Waspadai Beragam Penyakit yang Menyerang di Musim Kemarau

Dok. Net
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Fresh Reader ngerasa gak akhir-akhir ini suhu udara di wilayah Jawa Barat tidak stabil, malam dan pagi dingin sementara siang hari panas terik? Nah, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena yang kita rasakan itu menandakan bahwa kita akan menghadapi musim kemarau.
Saat musim kemarau seperti ini, udara menjadi lebih kering dan berdebu. Kondisi tersebut membuat beberapa penyakit lebih rentan menyerang tubuh kita. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus menjaga daya tahan tubuh agar tidak jatuh sakit. Pasalnya, banyak penyakit yang siap mengintai di musim kemarau ini. Mengerikan, bukan?
Salah satu dokter dari Klinik Pratama Ujung Berung, Muthiana Rizky, mengatakan saat musim kemarau beragam penyakit bisa menyerang kita karena berbagai faktor. Mulai dari suhu udara yang tidak stabil, banyaknya debu, dan virus yang dapat dengan mudah berkembang dan menyebar.
“Penyakit yang sering dijumpai di musim kemarau misalnya mata terinfeksi debu, itu bisa membuat mata kering dan paling parah bisa sampai infeksi. Terus saluran pernafasan, infeksi saluran pernapasan atau ispa, kayak pilek, batuk, flu gampang banget menyerang kita, karena virus gampang menyebarnya di musim kemarau sekarang ini,” terang Muthiana saat ditemui di ruang pemeriksaan dokter, Rabu (3/7/2019).
Selain faktor di atas, dokter yang akrab disapa Dokter Muthi itu pun menjelaskan, makanan yang dikonsumsi juga sangat berpengaruh. Hal ini dikarenakan, makanan terutama jajanan yang dibeli secara sembarangan, dapat dengan mudah terkontaminasi kuman. Nah, penyakit yang disebabkan oleh kuman nakal dari makanan ini, di antaranya diare dan demam tifoid, atau lebih dikenal dengan istilah tifus.
“Sistem pencernaan kayak diare, terus penyakit yang lainnya kayak demam tifoid atau tifus itu penyebarannya lewat makanan, karena makanan mudah terkontaminasi kuman,” sambung Muthi.
Bukan cuman itu,ternyata hewan juga bisa menjadi biang dari penyakit di musim kemarau, lho, contohnya serangga. Dikatakan dokter Muthi, sekarang ini serangga seperti lalat, nyamuk hingga tomcat dapat dengan mudah berkembang biak. Penyakit seperti chikungunya dan demam berdarah pun siap mengintai. Ngeri ih!
Walau demikian, ada pepatah berkata “sedia payung sebelum hujan”. Karenanya, agar badan tetap sehat, kita harus melakukan antisipasi untuk melawan penyakit-penyakit tersebut yang bisa menyerang kita kapan saja dan di mana saja.
“Untuk mengantisipasi semua itu, yang terpenting bagaimana menjaga daya tahan tubuh dan pola hidup kita. Misalnya pola makan, pemenuhan kebutuhan cairan dengan minum yang cukup dan menjaga kebersihan,” papar dokter berusia 28 tahun tersebut.
Dalam pola makan sendiri, kita harus memakan makanan yang baik dan teratur, serta rajin mengonsumsi buah dan sayur. Kemudian, untuk memenuhi kebetuhan cairan selama musim kemarau, setidaknya kita harus minum air putih sebanyak 2 liter setiap harinya. Gak kalah penting nih, kebersihan pun juga harus diperhatikan, salah satunya dengan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
Selain menjaga pola hidup, ketika keluar rumah, kita harus membiasakan diri memakakai masker agar gak terpapar kuman dan virus yang saat ini gampang menyebar. Karena virus jahat itu bisa membuat daya tahan tubuh kita menjadi lemah.
Akan tetapi, bagi kaum Hawa dari sekian jenis penyakit yang siap mengintai di atas, kulit kering mungkin menjadi penyakit paling dibenci. Nah, agar kejadian menyebalkan tersebut tidak terjadi pada kita, dokter Muthi punya tipsnya nih.
“Biar kulit gak kering gitu, kembali lagi, pertama cukup cairan atau cukup minum, terus pakai sabun dengan kadar pelembab yang tinggi, pakai lotion ketika sudah mandi dan jangan lupa pakai sunblock saat beraktivitas di luar rumah,”.
Air putih merupakan pelembab alami dalam tubuh manusia, karenanya dalam hal ini Muthi menegaskan, pemenuhan cairan dengan cukup mengonsumsi air penting untuk menjaga kelembapan kulit. Selain itu, di musim kemarau seperti ini pemakaian sunblock dan lotion juga penting, untuk menangkal sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi kulit kita.
Senada dengan Muthi, mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Universitas Sriwijaya, Hairil Ikhwan Saputra, mengatakan saat musim kemarau suhu meningkat. Dengan demikian, otomatis lingkungan menjadi gersang karena tidak ada asupan air hujan, sehingga mengakibatkan partikel debu tidak terdaur ulang atau hilang. Hal tersebut bisa menyebabkan ispa, karena debu yang terhirup oleh saluran pernapasan.
“Ispa itu sangat bahaya kalau gak dicegah bisa timbul dampak yang lebih serius, misalnya kematian,” ujar Hairil saat dihubungi via Direct Message Instagram.
Kemudian, di musim kemarau, ketersediaan air bersih terbatas, hal ini membuat lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan masyarakat membatasi penggunaan air bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini akan membuat lalat menjadi lebih banyak, sehingga membuat makanan dan minuman yang kita konsumsi menjadi mudah tercemar. Hal itu membuat kita mudah terkena diare.
Hairil mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian tersebut, kita dapat mencegahnya dengan cara sederhana. Misalkan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik dikarenakan dapat mencemari lingkungan dan sumber air. Selain itu, kita juga harus mulai menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Tapi kamu tau gak kalau dampak dari musim kemarau ini tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, lho. Ekosistem seperti tumbuhan dan hewan mudah mati karena kekurangan air dan oksigen. Karenanya, bagi kamu yang punya hewan peliharaan di rumah, kalau gak mau hewan kesayanganmu mengalami hal itu, kamu bisa terapkan cara unik salah satu kebun binatang di Eropa.
“Ada yang menarik kebun binatang di Eropa, mereka itu punya cara sendiri untuk menyikapi musim kemarau bagi satwanya, yaitu dengan memberikan makanan beku agar satwanya tidak mengalami dehidrasi karena panasnya suhu dan minimnya pasokan air,” tutur Hairil.
Okey, karena kita akan memasuki musim kemarau, maka mulai saat ini kita harus terapkan pola hidup sehat dan bersih agar tidak mudah terserang penyakit. Jangan lupa juga untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar, karena yang menghuni alam semesta ini bukan hanya manusia, tapi juga ada hewan dan tumbuhan. Sehat terus yah, Fresh Reader!
Fresh Crew : Dhea Amellia
Editor Fresh : Rizky Syahaqy