Jejak Penipu Ulung di Balik Dating App
Nama Film : The Tinder Swindler
Sutradara : Felicity Morris
Produser : Bernadette Higgins
Produksi : Netflix
Tanggal Rilis : 2 Februari 2022
Genre : Dokumenter
Durasi : 114 Menit
FRESH.SUAKAONLINE.COM – “Kalian bisa menemukan apapun dalam media sosial” Yap, melalui media sosial, kita bisa menemukan siapapun, mulai dari teman, relasi, cinta, bahkan penjahat. Dalam media sosial, tentunya kita menampilkan sisi terbaik dalam diri kita. Namun, apa jadinya jika kita tertipu oleh seseorang hanya karena melihat postingan yang ia unggah?
Salah satu film dokumenter Netflix yang tayang pada tanggal 2 Februari 2022 “The Tinder Swindler” menampilkan bagaimana seorang laki-laki berkebangsaan Israel Shimon Yehuda Hayut menipu banyak perempuan di dunia melaui aplikasi dating Tinder. Shimon Yehuda Hayut atau lebih dikenal dengan nama Simon Leviev melakukan penipuan dengan memikat para korbannya dengan cara memposting kehidupan mewahnya.
Cerita dimulai dari sosok perempuan asal Norwegia, bernama Cecilie Fjelhoy. Simon digambarkan sebagai lelaki yang kerap diidamkan oleh banyak kaum perempuan. Ia adalah sosok dengan finansial yang mapan, pandai, memikat, dan membuat para perempuan mudah jatuh hati dengan perhatiannya. Dengan nama belakang Leviev, Simon mengaku sebagai anak pengusaha berlian asal Rusia keturunan Israel yang kaya dan semakin memperkuat posisinya untuk menipu.
Trik yang digunakan Simon untuk meyakinkan korbannya adalah dengan terlebih dahulu mengajak mereka menikmati segala kemewahan yang dimilikinya dan mengajak korbannya untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius. Namun, setelah semua kemewahan dan janji yang diberikan, Simon melanjutkan aksinya dengan mengaku mendapat ancaman dari para musuh yang mengincar posisinya sebagai direktur berlian.
Setelah semua tidak terkendali, Simon yang memiliki hubungan dengan Cecilie meminta Cecilie untuk meminjamkan kartu kredit atau rekeninganya untuk ia gunakan. Simon beralasan tidak bisa mengakses kartunya. Cecilie percaya akan hal itu karena disertai dengan kiriman video yang menampilkan pengawalnya yang bernama Peter menjadi korban penyerangan musuhnya.
Karena jumlah uang yang diminta Simon tidak sedikit, Cecilie terpaksa harus berhutang kepada sembilan bank. Akibatnya Cecilie kebingungan dan stres untuk membayar hutangnya. Dengan tekad yang tinggi, Cecilie mengirim ceritanya kepada VG, media pers asal Norwegia dengan harapan ceritanya bisa naik dan membuat Simon jera.
Korban selanjutnya dari Simon adalah Pernila Sjolhom dan Ayleen Charlotte. Dengan menggunakan trik yang sama, Simon dengan mudah menipu kedua perempuan tersebut. Namun, setelah sadar dibohongi, para korban tersebut dengan berani membuat Simon Leviev berhasil ditangkap dan dipenjarakan. Dari hasi menipu di Tinder, Simon mendapatkan uang sebesar 10 juta dolar atau setara dengan Rp 148,7 Miliar.
Pada awalnya Fresh Crew merasa cerita ini hanya kebohongan semata dan ceritanya tidak faktual. Namun, setelah adanya narasumber VG yang juga menampilkan bagaimana mereka berusaha mengungkap tentang kasus tersebut dan mencari identitas asli Simon membuat semuanya terasa sangat mustahil, tetapi kejadian itu memang nyata dan benar-benar terjadi.
Dengan menyajikan gaya yang berbeda dari film dokumenter lainnya, Felicity Morris menggambarkan persoalan film dengan sangat rapi baik seperti penyampaian emosi yang ditampilkan oleh setiap narasumber. Mulai dari Cecilie yang menceritakan awal mula bertemu Simon dengan pembawaan yang antusias, senang, kasmaran hingga berubah menjadi sedih, ketakutan, dan panik ketika ia tahu dibohongi oleh Simon.
Selain itu, Morris juga memadukan cerita narasumber satu dengan narasumber lainnya. Ia menyajikan cerita dengan tempo beriringan sesuai cerita mereka yang saling berhubungan. Dalam hal ini, penonton dituntut untuk terus fokus mengikuti alur cerita. Berkat bantuan dari music effect, cerita ini menjadi semakin seru untuk ditonton, kita seakan dibawa oleh alur cerita seperti dalam film-film thriller.
Namun, Fresh Crew sangat menyayangkan bagian akhir cerita. Saat itu, Simon berhasil ditangkap. Tentu hal ini membuat kita sangat lega dan senang dengan akhir ceritanya. Namun, dengan sekejap Morris menghancurkan hati para penontonnya dengan cuplikan akhir yang memberitahu bahwa ceritanya tidak happy ending bagi para perempuan super hero tersebut. Hal ini membuat Morris menjadi penjahat bagi penonton dari filmnya sendiri.
Film ini menunjukkan resiko tinggi ketika memiliki hubungan dengan orang di media sosial. Selain itu, kita juga mendapatkan pelajaran bahwa jangan pernah meminjamkan uang kepada orang yang hanya kita kenal melalui media sosial saja. Karena yang di dunia asli saja masih banyak yang jahat, bagaimana di media sosial, bukan?
Fresh Crew : Nia Nur Fadillah/Magang
Editor Fresh : Aurora Rafi N/Suaka