Trend Kampanye WIIWY: Upaya Sadarkan Netizen Mengenai Kejahatan Dunia Maya
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Di era serba digital ini kita sudah terbiasa menggunakan internet dalam kegiatan sehari-hari. Apalagi pandemi ini secara tidak langsung menuntut kita untuk hidup serba online. Mirisnya tidak semua masyarakat, khususnya Indonesia menggunakan internet secara bijak. Ini di buktikan oleh Menkominfo bahwa saat ini kita menduduki peringkat kedua di dunia dalam kasus kejahatan dunia maya (cybercrime).
Sekitar 1,7 juta remaja sudah menjadi korban kekerasan di dunia maya. Lebih dari 25% dari mereka telah mengalami perundungan daring (cyberbullying) lebih dari sekali, 30% dari mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri, dan 10% diantaranya sudah pernah mencoba bunuh diri. Tapi 90% dari kita hanya menyaksikannya.
Seperti dalam akun instagram @wiiwy.21, “Sudah dianggap seperti keseharian, kasus kekerasan berbasis gender, hoax, dan bullying dengan santainya berlalu-lalang di depan mata kita. Apa kita akan tetap terus terdiam? Menjadi penonton di saat hati nurani, akhlak, dan damai saling di adu domba? Korban hanya ditanggapi “Ya sudah”, bahkan sampai tega menjadikan korban seakan-akan akar dari isu ini? But guys, “What If It Was You”?”
FISIP UI’21 (Fakultas di Universitas Indonesia) menyuarakan isu cybercrime ini dengan memberikan sebuah gerakan “What If It Was You” atau disingkat WIIWY yang memiliki arti “bagaimana jika itu kamu”. Gerakan ini adalah sebuah kampanye online yang mengadvokasikan anti-cybercrime dengan menggunakan istilah WIIWY.
Kampanye ini dirancang untuk mencakup tiga masalah umum di media sosial, yaitu kekerasan berbasis gender online, cyberbullying, dan literasi digital. Juga mencoba untuk menyadarkan banyak pengguna media sosial bahwa cybercrime dan cyberbullying bukanlah hal yang seharusnya di lumrahkan.
Gerakan WIIWY tentunya disambut hangat oleh para pengguna media sosial, bahkan sudah menjadi tren di Tiktok. Trenini berbentuk video yang menampilkan contoh perilaku cybercrime dan diakhiri dengan logo WIIWY. Dengan adanya tren ini tentunya berharap agar masyarakat Indonesia bisa lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Tetapi jangan hanya di jadikan tren ya Fresh Reader, hal ini harus di jadikan perhatian bagi diri sendiri agar bisa berpikir dua kali dalam berbuat sesuatu, sehingga kejahatan di dunia maya bisa berkurang. Karena kita pun kadang secara tidak sadar pasti pernah berkomentar jahat pada orang lain. Meskipun konteksnya adalah ketidaksengajaan, tetapi itu juga termasuk kedalam cyberbullying, loh.
Oleh karena itu, yuk kita sama-sama memberikan ruang aman bagi semua orang dan sadar bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan pasti memberikan dampak terhadap kehidupan orang lain. Karena setiap detik, menit, dan jam akan menjadi momen yang akan terus diingat bagi orang lain. Meskipun bukan kita yang mengalami, tapi “what if it was you”?
Sumber: Berbagai sumber
Fresh Crew: Silmi Nur Azizah/Suaka
Redaktur: Raissa Shahifatillah/Suaka