Menebar Senyum, Penting Enggak Sih?
Foto/Freepik
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Reader tau enggak sih, kalau ekspresi pertama seseorang ketika mendapat kebahagiaan itu tersenyum. Senyum itu bentuk saat seseorang merasakan perasaan hati yang bahagia dan senang. KBBI sendiri, mendefinisikan seyum sebagai gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukan rasa senang, gembira, dan sebagainya.
Pada saat melakukan hubungan interpersonal, senyum menjadi ekspesi wajah positif berupa isyarat nonverbal yang paling mudah dikenal. Meski begitu, senyumlah yang membuat seseorang bahagia. Ini terjadi karena tubuh terhubung dengan pikiran dan memproduksi reaksi fisiologis sesuai dengan ekspresi yang dilakukan.
Melansir dari situs Spark People, sebuah penelitian yang dilakukan pada 1984 menyatakan bahwa tubuh terhubung dengan pikiran. Otak akan menerima sinyal bahwa orang tersebut sedang bahagia. Sinyal tersebut akan diproses sehingga diproduksilah hormon endorphin atau hormon yang membuat seseorang merasa bahagia.
Selain menjadi indikator seseorang yang sedang bahagia, senyum juga membuat seseorang terlihat lebih menarik. Senyum membuat wajah terlihat lebih ceria dan ramah, sehingga orang tidak segan untuk bergaul dan menyapa. Penelitian Page yang dilakukan Deutch pada 1987 menyatakan bahwa dibanding dengan orang yang tidak tersenyum, orang yang tersenyum dianggap lebih bahagia, lebih hangat, lebih riang, lebih sukses, lebih rileks, dan lebih sopan.
Dalam buku berjudul The Power of Senyum, M. Thobroni menyatakan bahwa senyum memiliki kekuatan melebihi senjata dan peralatan perang. Kekuatan senyum melebihi kekuatan rudal scud (rudal milik Iran yang terkenal kehebatannya saat Perang Teluk I) dan melebihi kecepatan pesawat canggih yang bisa menempuh jarak 5000 km per jam yang dibuat Rusia.
Selain itu, senyum juga dapat menjadi penguat fungsi imun. Hal ini terjadi karena fungsi imun dapat bekerja dengan optimal ketika tubuh rileks. Seorang profesor obstetric dan ginekologi serta psikologi dari Wayne yaitu Ernest L Abel, mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki senyum intens adalah orang yang lebih bahagia dan memiliki sikap yang lebih positif.
Meski begitu, sebagian orang ada yang jarang melakukan senyum. Mengutip dari alodokter.com, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, stres, pola hidup kurang baik, tekanan sosial, trauma masa lalu, pola asuh, hingga gangguan prikologi. Kebanyakan terbentuk dari genetik dan ekpresi wajah yang sudah terkesan sinis dan judes.
Namun, melihat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari tersenyum, ada baiknya Fresh Reader mulai membiasakan tersenyum. Langkah pertama dari membiasakan senyum adalah dengan berlatih di depan cermin. Ketahuilah bagaimana ekspresimu ketika tersenyum lalu latihlah agar senyuman itu terbentuk secara alami. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat dan mendengar hal-hal yang membuatmu tersenyum.
Tersenyumlah dengan tulus. Hal ini mungkin cukup susah dilakukan pada awalnya, tetapi perlu diingat bahwa senyum adalah kebiasaan. Kebiasaan dapat terbentuk jika dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang. Pikirkan hal-hal yang membuatmu tenang seperti mendengarkan musik, melakukan hobi, dan mencari hal-hal yang dapat memicu terbentuknya senyum.
Nah, gimana Fresh Reader? Sudah terbakar semangatnya untuk mulai membiasakan senyum? Seperti yang sudah dijabarkan di atas, maka senyum adalah hal yang penting dalam menjalani hidup. Seperti apapun perjalanan hidup ini, sempatkanlah waktu untuk tersenyum.
Sumber : Merdeka.com, Fimela.com, Alodokter.com & Buku “The Power of Senyum”
Fresh Crew : Sania Salsadila / Kontributor
Editor Fresh : Aurora Rafi N/Suaka