Ketika Musik Menjadi Media Kritik
Judul Album : Beberapa Orang Memaafkan
Grup Band : .Feast
Tahun Rilis : 21 September 2018
Prosuser Musik : .Feast dan Wisnu Ikhsantama
Label : Sun Eater
FRESH.SUAKAONLINE.COM – .Feast menggunakan musik lebih dari sekedar media hiburan. Ketika suara tak didengar, maka musik menjadi alat perlawanan. Keberanian band .Feast menyampaikan pendapat dalam sebuah musik menjadi daya tarik tersendiri. kemampuan .Feast dalam menjelaskan realitas sosial sangatlah kuat sehingga setiap lagu lagunya sarat akan makna.
.Feast berani menyuarakan pendapat mereka mengenai isu-isu sosial yang terjadi di Indonesia, mengenai keresahan yang dirasakan masyarakat dalam menyikapi isu-isu negara. Realitas sosial tersebut, .Feast tuangkan melalui lagu-lagunya pada album Beberapa Orang Memaafkan.
Album Beberapa Orang Memaafkan ini berisikan enam lagu, yaitu Apa Kata Bapak, Kami Belum Tentu, Padi Milik Rakyat, Peradaban, Minggir! dan Berita Kehilangan. Semua lagu tersebut mengandung kritik terhadap isu-isu sosial yang terjadi di Indonesia.
Lagu yang pertama merupakan sebuah intro yang berjudul Apa Kata Bapak. Lagu ini menyindir tentang pendidikan di Indonesia. Isu sosial politik secara lugas disajikan dan ditujukan pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lagu yang kedua mempresentasikan anak-anak muda Indonesia dalam menyikapi isu-isu nasional yang menyebar di media. Karena seringkali masyarakat menganggap anak-anak muda tidak peduli dan tidak mau bersuara bahkan apatis terhadap isu-isu sosial yang sedang terjadi. Anggapan tersebut ditepis melalui lagu Kami Belum Tentu ini.
Padi Milik Rakyat merupakan judul lagu pada album Beberapa Orang Memaafkan yang memiliki garis besar tentang fenomena masyarakat kaum buruh dan tani. Setiap liriknya mengandung sindiran halus.
Padi milik rakyat, padi milik rakyat, siapa berani merampas lumbung padi milik rakyat
Atas nama rakyat, atas nama rakyat, siapa berani kerap berbohong atas nama rakyat.
Lagu selanjutnya yang berjudul Peradaban bercerita tentang budaya Indonesia yang tak akan hilang. .Feast menyampaikan rasa prihatin terhadap krisis yang ada di negeri ini. Penulisan lirik pada lagu ini bisa dibilang lebih frontal dari lagu-lagu .Feast yang lain. Dan tak berlebihan bila ada pengungkapan ini bukan hanya sebuah lagu tapi sebuah pesan.
Minggir! Merupakan lagu selanjutnya yang terasa lebih sarkas karena berisi sindiran untuk para penguasa yang hanya mengumbar janji, bangga dengan nama besarnya, menebar dusta, dan terus membela diri untuk kepentingan sendiri.
Minggir! Minggir! Pendapatmu tak relevan
Minggir! Minggir! Perkataanmu tak sepadan
Sebagai penutup album ini .Feast menyuguhkan sebuah lagu yang berjudul Berita Kehilangan yang mencoba menuangkan hal-hal nyata tentang kriminalisasi yang marak terjadi di Indonesia. Berita Kehilangan dikemas dalam penggalan lirik yang kuat. Mengingatkan pada mereka semua yang dihilangkan secara paksa, dihilangkan karena suaranya menggaungkan kebenaran.
Lagu-lagu pada album ini sangat epic! Terdapat pesan-pesan yang secara tidak langsung membuat perasaan tergugah ketika mendengarnya. Ketika kritik baik ucapan ataupun tulisan tidak sepenuhnya dapat mengenai sasaran, bukankah musik bisa menjadi salah satu jalan?
Fresh Crew : Diena Mahani/Magang
Editor Fresh : Bestari Saniya