Medsos, Dorong Popularitas Tebing Kraton
SUAKAONLINE.COM, Bandung Barat — Lain halnya Dago Pakar, Maribaya, Curug Dago, atau Bukit Bintang. Tebing Keraton wisata pemandangan yang spektakuler berada di ketinggian Dago atas, Bandung Barat ini menjadi perbincangan hangat di media sosial (Medsos).
Tebing kraton memang tak setenar seperti Bukit Bintang, sesampai disana kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang nan eksotis. Jika anda ingin mengunjungi Tebing Kraton lebih baik datang pada pagi hari atau menjelang sore. Disana anda akan disuguhkan dengan pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam.
Tak sulit untuk sampai kesana, hanya dibutuhkan maktu sekitar 90 menit anda telah sampai disana. Jika posisi anda ada di terminal Dago terhitung 7 km dan sekitar 10 km dari titik nol Kota Bandung.
Dari terminal Dago anda bisa mengarahkan kendaraan ke arah Dago Pakar, setelah itu belokan kendaraan anda ke kanan pertama setelah pintu gerbang Taman Ir H Juanda. Setelah itu anda akan melewati rumah-rumah besar kemudian perkampungan.
Selain itu, dalam perjalanan menuju Tebing Kraton anda akan disuguhkan deretan pepohonan. Sampai ke warung dengan baliho besar bertuliskan ‘Warung Bandrek’ alias Warban. Selanjutnya, kendaraan akan dipacu melewati tanjakan jalan berbatu dan deretan warung dadakan, sampai pos teratas anda akan melihat langsung indahnya Tebing Keraton.
Panorama Tebing Keraton memperlihatkan lanscape pemandangan Taman Ir H Juanda. Hijau terhampar luas sepanjang mata memandang. Tebing ini mulai terkenal di kalangan warga Bandung akhir-akhir ini. Buktinya, tak sedikit orang yang datang dan berfoto dengan landscape menakjubkan. Banyak yang mengunggahnya ke medsos.
Banyak juga orang-orang yang bertolak ke tempat ini, hanya untuk mengabadikan momen berpoto. Jika anda mengunjungi Tebing Kraton jangan lupa untuk membawa peralatan berpoto seperti tripod atau tongsis. Tak jarang para pengunjung yang mempunyai hobi poto banyak yang membawa tongsis untuk berselfi ria diatas tebing yang memperlihatkan rimbunya pepohonan di bawah terbing.
Tidak dikenakan tiket untuk masuk ke kawasan Tebing Kraton, hanya saja dikenakan biaya untuk membayar parkir kendaraan.
Warga setempat, Asep Sodikin mengatakan, awal mula tempat ini dikunjungi banyak wisatawan ialah karena Medsos. Seiring perkembangan zaman untuk menyebarkan informasi tidaklah sulit. “Cukup mengunggahnya ke Facebook atau Twitter dan orangpun mencarinya,” katanya, Sabtu (9/8/2014).
“Sebelumnya tempat ini dipenuhi rimbunan rumput ilalang jadi belum diketahui orang banyak termasuk warga sekitar, tetapi ketika dibersihkan tempat ini menarik perhatian orang dan banyak yang berpoto disana,” ungkapnya.
Dia mengatakan, asal usul dinamai Bukit Kraton ialah banyak orang yang duduk menyamping di atas batu menyerupai raja-raja yang ada dikraton, sehingga dinamai Bukit Kraton.
Sementara itu, Riyadi Putra Mahasiswa asal Sukabumi mengatakan, dirinya mengetahui tempat ini karena ramai diperbincangkan di Medsos. “Akhir-akhir ini Tebing Kraton menjadi top hits di Twitter dan Path, sehingga saya penasaran ingin datang ke tempat ini,” katanya.
Dia juga mengatakan, ditengah rutinitasnya sebagai mahasiswa, mungpung masih libur kapan lagi datang ketempat ini, “Indah, tempat ini lebih indah daripada Bukit Bintang,” pujinya.
Selain untuk menikmati panorama alam yang ada disana, tak jarang para pengunjung membawa bekal makanan yang dinikmati diatas tebing. Jika anda tertarik untuk datang ke Tebing Kraton, perhatikanlah himbauan petugas disana, karena dikawasan tebing belum ada fasilitas yang menunjang untuk keselamatan pengunjung.
Reporter : Wisma Putra
Redaktur : Robby Darmawan