Di Balik Introvertnya Geek

Ilustrasi Geek (Ricky Priangga Sebastiyan/Suaka)
Jika Fresh Reader memiliki teman yang kelewat asik sendiri ketika main game, menonton film, atau ketika bersentuhan dengan teknologi, bisa jadi teman kamu itu Geek. Apalagi kalau teman kamu itu menguasai bidang yang ia sukai secara mendalam dan komprehensif.
Perlu Fresh Reader ketahui, Geek tidaklah sama dengan fanatik. Fanatik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif. Fanatik biasanya tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Geek juga bukan nerd, istilah bagi seseorang yang menyukai secara mendalam, tapi di dunia akademik
Kata Geek berasal dari bahasa Inggris, merujuk pada sekumpulan orang yang memiliki minat tinggi terhadap dunia teknologi atau bidang tertentu. Walaupun Geek kerap kali dipandang negatif oleh sebagian orang, namum beberapa ahli menyimpulkan bahwa Geek adalah seseorang yang sangat pintar. Perpaduan dari seseorang yang memiliki kemampuan inteligensi tinggi yang diikuti dengan obsesi terhadap suatu hal.
Seseorang yang Geek akan lebih berkonsentrasi serta dapat mengembangkan keterampilan dan imajinasi terhadap satu hal secara medalam. Ada berbagai jenis Geek, seperti sepakbola, teknologi musik, game, film dan masih banyak yang lainya. Makanya ada istilah Geek gadget, Geek komputer, Geek komik, Geek film, dan Geek musik.
Geek tidak dinggap negatif lho Fresh Reader, seseorang yang Geek biasanya mengaplikasikan apa yang mereka kuasai di kehidupan sehari-harinya. Misalnya dalam berbicara, Geek gadget akan terus menerus membahas persoalan teknologi, bahkan ia tidak bisa jauh dari teknologi. Geek film akan terampil menganalisa soal film, tidak sekedar menikmati film tersebut. Istilahnya Geek tahu banyak tentang yang sedikit. Sayangnya Geek cenderung introvert atau menutup diri dari lingkungan, karena terlalu asik dengan dunianya sendiri.
Wakil Dekan Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung, Nani Nuranisah Djamal menganggap bahwa, hal tersebut terjadi karena seseorang merasa senang melakukan aktivitas dengan benda tersebut. Kondisi seperti ini biasanya sering dialami oleh para remaja. Karena pada usia kurang dari 21 tahun, mereka sedang mencari jati dirinya. Sehingga, mereka mulai mencari tokoh sebagai panutan atau mendalami satu bidang yang disukainya secara mendalam.
Kejadian ini pun terjadi pada seorang mahasiswa Teknik Informatika Telkom University semester enam, Muhammad Aznan Alsidik Putra Waluya, bercerita kepada Suaka mengenai Geek terhadap teknologi yang sudah dirasakan sejak usia tujuh tahun. Aznan sapaan akrabnya mengakui bahwa, dengan Geek terhadap teknologi mampu membuatnya memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan teman – temanya mengenai perkembangan hardware, software dan jaringan. selain itu Aznan dapat memahami dengan mudah dan cepat apa yang disampaikan oleh dosen saat pembelajaran tentang dunia komputer.
Terakhir Nani berpesan bahwa sebenarnya fitrah seorang manusia akan selalu mencari keseimbangan. Menyukai atau mendalami satu bidang secara mendalam hanya untuk mencari keseimbangan dalam hidup.
Reporter Ulfah Choirun Nissa
Kru Liput Ayu Isnaini/ Magang
Redaktur Isthiqonita