianakan bertemu dengan Anton Solihin, pemilik pustaka Batoe Api yang senantiasa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengunjung perpustakaan, tentunya yang berkaitan dengan buku, musik dan film. Tidak sedikit orang-orang utamanya mahasiswa yang datang kesana untuk konsultasi perihal sumber referensi dari tugas-tugas akademisi. Selain itu menanyakan perihal musik dari berbagai genre, sejarah dan aktor, begitu pula dengan film. Anton juga menambahkan, bahwa banyak kegiatan yang biasa dilakukan di perpustakaan ini.
“…kita lihat apa yang bisa dikerjakan dan persisnya sekian tahun apa saja di kerjakan dan bermacam-macam sih, ada diskusi buku, resensi musik, resital musik, nontom film sudah bertahun-tahun. Sekarang berhenti semua, terakhir 2019.” ungkapnya.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perpustakaan Batoe Api fresh reader bisa melihatnya di akun media sosial, atau di akun Instagram @batoeapi. Namun semenjak pandemi, kegiatan-kegiatan tersebut padam, banyak hal menjadi sebuah alasan sebagaimana kita tahu bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan-perubahan yang cukup signifikan.
Terkait Batoe Api, mungkin tidak sedikit orang yang belum mengetahui lokasinya, bahkan salah satu mahasiswa UIN SGD Bandung, Dery Febrian, dia adalah masyarakat lokal Jatinangor, namun baru mengetahui keberadaan perpustakaan Batoe Api setahun belakangan ini. Dery mengungkapkan, bahwa keberadaan perpustakaan ini sangatlah membantu dalam mencari referensi untuk mengerjakan tugas.
“Perpustakaan Batoe Api letaknya di Jatinangor, tepat di pinggir Toko Buku AA, berdirinya perpustakaan ini sebelum saya lahir dan sialnya, saya baru tahu perpustakaan ini pada tahun 2020, karena mungkin tempatnya susah terlihat. Di dalam perpustakaan Batoe Api ini bukunya cukup komplit, sangat membantu mencari referensi untuk tugas.” Jelasnya.
Setiap harinya, perpustakaan ini tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi oleh berbagai kalangan. Baik itu dari kalangan siswa, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya. Tidak hanya di situ, fresh crew juga bertanya kepada pengunjung lainnya, Yudha Tri Ardiansyah, mengenai alasannya datang ke perpustakaan Batoe Api ini.
“Menurut saya Batoe Api kayak tempat inspirasi, ya kalau misalnya ke sini lagi butuh ide atau curhat bisa bertanya ke bang Anton. Kalo mencari buku, terus majalah, koran di sini terpenuhi, menurut saya pribadi Batoe Api ini adalah Perpusnasnya (Perpustakaan Nasisonal) Jatinangor, dan terbantu banget kalo mengerjakan tugas.” Tutur mahasiswa Universitas Padjajaran tersebut.
Mahasiwa maupun pelajar tidak akan terlepas dari yang namanya tugas, tugas apapun itu terkait pembelajaran akademisi, di Perpustakaan Batoe Api ini senantiasa Anton arahkan untuk memilih buku yang cocok untuk tugas yang kalian kerjakan. Maka dari itu, perpustakaan ini sangat cocok dijadikan sebagai solusi dari keresahan dan gundah gulana tugas-tugas kalian. Semoga informasi ini bermanfaat ya dan selamat berkunjung.
Fresh Crew : Hizqil Fadl Rohman/Magang
Redaktur Fresh : Adinda Nuurlatifah/Suaka