Segitiga Exposure, Teknik Dasar dalam Fotografi
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Halo Fresh Reader! Pernah gak sih saat kalian menjepret suatu foto menggunakan mode manual di gadget kalian dan merasa kalau foto kalian terlalu terang atau terlalu gelap? Atau saat kalian memotret gambar di luar ruangan dan saat dilihat hasilnya hanya cahaya putih saja? Itu berarti foto yang kalian ambil termasuk foto yang over exposed, artinya cahaya yang diterima oleh kamera menjadi berlebihan.
Nah, terus apa yang menyebabkan foto bisa menjadi terlalu gelap atau terlalu terang? Dan apa yang dimaksud dengan over exposed tadi? Sebelum pergi ke topik tersebut, mari kita kenali tentang bagaimana sebuah foto dijepret menggunakan kamera. Foto diambil dengan menyesuaikan cahaya dari sebuah objek lalu diterima oleh kamera, kemudian diterjemahkan oleh sensor menjadi sebuah gambar.
Cerah terangnya sebuah foto atau gambar disebut juga dengan exposure. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika cahaya yang masuk kedalam sensor kamera terlalu banyak, maka foto yang dihasilkan menjadi terlalu terang. Sebaliknya, jika cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera terlalu sedikit, maka foto yang dihasilkan menjadi terlalu gelap atau under exposed. Itu berarti foto yang bagus adalah foto yang diambil dari cahaya yang normal atau sedang.
Melansir dari artikel yang berjudul Pembuatan Media Pembelajaran Segitiga Exposure dalam Teknik Fotografi Dasar berbasis Virtual Reality, segitiga exposure merupakan rumus dalam fotografi yang dapat membantu dalam memahami cara pengambilan foto yang sesuai di situasi yang berbeda-beda.
Tiga elemen segitiga seexposure
Segitiga exposure ini mencakup tiga elemen dasar untuk mengatur pencahayaan dalam fotografi. Berikut ini penjelasannya:
- Aperture
Aperture atau bukaan dari lensa kamera memiliki fungsi untuk mengatur banyak tidaknya cahaya yang masuk ke kamera. Jadi sistem kerja dari aperture ialah semakin besar bukaan dari lensa kamera, maka foto yang dihasilkan menjadi lebih terang dikarenakan banyaknya cahaya yang masuk ke lensa dan foto yang dihasilkan agak kabur atau blur.
Begitu pula sebaliknya, jika bukaan dari lensa kamera semakin sempit atau mengecil, maka foto yang dihasilkan menjadi lebih gelap dikarenakan minimnya cahaya yang ditangkap oleh lensa dan akan menghasilkan foto yang lebih fokus dan mendetail.
- Shutter speed
Shutter speed adalah kecepatan kamera membuka jendela sensor untuk menerima cahaya dan menutupnya kembali. Semakin lama shutter speed-nya, semakin terang dan jelas foto yang dihasilkan dan cocok untuk mengambil foto dengan objek dengan detail yang tinggi.
Begitu pula sebaliknya, semakin cepat shutter speed-nya, maka foto yang dihasilkan akan lebih gelap dan agak ngeblur dan cocok untuk mengambil foto objek yang bergerak karena kecepatan penangkapan gambarnya.
- ISO kamera
ISO kamera adalah seberapa besar sensitivitas sensor kamera terhadap masukan cahaya. Semakin besar ISO-nya maka sensor menjadi semakin sensitif. Kekurangannya adalah munculnya bintik-bintik yang disebut “noise” dan akan mengurangi detail sebuah foto dan kualitasnya akan memburuk. Namun, tingginya ISO bisa berguna kalau foto yang akan diambil di ruangan dengan cahaya yang minim.
Pada dasarnya cara mengatur exposure yang tepat itu tergantung kepada situasi yang ada di lapangan dan foto seperti apa ingin diambil. Jika ingin mengambil sebuah foto pemandangan, maka dibutuhkan bukaan aperture yang paling kecil untuk mendapatkan fokus yang luas. Untuk foto subjek yang membutuhkan detail seperti foto portrait maka gunakan aperture yang besar diimbangi dengan shutter speed yang kecil untuk memfokuskan foto ke subjek tersebut saja.
Mengambil sebuah foto memang terlihat mudah untuk dilakukan, namun dengan memakai mode manual pada kamera dan menguasai segitiga exposure menjadi kunci untuk mengambil foto yang lebih bagus dan berkualitas tinggi. Jadi bila Fresh Reader menekuni ilmu ini dengan baik dan terus bereksperimen menggunakan setiap elemen segitiga exposure, maka seorang pemula pun bisa mengambil foto yang setara dengan foto yang diambil oleh fotografer terkenal lho!
Sumber: Artikel Pembuatan Media Pembelajaran Segitiga Exposure dalam Teknik Fotografi Dasar berbasis Virtual Reality
Fresh Crew: Akhmad Ridlo Rifa’I/Magang
Editor Fresh: Fitri Nur Hidayah/Suaka