Seringkali dianggap Serupa, Kenali Perbedaan Manga dan Webtoon

FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Membaca komik adalah salah satu hobi yang banyak disukai semua kalangan, terutama oleh remaja. Jenis komik pun beragam ada manga, manhua, manhwa, dan webtoon. Dari keempat jenis komik tersebut, freshreader pasti sudah tidak asing dengan manga dan webtoon kan? Yap, keduanya sama-sama jenis komik yang banyak digemari bukan hanya di negara asalnya tapi juga di mancanegara.
Manga (漫画) adalah sebutan untuk komik yang berasal dari Jepang. Saking populernya, di Jepang banyak sekali hal-hal unik seputar manga. Misalnya, Manga Kissa atau kafe manga, disini pelanggan bebas untuk meminjam dan mengembalikan buku sebanyak yang diinginkan dalam batas waktu dan biaya tertentu. Kafe ini dapat ditemukan di hampir semua pusat kota di Jepang loh.
Bukan sekedar populer, manga sudah menjadi bagian dari budaya yang tidak bisa dipisahkan dari Jepang. Seniman dan penulis manga sangat dihormati atas karya mereka seperti halnya para pujangga literatur klasik di Amerika dan Eropa. Makanya tidak heran jika di Jepang banyak terdapat museum yang didedikasikan untuk para creator manga dan karya mereka.
Misalnya saja di daerah Kawasaki ada sebuah museum bernama Fujiko F.Fujio yang menyuguhkan karya manga terkenal dari Fujio sendiri yaitu Doraemon. Osamu Tezuka, Kitakyushu, Ishinomori, dan Kyoto International Manga Museum bisa dijadikan opsi lain jika kalian ingin mengunjungi museum manga. Selain itu, di Jepang juga banyak diadakan acara besar seperti Comiket, yaitu pameran buku komik yang rutin digelar dua kali dalam setahun.
Beberapa manga populer dengan genre yang beragam yaitu komedi, slice of life, science fiction, action, misteri dan lainnya dijadikan anime. Tentunya anime adaptasi manga ini tidak kalah populer dari versi manganya.
Nah, kalau Jepang punya manga di Korea Selatan ada webtoon! Webtoon adalah komik yang dirilis secara daring di situs web. Digagas oleh Junkoo Kim, webtoon merupakan upaya untuk mengatasi lesunya industri komik pada akhir era 90-an dan 2000-an akibat krisis ekonomi. Dengan mengamati kebiasaan manusia era digital, Kim mendapat ide untuk membuat komik gulir online (scroll online comics). Itulah alasan kenapa webtoon yang kita baca tidak memiliki halaman guys.
Terdapat dua perusahaan besar yang meluncurkan komik digital ini yaitu Daum dan Naver. Pada 2003 dan 2004, kedua perusahaan ini berhasil menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar webtoon. Saking populernya, poster webtoon bisa dilihat di berbagai tempat seperti di stasiun kereta bawah tanah.
Kepopuleran ini tentu tidak hanya di negara asalnya saja. Pada akhir 2018, LINE Webtoon bahkan mengadakan acara bernama Webtoonist Day di Indonesia untuk mendekatkan para pembaca dengan webtoonist favoritnya. Bertemakan ‘Webtoonist with a million readers’, acara tersebut dihadiri empat webtoonist lokal dan empat dari Korea Selatan.
Webtoon juga memiliki berbagai genre loh seperti aksi, drama, romantis, horor, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan perfilman Korea Selatan, webtoon yang diadaptasi menjadi drama korea pun tidak sedikit. Misalnya Orange Marmalade, Sweet home, dan Yumi’s Cells.
Nah kalian tim mana nih, tim manga atau tim webtoon? Atau lebih suka versi anime dan drama koreanya? Terlepas dari pilihan kalian, tentunya kita harus memerhatikan konten komiknya juga ya. Pilihlah manga atau webtoon yang sesuai dengan usia kita.
Sumber: tirto.id, japanesestation.com, japan-guide.com, tekno.tempo.com, vice.com
Peneliti: Zahra Nayla Febriani/Suaka