Menyentil Perilaku Dandan Berjam-jam Melalui Variasi Pink
Identias Lagu
Judul : Variasi Pink
Pencipta : Jason Ranti
Album : Akibat Pergaulan Blus
Tahun rilis : 2017
Produser : De Majors
FRESH.SUAKAONLINE.COM- Jason yang seringkali mengkritik melalui lirik-liriknya sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar folk dan kawula muda, terutama para aktivis mahasiswa yang merasa apa yang dirasakan terwakilkan. Pun dengan lagu yang satu ini, yapp ‘Variasi Pink’, lagu yang jelas menampar perempuan yang hobi berdandan lewat penggalan lirik yang satir.
Suara akustik dari gitarnya membuat pendengar mengikuti ketukan-ketukanya. Lagunya berirama semi–beat , tak sereaktif seperti dalam lagu Doa Sejuta Umat dan terdengar lebih sendu, sepadan dengan lagu ‘Kau yang Kucari.’
Siapapun yang menjadikan dandan adalah kebutuhan primer dan menumbuhkan kepercayaan diri yang lebih akan tersentak ketika mendengar lagu yang satu ini. Sekilas nampak sebuah judul lagu anak-anak yang bertemakan warna serupa ‘Pelangi’. Namun ketika distel akan membuat dahi berkernyit,mencari makna lain lalu membenarkan.
Jeje, sapaan akrabnya, tak pernah kehabisan ide untuk mengritik realita sosial yang mungkin saja meresahkan dirinya dan barangkali kita resah pula. Diksi yang berani dan frontal menggambarkan situasi serta kondisi saat ini.
Terjadi lagi malaikatku, terlambat datang
Kebanyakan dandan, wajahnya mustahil telanjang
Berjam-jam didepan kaca, amat dimuka
Ia yakin penting, bibirnya rasa strowberry
Jeje mengeluhkan kebiasaan perempuan yang mengutamakan merias wajahnya. Realita sosial yang terjadi di belahan bumi mana saja. Mereka yang sibuk memilih seperangkat alat make up dan pakaian yang akan di kenakan. Berjam-jam mematut diri di depan cermin, berputar-putar mencoba mana yang lebih membuatnya terlihat ‘cantik’. Padahal cantik sendiri masih abstrak konsep dan definisinya.
Satir yang disampaikan oleh Jeje mungkin mewakili sebagian masyarakat. Sayangnya, ada hal kontradiktif di realitas sosial kita, ketika melihat wajah telanjang tanpa balutan apa-apa seringkali dianggap kucal, berantakan, tidak mandi, dan pelekatan hal negatif lainya. Mestinya toleransi berlaku pula atas pilihan menjadi natural atau covering, saling menghargai atas pilihan dan jalan hidup masing-masing yang ditekuni.
Perihal dandan atau menjadi cantik adalah pilihan siapa saja boleh menggunakan atau melukis wajah bagai kanvas asal tidak mencaci mereka yang berwajah telanjang. Setiap individu memiliki prioritas masing-masing yang tidak harus diceritakan kepada khalayak. ‘Merias’ bukan saja melapisi wajah berlapis –lapis dengan berbagai warna, tetapi dengan mengasah kepekaan sosial dan mengasah intelektual.
Cantik yang termasuk dalam kata adjektiva, dimana mengandung relativitas yang kental bahkan hampir seluruh kata ajektif. Kata ‘baik, ganteng, gagah, berani, kejam, jahat’ dan yang lainya Merupakan kata yang masih harus dicari lebih lagi terkait maknanya. Kita tidak bisa memukul rata bahwa cantik itu yang berkulit putih, sawo matang, cokelat atau langsat. Setiap orang memiliki konsep cantik masing-masing dalam kepalanya.
Sungguh tak penting, aku tak ingin, rasa strowberry, lipstick warna pink
Sungguh tak penting, aku tak ingin, yang aku ingin, ia telanjang
Mungkin Jeje lebih menyukai wajah natural yang tidak ditempeli apapun. Tak bisa dipungkiri juga banyak manusia di luar sana yang terpesona ketika melihat ajaibnya make up membuat pangling, mencerahkan tidak membuat bosan atau hal positif lainya.
Masalah lipstick malaikatku obsesif, kompulsif
Tiga lapis warna bagaikan melukis di-kanvas
Pink, pink, pink kombinasi pink, variasi pink
Pink, pink, pink, pink, pink, pink
Sapaan ‘malaikatku’ dalam penggalan lirik di atas ditujukan untuk perempuan kesayanganya. Barangkali Jeje jengah dengan perilakunya yang selalu antusias ketika sudah berbicara lipstik hingga diksi yang dimunculkan adalah obsesif-kompulsif yang bermakna gangguan dengan ditandai dengan pikiran negatif yang membuat penderita merasa gelisah, takut, dan khawatir.
Di luar sana banyak perempuan yang terkikis kepercayaan dirinya, gelisah, cemas,dan khawatir ketika di ruang- ruang publik bila tidak menyentuh make up terlebih dahulu. Sering kita menjumpai satu, dua atau bahkan tiga dari mereka mengatakan “sebentar pake lipstick dulu, aku enggak pede soalnya.”
Di akhir lagu ia menegaskan bahwa memang yang diinginkan adalah naturalitas bukan memberi warna pada bibir, pipi dan mata. Jeje mengingatkan kepada para pendengarnya khususnya perempuan untuk menjadi diri sendiri dan tampil apa adanya, ini yang harus digaris bawahi. Ketidakpercayaan diri akan berimbas pada depresi atau melakukan segala hal hingga menimbulkan sifat konsumerisme yang berlebihan. Pemaksaan untuk mengikuti konstruk sosial atau budaya popular saat ini.
Reporter : Annisa Dewi A
Redaktur : Nizar Al Fadillah