Misi Pencurian dalam Mencuri Raden Saleh
doc.net
Judul film : Mencuri Raden Saleh
Pemeran : Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Aghniny Haque, Umay Shahab, Ari Irham
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produser : Cristian Imanuell
Penulis : Muhammad Husain Atmojo, Angga Dwimas Sasongko
Genre : Thriller-action, comedy, drama
Produksi : Visinema Pictures
Durasi Film : 154 Menit
Tanggal rilis : 23 Agustus 2022
FRESH.SUAKAONLINE.COM– Sekelompok anak muda merencanakan sebuah misi pencurian lukisan di Istana Negara. Tak disangka, pencurian tersebut membawa mereka ke arah agenda yang lebih besar. Lama dinanti para penggemar film tanah air, Mencuri Raden Saleh akhirnya resmi tayang sejak 25 Agustus 2022 lalu. Film garapan Angga Dwimas Sasongko ini menyuguhkan cerita yang jarang ditemui di Indonesia, nuansa heist.
Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang juga seorang pelukis, Piko (Iqbaal Ramadhan) yang digambarkan sebagai master forger kelas dunia. Pemalsuan lukisan yang ia lakukan nyaris tak bercela, keahliannya ini seringkali disalah gunakan. Bahkan, lukisan palsu yang ia buat bisa menembus Galeri Seni dan Rumah lelang prestisius.
Dalam melancarkan aksi pemalsuannya, Piko tidak sendiri. Bersama Ucup (Angga Yunanda) mereka menjalin relasi dengan kurator seni yang akhirnya membawa mereka ke arah agenda yang lebih besar. Pemalsuan yang berujung pada Pencurian ini membutuhkan kerja sama tim, maka dari itu, penambahan anggota seperti Sarah (Aghniny Haque), Gofar (Umay Shahab), Tuktuk (Ari Irham), dan Fella (Rachel Amanda) mendapat peranya masing-masing sebagai komplotan pencuri.
Meski berbeda latar belakang, ciri khas keenam karakter utama mampu tersampaikan dengan baik. Chemistry antara Piko dan Ucup merupakan daya tarik dari film ini sejak awal. Begitupun persaudaraan antara Gofar dan Tuktuk yang kerap kali mengundang tawa. Serta Sarah sebagai wanita tangguh dan Fella sebagai wanita cerdas menjadi pelengkapnya.
Totalitas para aktor dan aktris dalam memainkan peran, membuat Mencuri Raden Saleh sukses meraih lebih dari setengah juta penonton dalam kurun waktu empat hari penayangannya. Sedikitnya film Indonesia yang mengambil tema perampokan (heist), dirasa membuat Film ini memiliki keunggulannya sendiri.
Visinema, sebagai rumah produksinya, mengakui bahwa Mencuri Raden Saleh merupakan film heist pertama yang mereka produksi. Berbagai aksi yang sulit seperti kejar-kejaran, didukung dengan properti mewah, membuat film ini disebut sang sutradara sebagai proyek paling menantang dan paling mahal yang pernah ia garap.
Penyajian film Mencuri Raden Saleh dinilai sangat ciamik. Mulai dari cerita penuh plot-twist dan sulit ditebak, membuat penonton penasaran akan kelanjutan ceritanya. Kemudian visual yang cantik serta musik yang terkesan mewah, membuatnya berhasil membawakan nuansa heist Eropa. Serta penambahan green screen dalam adegan sulit juga tampak lebih berkualitas, membuat film ini tak kalah dengan film buatan luar.
Tak cukup sampai di sana, detail-detail dalam film juga disajikan dengan matang. Seperti penampilan iklan yang halus, tidak terlalu nampak seperti iklan. Riasan karakter—ayah-anak (Piko dan ayahnya) dan adik-kakak (Gofar dan Tuktuk)—yang dibuat mirip. Serta yang paling menarik ialah adegan diluar skrip yang tak sengaja terekam, misalnya vas jatuh ketika Gofar menggebrak meja, sehingga adegan ini terkesan nyata.
Namun sayang, dibalik detail yang matang itu masih terdapat bagian yang perlu diperhatikan. Misalnya gimik pemain figuran yang masih kaku, berbanding terbalik dengan para aktor utama yang sudah sangat luwes. Ada beberapa adegan yang menampilkan aktor utama dan pemain figuran dalam satu scene. Pembawaan ekspresi mereka yang berbeda membuat scene tersebut tampak sangat kontras dan canggung.
Secara keseluruhan, film Mencuri Raden Saleh layak dinikmati oleh fresh reader. Baik itu yang tertarik dengan genre thriller-action, komedi, dan drama; atau tertarik pada aktor dan aktrisnya. Keenam karakter utama yang merupakan anak muda menjadikan cerita ini lebih terkesan segar dan baru di mata anak muda.
Fresh Crew: Mahayuna Gelsha/Suaka
Editor Fresh: Shafa Maura Zahwa/Suaka