Menyelamatkan Diri Dari Hisapan Negatif Si Energi Vampire
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh reader pernah merasa lelah secara emosional ketika berbicara atau berinteraksi dengan seseorang? Tentunya hal tersebut sangat menyebalkan karena energi kita bukan semakin terisi melainkan semakin terkuras habis. Kalau sudah begitu, hati-hati bisa jadi orang tersebut termasuk golongan toxic people type “energy vampire”.
Sering mengeluh, selalu menyalahkan orang lain, iri, cemburu, merasa insecure, drama queen, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu itu termasuk beberapa ciri si energy vampire. Lalu, apa sih energy vampire itu? Mengutip dari laman Psychcentral, energy vampire atau vampir emosi merupakan seseorang yang menghabiskan dan menghisap energi emosional orang lain secara sengaja maupun tidak.
Melansir dari healthline.com, si energy vampire ini biasanya muncul dengan kepribadian yang karismatik sehingga membuat orang di sekitarnya merasa bahwa dia merupakan orang yang positif. Padahal kenyataannya mereka adalah orang yang paling manipulatif dan playing victim, mereka kekurangan energi dalam dirinya sehingga berusaha menutupi kekurangannya dengan mengambil paksa energi dari emosi orang-orang disekitarnya sebagai dukungan emosional untuk meningkatkan harga dirinya.
Bukan hanya itu, si pemilik energy vampire juga cenderung narsis dan menganggap dirinya sentral di setiap keadaan. Bahkan kalau dia tidak diperhatikan atau tidak didengar, ia tidak segan untuk menyalahkan orang lain dengan segala drama atau ia juga akan melebih-lebihkan permasalahan yang seharusnya bisa selesai dengan mudah yang justru menjadi sesuatu yang rumit.
Meskipun sulit untuk menghindari berinteraksi dengan si energy vampire terutama jika mereka merupakan orang-orang yang tidak bisa dihindari seperti, teman, pasangan, rekan kerja atau orang tua. Namun ada beberapa hal yang Fresh Reader bisa lakukan agar energi yang dipunya tidak habis dihisap si energy vampire.
Pertama, cut off dan tutup akses orang yang dirasa kelakuannya membuat kita tidak nyaman. Menyelamatkan mental diri sendiri itu lebih baik ketimbang harus terkurung di lingkungan yang toxic. Kedua, temui teman-teman yang dirasa sefrekuensi, karena dengan berkumpul dengan orang yang sefrekuensi tentu dapat membuat energi kita terisi. Ketiga, berani berkata “tidak” dengan baik, alih-alih berkata tidak kita juga perlu tetap sopan agar tidak ada celah baginya untuk menyalahkanmu atau membuatmu merasa bersalah.
Namun bukan hanya orang lain yang punya kemungkinan menjadi si energy vampire, bisa jadi diri kita sendirilah salah satunya. Maka dari itu, Fresh Reader harus segera menyadari ketika merasa mudah sekali untuk mempermasalahkan sesuatu baik di hidup kita maupun orang lain. Coba ambil rehat sejenak dan mulai bertanya dalam diri sendiri “aku sedang ada masalah ya? sampai semua hal aku ributkan dengan mudahnya?”
Jika sudah mengetahui titik masalah, coba selesaikan terlebih dahulu permasalahan yang ada dalam diri, setelah tenang baru mulai lagi berinteraksi dengan orang lain. Jangan sampai kita tergoda untuk menjadi vampir emosi bagi orang di sekitar kita dan ujung-ujungnya hanya menyakiti hati orang yang tak bersalah.
Sumber: Healthline.com, Psychcentral.com
Fresh Crew: Mega Lestari/Suaka
Editor Fresh: Fitri Nur Hidayah/Suaka