Resensi : The Book of Thief, Indahnya Romantika Membaca
Mendengar judulnya Fresh Reader mungkin akan menduga The Book Thief adalah sebuah film aksi atau film misteri yang rumit. Tapi tunggu dulu, Fresh Reader pasti bakal berubah pikiran ketika menonton filmnya.
Film tersebut diadaptasi dari novel karya Markus Zusak, seorang penulis Australia yang berlatar German di era Nazi. Film tersebut berkisah tentang seorang gadis, Liesel Meminger, yang terpisah dari ibunya. Ia dititipkan ibunya untuk diadopsi oleh sebuah keluarga. Dalam kecamuk Perang Dunia II, Liesel menemukan kebahagiaannya lewat membaca. Bersama ayah angkatnya Hans Huberman, Liesel belajar membaca dan menulis.
Film yang berdurasi lebih dari dua jam ini menyajikan alur yang sederhana namun tetap menarik. Kehadiran The Death sebagai narator menjadi keunikan tersendiri. Di film tersebut kita diajak mendengarkan curhat dari kematian dan komentar-komentarnya tentang kehidupan manusia. Sangat interaktif.
Fresh Reader bakal dapet banyak pelajaran berharga tentang betapa kuatnya sebuah kata dan betapa pentingnya membaca. Dari film ini kita bisa lihat bagaimana sastra bekerja. Bagaimana sebuah kata bisa menggambarkan apa yang tidak dapat dilihat oleh mata. Dan satu lagi, Fresh Reader bakal bersyukur jadi generasi yang nggak mengalami masa perang.
Buat Fresh Reader yang ngaku movie freak, film ini pantas disebut “The film you must see”.
Oleh : Ahmad Rijal Hadiyan