Budaya Hedonis Dikalangan Mahasiswa
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Zaman sekaranag udah jadi hal yang lumrah jika kesenangan dijadikan sebagai tujuan utama dalam hidupnya. Tapi berbeda dengan Hedonisme. Para Hedonis ini menganggap kalau kesenangan menghambur-hamburkan itu adalah segala-galanya, kesenangan yang dicari hanyalah kesenangan materi dan kepuasan batin dan sebisa mungkin untuk menghindari kesengsaraan, kesedihan serta hal-hal yang menyakitkan lainnya.
Pada zaman yang sekarang ini, kalangan mahasiswa sendiri tidak sedikit yang selalu mencari kesenangan, kesenangan, dan kesenangan. Selain itu banyak yang menyukai gaya hidup yang serba wah, memakai baju yang branded, boros, dan jauh dari kata sederhana, apatis, serta gaya hidup yang terlalu konsumtif. So, jangan sampai Fresh Crew juga ikut terjerumus ya. Sebenarnya ga salah sih jika menginginkan kesenangan, yang perlu diperhatikan jangan sampai kesenangan yang bersifat duniawi tersebut dijadikan yang paling utama dalam hidup.
Menurut Dosen Sosiologi UIN SGD Bandung, Endah Ratna Sonya, jika ada dikalangan mahasiswa sendiri, sudah merupakan suatu degradasi moral, seharusnya hal semacam itu untuk kalangan atas dan seharusnya hedonisme itu tidak ada, tetapi pada buktinya dilapangan ada.
“Biasanya yang hedonisme adanya di masyarakat perkotaan, itu Life Style, populer culture, anggapan kalau tidak ikut itu ketinggalan zaman, kuno, dan jadul.” Ujarnya ketika ditemui Fresh Crew di ruang kerjanya, Rabu (22/2/2017).
Endah juga menambahkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi seseorang yang hedonisme. Antara lain karena ikut-ikutan dengan teman, saudara, dan yang lainnya. seperti life style, ingin eksis di suatu komunitas, kekinian, perkembangan zaman, dan ketidakpuasan dalam diri. Sebagai seorang mahasiswa tidak seharusnya terjerumus ke gaya hidup hedonisme tersebut dan kembali ke tugas mahasiswa seperti belajar dan menerapkan tri darma perguruan tinggi yaitu perkuliahan, penelitian dan pengabdian.
Senada dengan Endah, Mahasiswa Sosiologi UIN Bandung, Vini Zulfa, beranggapan bahwa hedonisme itu orang ingin hidup bermewah-mewahan karena kesenangan yang sementara dan tidak memikirkan jangka waktu panjang. Lebih baik selalu bersyukur dan pertimbangkan harga ketika membeli barang yang sesuai dengan kempampuan jangan mengikuti keinginan saja contohnya dalam membeli tas, dan bergaul dengan teman yang membawa kita ke hal yang positif.
“Biasanya orang yang hedonisme contohnya ketika punya uang dibelikan untuk sesuatu yang dinginkan bukan pada kebutuhan dan biasanya itu melihat pada brand, berseng-senang dengan teman, makan dan belanja yang mahal-mahal dan yang lainnya,” ujar mahasiswa semester 4 tersebut, Kamis (23/2/2017).
So, alangkah lebih baiknya untuk bijak dalam menjalani hidup, khususnya mahasiswa untuk bisa memanfaatkan dengan melakukan hal lebih positif dan juga bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Fresh Crew : Wahyudin Rukmana/Magang
Editor Fresh : Rendy M. Muthaqin