Mempercepat Performa Laptop dengan Menambah SSD
![Dok. Net](https://fresh.suakaonline.com/wp-content/uploads/2019/11/acer_aspire_e15_m2_screwing_in-100751033-large.jpg)
Dok. Net
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Readers pasti pernah mengalami kejadian ketika lagi nyaman-nyamannya nugas atau lagi nyusun skripsi eh tiba-tiba laptop hang gitu aja. Terus bad mood dan gak jadi nugas deh. Orang-orang biasanya kalau kayak gitu langsung nambahin Random Access Memori (RAM) biar laptopnya gak lemot lagi. Tapi kamu tau gak sih ada cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kecepatan laptop kita ketimbang menambah RAM? Yups tepat sekali, beralih dari HardDisk (HDD) ke penyimpanan Solid State Drive (SSD).
Orang-orang pada umumnya akan cenderung untuk menambah kapasitas RAM ketimbang berganti dengan SSD. Ya memang betul sih, menambah RAM juga mampu mempercepat kinerja laptop kita. Menurut perbandingan yang sempat dicoba, dengan menambah RAM dapat meningkatkan multitasking dari laptop kita. Sedangkan SSD dapat mempercepat proses, baca-tulis saat proses pengolahan bit data oleh laptop.
Untuk Fresh Readers yang belum tahu apa itu SSD, SSD adalah perangkat penyimpan data yang menggunakan serangkaian IC sebagai memori yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi. Jika HDD menyimpan data dalam lapisan magnetik, maka SSD menyimpan data pada chip memori flash yang saling terhubung. SSD ini kurang lebih hampir sama dengan flashdisk, hanya saja dengan dimensi yang lebih besar dan kompleks.
Hasil perbandingan antara HDD dan SSD sangat jelas, HDD hanya memiliki kemampuan read (baca – red) sebesar 102,5 MB/s sedangkan SSD mampu membaca data hingga 537,0 MB/s. Begitu juga ketika proses write (menulis –red) bisa mencapai angka 446,0 MB/s sedangkan HDD hanya mampu mencapai 99,21 MB/s. Luar biasa bukan? 5x lebih cepat.
Untuk jenis-jenis nya, SSD ini memiliki beragam variasi. Namun yang perlu kamu perhatikan adalah mode jalur (konektor) PCI pada perangkat kamu. Ada dua jenis konektor yang umum di pasaran, yaitu M.2 SATA dan M.2 SSD NVMe. SSD M.2 SATA yang menggunakan jalur PCI Express 2.0 dengan protokol AHCI, sedangkan SSD M.2 memakai 4 jalur (mode x4) PCI Express 3.0 yang mencapai secara angka teoritis 4 GB per detik menggunakan protokol NVMe. Namun biasanya konektor untuk laptop adalah menggunakan SATA, jika Fresh Readers masih ragu bisa dicek terlebih dahulu sebelum membeli SSD nya ya.
Setelah itu, yang menjadi acuan sebelum kamu membeli SSD adalah kecepatan dan kapasitasnya. Contohnya adalah SSD merk X memiliki kecepatan up to 500 MB/s dengan kapasitas penyimpanan 512 GB dibandingkan dengan SSD merk Y memiliki kecepatan up to 350 MB/s dengan kapasitas penyimpanan 250 GB. Sudah dipastikan harga yang dipatok lebih mahal SSD merk X ketimbang merk Y. Tinggal dicocokkan aja dengan kondisi dompetmu, xixixi.
Oiya, buat kamu yang khawatir ketika beralih ke SSD memori penyimpanannya menjadi sedikit. Tidak perlu khawatir, hal ini bisa diakali dengan memasang memori HDD dengan kapasitas yang besar di bagian CD-Rom. Jadi ibaratnya kita mengkorbankan CD-Rom kita untuk tempat HDD. Lalu kamu bisa menaruh SSD di tempat awal memori HDD. Tinggal bilang ke toko aja minta dipasangin dan kita tinggal terima beres aja.
Namun SSD juga punya kekurangan, yiatu storage menjadi lebih kecil karena untuk beli storage yang besar harganya cukup mahal. Dan biasanya SSD ini ada lifetime-nya atau masa pakai, biasanya sih kisaran 4 tahun, setelah itu harus ganti lagi.
Fresh Crew : Fadhilah Rama
Editor Fresh : Rizky Syahaqy