Abandonment Issues: Perasaan Takut Ditinggalkan Orang Terdekat
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Menjadi hal wajar ketika memiliki rasa takut ditinggalkan orang yang kita cintai. Namun, apa jadinya jika ketakutan itu terlalu berlebihan dan memberikan dampak yang negatif bagi dirinya sendiri? Kondisi inilah yang disebut dengan abandonment issues.
Menurut Harold Hong, abandonment issues adalah keadaan saat seseorang memiliki rasa takut yang berkelanjutan akan penolakan dari orang lain serta mempengaruhi sikap dalam suatu hubungan, baik hubungan romantis, pertemanan, maupun keluarga. Abandonment atau bisa disebut dengan pengabaian ini secara umum terjadi karena sering diabaikan dan tidak dianggap dalam lingkungannya.
Ketakutan akan pengabaian adalah bentuk kecemasan yang sering berkembang sebagai respon terhadap pengalaman menyakitkan atau karena trauma tertentu, seperti pelecehan saat masa kanak-kanak, perceraian orang tua, pengabaian, kehilangan atau ditinggal meninggal oleh orang yang disayangi.
Dilansir dari healthline.com, abandonment issues tidak termasuk ke dalam gangguan kesehatan mental. Tapi, keadaan itu dianggap sebagai jenis kecemasan yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak sehat dan merusak hubungan. Meskipun begitu, Fresh Readers tetap harus aware terhadap kondisi tersebut, karena abandonment issues dapat menjadi salah satu gejala Borderline Personaity Disoreder (BPD).
Melansir dari website The Berkeley Well Being Institute, ada beberapa ciri-ciri orang yang mengalami abandoment issues. Pertama, sulit membentuk hubungan yang dekat dan sehat. Orang dengan abandonment issues selalu memilih untuk mempertahankan hubungan yang tidak sehat atau toxic. Meskipun mereka tahu bahwa hubungannya akan merusak dirinya, tapi mereka selalu takut untuk ditinggal oleh pasangannya.
Kedua, tidak mampu mempercayai orang lain. Orang dengan abandonment issues akan merasa perlu untuk memiliki kontrol penuh dalam hubungan yang dijalaninya. Hal ini dikarenakan sulit untuk mempercayai orang lain karena rasa sakit yang pernah terjadi di masa lalu. Ketidakpercayaan ini dapat menyebabkannya menjadi mudah cemburu, curiga, dan posesif terhadap teman maupun pasangan.
Ketiga, selalu ingin menyenangkan orang lain (people pleaser). Orang-orang yang seperti ini akan susah untuk mengatakan “tidak” kepada orang lain dan selalu menyenangkan hati orang yang ditemuinya. Selain itu, ciri lainnya adalah merasa tidak aman dalam hubungan, mendorong orang lain menjauh untuk menghindari penolakan, hipersensitif terhadap kritik, dan perlu kepastian terus-menerus bahwa orang lain tidak akan pergi.
Dalam abandonment issues setidaknya ada dua jenis gaya keterikatan, yaitu gaya keterikatan menghindar dengan cenderung mengatasi masalah dan tidak membiarkan orang dekat dengan mereka. Yang kedua gaya keterikatan cemas mengatasi rasa takut ditinggalkan dengan menempel pada orang lain. Lalu, bagaimana caranya menghadapi masalah pengabaian tersebut?
Cobalah melakukan selfhelf dengan menggali trauma masa lalu atau peristiwa terdekat yang menyebabkan perasaan takut ditinggalkan. Lalu, kenali potensi yang dapat meningkatkan keberhargaan diri. Pentingnya belajar untuk tidak tergantung pada orang lain untuk mengurasi rasa takut pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, Fresh Reader bisa melakukan konseling lanjutan apabila diperlukan.
Setelah melihat dari pembahasan di atas, ternyata beberapa ciri abandonment issues banyak terjadi di lingkungan kita, ya. Apa yang kita anggap hal biasa ternyata memberikan dampak negatif yang luar biasa. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus bisa lebih mencintai diri sendiri mulai dari hal-hal kecil. Karena untuk bisa mencintai orang lain, maka terlebih dahulu harus bisa mencintai diri sendiri. Start to love yourself!
Sumber: Berbagai Sumber
Fresh Crew : Nia Nur Fadillah/Magang
Editor Fresh : Aurora Rafi N/Suaka