Beralih dari Si Putih
Di Indonesia, hampir semua orang memakan nasi setiap harinya. Nasi dijadikan oleh orang Indonesia sebagai makanan primer. Karbohidrat yang terkandung dalam nasi merupakan salah satu asupan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan energi, selain dari protein dan lemak. Karbohidrat berfungsi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Banyak orang menganggap dirinya merasa belum makan, bila belum memakan nasi. Padahal, makanan yang mengandung karbohidrat tidak hanya nasi. Tapi, mengapa hanya nasi yang dijadikan makanan pokok di Indonesia?
Menurut Penanggung Jawab Program Gizi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cibiru, Genang Airrini mengatakan, walau masih banyak sumber karbohidrat lain selain nasi, pola hidup kita sudah terbiasa dengan makan nasi. Dari kecil kita dikenalkan oleh orang tua kita untuk makan nasi, dan dari jaman dulu pemerintah mengadakan swasembada beras, bukan yang lain.
Dengan keadaan saat ini, yang sedang gembar gembor harga Bahan Bakar Minyak naik, tentu berdampak pada naiknya harga sembako, terutama beras. Fresh Reader tak perlu khawatir, karena banyak makanan pengganti nasi yang sama jumlah gizinya.
“Sebenarnya banyak sih, di antaranya roti, kentang, ubi, singkong, mie, dan lainnya. Kalau secara umum, kan ada tuh satuan penukar misalnya 100 gr nasi sama dengan dua buah kentang sedang, atau sama dengan roti 4 lembar, kalau dari nilai gizinya itu sama aja”, ungkap Rini sapaan akrabnya, Senin (23/3).
Lantas, makanan apa yang paling baik untuk kesehatan? Tentu idealnya harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan kita sendiri ya Fresh Reader. Misalnya, jika orang yang terkena diabetes itu dianjurkan untuk tidak makan nasi putih karena kandungan gulanya yang tinggi, jadi lebih baik makan nasi merah atau sumber karbohidrat lain yang jumlah gulanya lebih sedikit.
Terkadang, kita memakan karbohidrat dengan karbohidrat lagi. Contohnya nasi dicampur mie. Apalagi mahasiswa indekos, sudah menjadi suatu kebiasaan bukan? Hal ini menjadi tidak seimbang gizinya, jadi bahayanya ada penumpukan lemak. Kurangnya protein juga bisa mempengaruhi hormon pertumbuhan. Bila kita terlalu banyak memakan nasi pun berbahaya loh Fresh Reader. Sebab lambat laun akan merusak gigi.
“Ya terlalu banyak makan nasi akan merusak gigi karena nasi memiliki kandungan gula yang tinggi. Sedangkan, gigi itu sangat rawan rusak atau berlubang akibat gula,” ujar mahasiswi Politeknik Kesehatan Bandung Jurusan Keperawatan Gigi, Rahma Suci Thiana, Senin (30/3).
Karena tubuh manusia memerlukan gizi seimbang. Jadi jangan melulu memakan satu sumber karbohidrat saja seperti nasi ya Fresh Reader. Salah satu pemenuhan gizi seimbang itu bisa dengan memakan beranekaragam karbohidrat. Demi menjaga kesehatan, coba sesekali beralih ke sumber karbohidrat yang lain seperti kentang, ubi, songkong, mie, dll.
Reporter Anjar Martiana
Kru Liput Nida Fariyatul Jannah
Redaktur Desti Nopianti Priatna