Jangan Dipendam, Begini Cara Melampiaskan Keluhan Secara Positif
![](https://fresh.suakaonline.com/wp-content/uploads/2022/11/pexels-anna-shvets-4226215-8c863f452b928f39463ec906dcce0cd8-a8f6a42d125441ba82a529fc16cc170c.jpg)
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Setiap orang pasti pernah mengeluh, terlebih jika baru saja mengalami kejadian buruk ataupun ketika harus menghadapi realita yang jauh dari ekspektasi. Di samping itu, jika dilakukan secara berlebihan, mengeluh dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan serta hubungan kita dengan orang lain, lho. Lalu bagaimana cara meminimalisirnya?
Mengeluh merupakan bentuk ketidakpuasan seseorang terhadap suatu hal, mulai dari pekerjaan, kondisi ekonomi, dan sebagainya. Sebelum lebih jauh, mari kita bahas penyebab dari keluhan itu sendiri. Pertama, seseorang mengeluh ketika mengalami suatu hal buruk yang ada di luar kontrol dirinya. Misalnya ketika sedang dalam perjalanan menemukan jalan-jalan berlubang. Kita tidak bisa menghindarinya karena hal tersebut ada di luar kontrol diri kita.
Kedua, selain tidak bisa mengontrol, kita pun enggan menerima bahwa kita tidak bisa mengontrol hal tersebut. Ketiga, mengeluh terjadi karena kita merasa tidak bisa mengubah kejadian buruk. Contohnya ketika kita tahu jalannya berlubang, kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Mencari jalan yang mulus namun jalurnya memutar rasanya terlalu memakan waktu, oleh sebab itulah seseorang dapat mengeluh.
Melansir dari Sehatq.com, terlalu banyak mengeluh dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan baik secara fisik maupun psikologis seseorang. Seperti halnya mengeluh yang umumnya membuat kita hanya berfokus pada masalah, bukan solusi. Selain itu, sering mengeluh dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah marah, pesimis, hingga menguras energi orang lain.
Seorang Penulis, Jon Gordon dalam bukunya yang berjudul The No Complaining Rule mengatakan bahwa setiap mengeluh, sinaps-sinaps di otak akan melakukan proses bernama neuroplasticity. Ketika terus mengeluh, yang akan ter-trigger di otak ialah sel-sel otak yang negatif. Artinya hal tersebut akan menjadi kebiasaan dan membentuk diri seseorang menjadi pribadi yang negatif.
Di samping itu, mengeluh juga bisa merusak bagian otak tertentu, terlebih hippocampus. Hippocampus ialah bagian otak yang berkaitan dengan memori dan kendali perasaan. Orang dengan hippocampus lebih kecil dari orang normal biasanya adalah orang yang memiliki gangguan mental, memiliki ingatan yang kurang baik, serta kesulitan mengendalikan emosi.
Dilihat dari dampak buruk yang ditimbulkan, mengeluh secara berlebihan haruslah diminimalisir. Namun, hal itu bukan berarti kita boleh mengeluh sama sekali karena sejatinya mengeluh merupakan hal yang wajar dalam hidup. Lalu, bagaimana cara mengeluh dengan tepat?
Pertama, luapkan di tempat yang tepat serta terdapat tujuan yang jelas. Contohnya ketika kita mengunjungi sebuah kafe dengan pelayanan yang buruk. Alih-alih mengeluh kepada teman, keluhkanlah pada pihak dari kafe tersebut. Selain untuk mendapatkan solusi, hal itu juga dapat menjadi evaluasi untuk kafe tersebut agar menjadi lebih baik.
Kedua, hindari mengeluh di sosial media pribadi secara berlebihan, terlebih jika menggunakan bahasa yang kurang pantas. Hal ini dapat tergolong ke dalam cyber bully, lho. Jika menilik dari kasus pelayanan kafe, Fresh Reader bisa mengeluhkan pelayanan kafe tersebut dengan bahasa yang sopan ke tempat yang tepat, seperti kolom review di Google.
Ketiga, ubah mindset kita dengan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Daripada menghabiskan energi hanya untuk mengeluh, lebih baik cari tahu solusi apa yang bisa kita lakukan. Itulah beberapa cara yang dapat diterapkan oleh Fresh Reader agar bisa meminimalisir keluhan serta menanggapinya dengan lebih positif. Selamat mencoba!
Fresh Crew: Mahayuna Gelsha/Suaka
Editor Fresh: Fatimah Nur’aini/Suaka