Second Brain: Solusi Kurangi Burnout Pada Mahasiswa
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Belajar memang sudah menjadi kegiatan yang wajib dilakukan semua orang, termasuk kita sebagai mahasiswa. Akan tetapi, tugas kuliah yang terkadang menumpuk jika kita tidak memiliki kontrol diri, hal tersebut bisa membuat kita mengalami academic burnout, lho. Maka dari itu, Fresh Crew bakal ngenalin metode second brain yang bisa mengurangi academic bornout pada seseorang.
Second brain atau otak kedua adalah alat penyimpanan yang berada di luar otak kita. Second brain berupa alat penyimpanan data seperti buku catatan atau digital notes. Jika buku catatan atau digital notes adalah second brain, maka otak biologis yang ada di dalam tengkorak kita adalah first brain atau otak pertama.
Menurut penulis buku Building a Second Brain, Thiago Forte second brain ialah sebuah penyimpanan digital eksternal dan terpusat untuk hal yang dipelajari. Menurut pengertian tersebut, second brain berarti perangkat digital eksternal yang berfungsi untuk menyimpan ide yang kita pikirkan.
Untuk mengurangi beban pada otak biologis kita, informasi yang mesti diingat sebaiknya dimuat di second brain. Selain untuk mengurangi beban pikiran kita, otak biologis kita tidak diciptakan untuk menyimpan pikiran atau ide-ide itu dalam jangka waktu yang lama. “Our brains are for having ideas, not storing them.” Begitulah bunyi kutipan yang disampaikan oleh Thiago dalam artikel yang ia tulis di Forte Labs.
Maksud dari kutipan tersebut ialah jika kita punya pikiran yang membebani otak kita, jangan ditahan lama-lama disana, ya. Tapi, pindahkan ke dalam catatan yang dimana catatan, yang dimana catatan tersebut adalah second brain itu. Nah, untuk mempraktekkan second brain Fresh Reader perlu mengikuti prinsip capture, organize, distil dan express atau yang disebut dengan “CODE”. Langsung aja, Fresh Crew jelasin tentang prinsip CODE ini, ya!
Yang pertama ialah capture. Capture atau tangkap berarti menangkap ide atau pikiran yang yang terlintas di otak kita. Tidak semua ide harus ditangkap, hanya ide-ide penting saja. Ide penting adalah ide yang memiliki hubungan langsung dengan kita dan kemungkinan besar kita memerlukan ide tersebut di masa yang akan datang.
Yang kedua disebut organize. Ide yang sudah ditangkap mesti diorganisir. Ide-ide tersebut diatur sesuai bagaimana atau kapan ide tersebut kita pakai, bukan sesuai dari mana kita dapat. Jadi, daripada menata ide berdasarkan yang didapat dari buku, youtube atau sumber lainnya, lebih baik menatanya berdasarkan yang mau disampaikan saat presentasi. Hal ini bertujuan supaya kita bisa dengan mudah menemukan ide yang sudah kita tangkap.
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah distil atau menyaring. Ide yang sudah ditata sedemikian rupa perlu disaring, memisahkan mana ide yang perlu diaplikasikan atau diekspresikan dan mana yang tidak. Hal ini bertujuan supaya di masa depan kita bisa dengan mudah mengekspresikan ide-ide yang sudah ditangkap.
Nah, langkah terakhir ialah express. Express atau mengekspresikan adalah tujuan akhir dari penggunaan second brain. Maksudnya adalah kita mengekspresikan atau mengeksekusi ide yang sudah kita proses sebelumnya. Express bertujuan mewujudkan ide-ide tersebut di dunia nyata. Hal itu juga berguna supaya ide kita tidak sekedar menjadi catatan yang terlupakan.
Itulah penjelasan tentang second brain. Supaya kamu bisa langsung praktekin second brain, ada rekomendasi tools dari Fresh Crew nih yang bisa kalian pakai. Tools tersebut diantaranya To Do List, Notion, Dompetku, dan Microsoft One Note.
Jadi, mulai sekarang Fresh Reader bisa terapin metode second brain selama masa perkuliahan. Meski disibukan dengan tugas dan aktivitas perkuliahan, tetap jaga kestabilan mental kalian, ya. It is because your mental health is just as important as your physical health!
Sumber: Artikel Ilmiah berjudul “Konsep Burnout pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling”, Forte Labs, verywellmind.com, Google Play store.
Fresh Frew : Faiz Al Haq/Suaka
Editor Fresh : Aurora Rafi N/Suaka