Pembalasan Ekspresi Pada Nuasa Ekstrensik
Judul Lagu : Redemption
Penyanyi : Red Circus
Produser : Kiko Wikarta
Tahun Rilis : 1 September 2023
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Tepat pada 1 September 2023 lalu, sajian perdana dari band asal Bandung, yaitu Red Circus hadir dengan format digital. Single ini diberi nama “Redemption” yang dikemas secara menarik dalam bentuk genre punk dengan lebih menjurus kepada sub-genre avant punk.
Mungkin masih banyak orang yang belum mendengar dan bahkan mengetahui band ini. Bisa dibilang, band ini masih cukup muda umurnya dikarenakan mereka baru terbentuk pada pertengahan masa SMA dari para membernya dan masih aktif dari 2019 hingga saat ini. Personilnya sendiri diisi oleh Magi Faturachman pada vokalis, Kankan Wikarta pada gitar, Sukma Wijaya pada Bass, dan Yopi Muharam pada Drum.
Dikutip dari Press Release yang diterbitkan oleh Red Circus sendiri, “Redemption” berhikayat mengenai penebusan ekspresi atas pesimisme dan harapan dari para personilnya dari masa transisi anak remaja SMA pada lingkungan yang otoriter yang kaku dan dicairkan dengan attitude kehidupan bebas dalam memilih masa depan yang bermoral layaknya punk pada umumnya.
Musik ini diproduseri oleh Kiko Wikarta sang multi-instrumentalist asal Kota Bandung dengan pendekatan avant-garde yang bisa dibilang cukup unik karena sangat jarang sekali orang-orang di masa kini memakai avant-garde sebagai pendekatan dalam bermusik. Selain itu, Red Circus juga berkolaborasi dengan seniman asal Banjaran, yaitu Ardi Permana yang berkontribusi sebagai penambah elemen musik tradisional sunda, yaitu Terompet Penca.
Lagu ini dibuka dengan ketukan drum yang diikuti oleh gitar penuh dengan distorsi kasar serta nyanyian yang menggertak dari sang vokalis membuat hawa yang dibawa begitu tegang. Hal ini diperkuat dengan penggalan lirik pada awal verse yang menggambarkan ketidaknyamanan dari sang pembawa pesan.
How you feel ? it’s not fair
It’s all around me, innocent, let it die
Tomorrow you can follow pain,
it’s our band
Pre-chorus yang dibangun pun memberikan nuansa meronta dengan penekanan dan pelepasan nada sebagai jembatan menuju chorus yang liar. Memasuki bagian chorus, aransemen mulai ditingkatkan dengan ritme drum yang berubah menjadi hardcore-punk serta permainan gitar yang dikencangkan menjadi lebih sangar dan pemberian harmoni tradisional dari tarompet penca yang biasa dipakai ketika puncak acara benjang (beladiri).
Ini pun memberikan keunikan karena mengawinkan punk yang notabene mempunyai taste-nya yang khas serta tarompet penca yang sudah melekat pada kebudayaan benjang menjadikan penambahan menarik dalam karakteristik musik yang dibawakan ditambah penekanan pesan yang menyampaikan untuk keluar dari lingkaran ketakutan dan menjadi komandan bagi diri sendiri. Membuat pesan yang disampaikan bisa divisualisasikan dengan nada.
I’m a decider for myself
Can’t get what you want
Can’t get what i want
Boredom, no fun, be brave, all the fear is prison!
“Redemption” menjadi single yang membawakan musik nuansa rebel. Ritme yang kencang menjadikan lagu ini menggairahkan semangat bagi para pendengarnya. Namun, lagu ini tidak ramah bagi para pendengar yang tidak terbiasa dengan music punk yang cenderung keras. Karena pesan yang dibawakan dan aransemen yang memberontak membuat tidak semua orang bisa menikmati single ini.
Bagi yang ingin mendengar lagu ini, “Redemption” sudah tersedia di platorm digital, yaitu bandcamp. Pendengar bisa melakukan streaming lagu tersebut atau bahkan membeli lagu ini dengan kisaran $1 atau bahkan lebih sehingga bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. Jika suka meng-explore lagu-lagu underground ala-ala band Bandung, lagu ini menjadi referensi untuk Fresh Reader. Selamat mendengarkan!
Fresh Crew : Muhammad Ikhlasul Raihan/Suaka
Editor Fresh : Aurora Rafi N/Suaka