Mengenang Pemahaman Musik Kiri Dulu dan Sekarang
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Buat para pecinta musik, mereka mungkin masih asing mendengar istilah Musik Kiri. Sebenarnya istilah ini sudah dikenal sebagian kalangan yang konsen dalam bidang musik dan kajian. Pengemasan sejarah yang orang awam belum tahu lewat musik ini yang membuat Musik Kiri menarik.
Sempat dibahas dalam diskusi harian LPM Suaka, istilah Musik Kiri muncul dari sebuah lagu yang diidentikan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sedang gencar pada tahun 1965. Lagu tersebut adalah Genjer-genjer. Dalam diskusi yang dilaksanakan pada 23 November 2016 lalu, Musik Kiri dikumpas tuntas dari sisi sejarah dan musik.
Genjer-genjer diciptakan pada tahun 1942 dengan menggunakan bahasa Using yang merupakan bahasa rakyat Banyuwangi. Genjer-genjer sendiri adalah tumbuhan di perairan dangkal dan tumbuhan ini menjadi makanan oleh para orang PKI pada waktu itu. Lagu ini menceritakan tentang kondisi masyarakat bawah yang hidup dalam kesulitan dan penderitaan. Pada masa itu, masyarakat tak mampu membeli beras. Kebutuhan pangan menjadi hal yang sangat sulit untuk didapat. Istilah kelaparan di lumbung padi memang benar terjadi.
Masyarakat kiri atau kaum kiri ialah masyarakat yang saling bersetia kawan dengan masyarat senasib dari korban kapitalis. Selain itu, masyarakat kiri juga menggambarkan kerakyatan dan kondisi rakyat yang hidup berlumpur-lumpur dan kotor. Kenapa bisa gitu? Karena masyarakat bawah merupakan pribumi yang bekerja sebagai petani, buruh, dan pekerja rendah lainnya.
Lirik dari lagu ini memiliki kecenderungan untuk mengajak orang untuk bergembira. Iramanya memiliki 5 ketukan yang dalam istilah musik dikenal dengan pentatonik. Jadi dengan kedua unsur tersebut membuat lagu ini memiliki sifat yang gembira meski pada arti liriknya menggambarkan kesulitan rakyat yang terpinggirkan. Sehingga, pada lagu ini terkandung sebuah makna yaitu meski hidup susah dan hanya mampu memakan genjer tetapi hati mereka tetap gembira dan semangat.
Melaju jauh pada perkembangan waktu, di era kontemporer, musik kiri dapat kita temukan pada lagu-lagu dari band indie asal Bandung, Tigapagi. Band ini mencoba mengenang sekaligus membawa pemahaman sejarah kepada para penikmat musik. Lewat lagu dengan syair-syair yang menggambarkan peristiwa G-30S. Kira-kira apa sih judul lagu kiri yang dibawain tigapagi? Penasaran seperti apa liriknya?
Nah, udah ada gambaran mengenai Musik kiri kaya gimana kan tadi? Fresh Reader, ingin tahu lebih lanjut soal sejarah G-30S yang dikenang lewat musik? Baca selengkapnya di majalah Suaka edisi 2016, ya. Di sana, akan ada juga pembahasan soal siapa dan bagaimana cerita lain di balik lagu Genjer-genjer. So, dapatkan segera majalah Suaka edisi 2016 nanti ya!
Fresh Crew : Fitriani Utami Dewi
Editor Fresh : Rendy M. Muthaqin