Lingkungan Sosial Penyebab Bunuh Diri
FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Holla, Fresh Reader! Tahukah kamu, Ada 1000 kejadian bunuh diri terjadi di dunia setiap harinya. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat setiap tahunnya hampir 800.000 orang meninggal karena bunuh diri atau setiap 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri.
Sebanyak 10.000 orang meninggal karena bunuh diri di Indonesia atau setiap satu jam satu orang meninggal bunuh diri, sehingga bunuh diri meduduki posisi ke-10 sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Mirisnya, 2019 ini banyak kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pemikiran untuk mengakhiri hidup (bunuh diri – red) ini biasanya disebabkan oleh depresi yang sangat berat, mereka merasakan gangguan suasana hati yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perasaan. Jika depresi ini berkelanjutan akan berujung pada perilaku yang tidak terkendali.
Fiuh.. Tidak ada penyebab pasti seseorang bunuh diri. Bunuh diri paling sering terjadi karena stress yang susah ditahan lagi oleh orang yang bersangkutan. Menurut dokter dan penulis yang fokus pada kesehatan jiwa, Alex lickerman alasan orang mencoba bunuh diri adalah depresi, saat depresi seseorang akan merasa menderita serhingga bunuh diri dianggap sebagai jalan keluar dari situasi terburuk.
Selain berkenaan depresi, bunuh diri juga erat kaitannya dengan sosial. Dalam kacamata sosiologi, Emile Durkheim membagi bunuh diri menjadi empat jenis, di antaranya bunuh diri egoistik yakni bunuh diri akibat perasaan tidak mampu memenuhi peranan yang diharapkan, bunuh diri altruistik yang disebabkan oleh beban yg sudah tidak bisa ditahan lagi, bunuh diri anomi dimana keadaan moral individu tersebut yang telah kehilangan arah dan tujuan dalam hidupnya serta bunuh diri fatalistik yaitu jenis bunuh diri yg dilakukan karena rasa putus asa.
Lalu bagaimana dengan kebanyakan kasus mahasiswa yang bunuh diri? Kebanyakan mereka bunuh diri karena tidak bisa menahan beban yang dipikulnya atau dinamakan dengan jenis bunuh diri altruistik. Mereka tidak kuat menahan beban perkuliahan, skripsi, masalah percintaan mereka atau juga masalah keluarga mereka.
Tidak hanya mahasiswa, public figure seperti Sulli yang belakangan ini menghebohkan dunia dengan kematiannya, ia rupanya melakukan bunuh diri jenis egoistik yaitu bunuh diri akibat ketidak mampuan memenuhi peranan yang diharapkan netizen yang sering menghujatnya.
Menurut para sosiolog, seseorang yang hendak bunuh diri memiliki problema sosial, nantinya akan menimbulkan gangguan psikis. Jika gangguan tersebut tidak terselesaikan, tidak menutup kemungkinan jika ia akan terdorong untuk mengakhiri hidupnya.
Fresh Reader, sering kali perasaan ingin bunuh diri seseorang tak disadari oleh orang sekitarnya. Faktanya orang yang ingin bunuh diri sebenarnya tidak benar-benar ingin mati, tapi mereka berniat menghilangkan rasa sakit yang mereka rasakan. Mulailah aware dengan orang sekitarmu yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.
Sumber :CNN indonesia, Buku Suicide (1897) karya Emile Durkheim.
Fresh Crew : Yorin Zela Zelika
Editor Fresh : Rizky Syahaqy