Crispy Duck, Komunitas Break Dance ala UIN Bandung
SUAKAONLINE.COM,Fersh — Ada yang jingkrak-jingkrak dengan pakaian trendi dan musik Hip-hop di Gedung Student Center setiap Jumat malam. Gerakan-gerakan akrobatik seperti salto, head spin (memutar badan dengan kepala sebagai tumpuan, Red-), berdiri dengan satu tangan mereka lakukan dengan baik. Mereka bukan sirkus, mereka adalah kumpulan mahasiswa UIN SGD Bandung yang tergabung dalam Crispy Duck, sebuah komunitas modern dance yang baru-baru ini terbentuk.
Crispy Duck resmi terbentuk pada 16 November lalu. Berawal dari pertemuan di sebuah acara kampus, Faiz dan Raka, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2013 bertemu dengan Akbar, mahasiswa Sosiologi 2013 yang memiliki minat yang sama dalam modern dance. Dari pertemuan tersebut mereka mulai latihan rutin.
Walau kini mereka fokus pada break dance power move, para anggotanya memiliki aliran dance yang berbeda-beda, mulai dari suffle dance, b-boy, robotic, hingga popping. Perbedaan ini, menurut Ketua Crispy Duck, Akbar, bukanlah hambatan tapi sebuah dorongan buat masing-masing anggota untuk terus belajar.
“Perbedaan ini buat kita bisa saling belajar. Dan ketika kita mulai latihan bareng, kita merasakan peningkatan, dari kemampuan kita sampai 80 persen lah,” ungkap Akbar, penuh semangat saat ditemui di sela-sela latihan, Jumat (5/12/2014).
Selain perbedaan tersebut, uniknya para anggota komunitas Crispy Duck ini juga berasal dari berbagai penjuru Nusantara, mulai dari mahasiswa asal Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, hingga Papua.
Kini mereka sedang fokus melengkapi perlengkapan komunitas seperti seragam, sound active, dan alas. Selain itu, Crispy Duck sedang disibukan dengan latihan intensif untuk persiapan tampil di beberapa acara kampusdan kompetisi dance bergengsi di Garut akhir Desember nanti.
Akbar dan kawan-kawan berharap kiprah Crispy Duck bisa diterima lebih luas di lingkungan kampus. Ia pun berharap Crispy Duck bisa terus berkiprah, dan makin solid seiring berjalannya waktu.
“Semoga kita bisa makin disiplin dan jangan hilang rasa persaudaraan. Kita sukses kan bukan karena kau atau dia tapi kita,” pungkas pria asal Sulawesi itu.
Reporter : Arijal Hadiyan
Redaktur : Robby Darmawan